Pupuk dan Pemupukan Jahe -- Sungguh sangat mengecewakan dalam budidaya
jahe jika hasilnya di bawah produksi rata-rata alias rendah. Sebab, cerita
demikian berbanding terbalik dengan hasil produksi tanaman jahe tetangga
sebelah. Hasil panen jahe bikin yang melihat ngiler karena
hasilnya melimpah dan bahkan rimpang jahe besar-besar. Jika ditelusuri lebih
jauh, salah satu kunci keberhasilannya dalam budidaya jahe adalah pemupukan jahe yang benar dan efisien.
Oh, kata teman, dia tuh selalu
memberikan pupuk dalam budidaya jahe baik menanam jahe putih maupun merah.
Mulai dari urea, TSP, sampai dengan KCL tak luput disuapin buat
jahe agar sehat dan produktif. Namun, hasilnya tetap saja tidak
maksimal. Katanya, tolong dunk, Sob, pupuk jahe apa dan
bagaimana cara aplikasi pupuk jahe yang benar dan efisien?
Itulah sebabnya artikel
segera “lahir prematur” untuk membuka tabir pemupukan agar pengelolaan jahe
dapat menuai hasil sesuai harapan. Saya katakan prematur sebab belum waktunya
untur terbit. Artikel ini sedang dalam proses editing dan finishing serta
judulpun berbeda dengan yang ini. Tetapi, semua itu tidak masalah karena kita
ambil bagian pemupukan. Dengan kata lain, dalam postingan hanya terfokus kepada
pemupukan jahe.
Syarat Tumbuh tanaman jahe
Baik, mari sekilas kita
melihat syarat tumbuh untuk tanaman jahe. Jahe dalam bahasa ilmiah dikenal
dengan nama Zingiber officinale. Tanaman dari famili Zingiberaceae ini
dapat tumbuh dengan baik pada agroklimat dan kesuburan lahan yang sesuai.
Adanya curah hujan dan unsur hara makro dan mikro yang mencukupi, merupakan
kondisi yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman jahe.
Tanaman jahe dikenal juga
dengan tanaman rempah-rempah yang dapat ditanam pada ketinggian 200 – 600 dpl.
Bahkan, di bawah ketinggian itu atau lebih tinggi sampai 900 m dpl masih dapat
tumbuh. Demikian juga dengan curah hujan dan temperatur udara, jahe membutuhkan
bulan basah yang panjang dan suhu udara yang berkisar antara 25 – 300C.
Bagaimana dengan tanah?
Tanaman yang rasanya pedas dan beraroma khas ini membutuhkan tempat hidup yang
layak, yaitu tanah yang gembur. Bukan hanya gembur, namun tanah harus juga
subur. Hasil yang baik untuk tanaman jahe jika ditanam pada tanah lempung
berdebu sampai lempung liat berpasir. Artinya, tanah-tanah yang hendak ditanam
jahe lebih bagus kalau sedikit berpasir dan struktur tanah tidak keras.
Tanaman jahe dapat tumbuh
dengan baik pada tanah yang derajat keasamannya (pH) 6-7. Bahkan, pH sedikit di
bawah atau di atas nilai tersebut masih mampu bertahan dan berkembang dengan
baik.
Karena jahe termasuk
tanaman berakar dangkal, maka jahe tidak menyukai tanah yang kemiringannya
sangat tajam. Kalau terjadi hujan deras, aliran air permukaan dapat merusak
perakaran jahe. Jika pun harus ditanam pada tanah yang miring, maka bedengan
harus dibuat berlawanan dengan kemiringan atau terasering.
PEMUPUKAN JAHE
Pemupukan tidak hanya
dilakukan setelah tanaman jahe ditanam, namun juga sebelum tanam atau pada saat
pengolahan tanah harus dipupuk. Demikian juga dengan jenis, waktu, dosis dan
cara pemupukan harus tepat agar tidak memboros, lebih efisien dan membuat jahe
tahan dari penyakit serta hasil pun melimpah-ruah.
Umur hidup jahe sampai
panen relatif lama samapi 8 bulan. Makanya, untuk kebutuhan pupuk lumayan
banyak. Tapi, it’s okay karena kita serius ingin menanamnya.
Ada beberapa tahapan aplikasi pupuk untuk tanaman jahe, yaitu pada saat
pengolahan tanah dan pupuk susulan setelah tanam.
Pupuk sebelum tanam
Pemupukan jahe
harus dilakukan semenjak sebelum tanam atau saat pengolahan tanah. Ini
bertujuan agar tanah siap memberikan kontribusinya dalam menunjang pertumbuhan
jahe. Dan yang paling tepat lagi sebelum tanah diolah, tanah harus diuji
tingkat kesuburannya menyangkut kandungan pH, N, P, K, C-organik, dan lainnya.
Ini dimaksudkan agar pemupukan lebih efisien dan diberikan sesuai dengan
kebutuhan saja atau hanya untuk mencukupinya.
Baca Juga :
- Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras.
- Cara Membuat Pupuk Kompos Siap Pakai dalam 7 Hari
- Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sabut Kelapa
- Cara Menanam Jahe dalam Karung agar Hail Berlimpah
- Tips Memperbanyak Anakan Jahe Agar Produksi Rimpang Tinggi
- Manfaat dan Cara Aplikasi Pupuk Organik SOT HCS untuk Aneka Tanaman
Pertama sekali, jika memang kondisi tanah masam, maka
pemberian dolomit sesuatu yang harus dilakukan agar kondisi tanah sesuai untuk
pertumbuhan jahe. Kebutuhan dolomit 1-3 ton per hektar (tergantung pH).
Pada pengolahan
tanah aplikasikan pupuk kandang, urea, SP-36, dan KCL. Pupuk kandang
diaplikasikan sebanyak 15-20 ton/hektar atau 1,5 – 2 Kg/m2 pada
bedengan dan dicampur/dengan tanah hingga merata.
Satu minggu
setelah memberikan pupuk kandang atau 1 minggu sebelum tanam, aplikasikan
dengan cara ditebar pupuk urea sebanyak 100 Kg/hektar atau 10 gram/m2,
SP-36 sebanyak 130 Kg/hektar atau 13 gram/m2, dan KCL sebanyak 100
Kg/hektar atau 10 gram/m2. Aduk dengan tanah hingga merata.
Untuk pupuk
urea bisa juga digantikan dengan ZA, namun harus dipastikan tanah tidak terlalu
masam. Jika memupuk dengan ZA, berikan sebanyak 190 Kg/hektar atau 19 gram/m2.
Demikian juga dengan SP-36, pupuk ini bisa digantikan dengan TSP sebanyak 100
Kg/hektar atau 10 gram/m2.
Pupuk susulan jahe
Susulan I ;
Pada saat umur tanaman jahe 2 bulan setelah tanam, maka jahe harus segera
diberi pupuk susulan. Pupuk yang dibutuhkan pada usia tersebut adalah urea dan
SP-36 sebanyak masing-masing 100 Kg/hektar atau 10 gram/m2.
Susulan II ;
Pada saat umur tanaman jahe 5 bulan. Pupuknya adalah urea dan KCl sebanyak 100
kg/hektar untuk masing-masing pupuk.
Pemberian pupuk susulan dengan cara menugal di sebelah tanaman jahe atau diberikan secara
melingkar di sekeliling tanaman. Setelah dimasukkan pupuk, tutup dengan tanah
di atasnya. Kedalaman posisi pupuk dalam tanah +/- 3-5 cm. Hati-hati jangan
sampai terkena pupuk pada batangnya karena dapat menyebabkan batang terluka dan
mudah terserang penyakit.
Untuk menunjang dan memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman jahe, dapat
juga ditambah dengan pemberian pupuk organik cair (POC). Misalnya, Anda dapat
menggunakan POC NASA untuk jahe. Pupuk cair ini cukup lengkap nutrisinya, bahkan
mengandung hormon auksin, giberellin, dan juga sitokinin sehingga dapat mer*ngsang pengumbian
tanaman jahe.
Pemberian POC dua kali dalam sebulan
atau setiap 2 minggu sekali sampai tanaman jahe berumur 8 bulan. Dosisnya 1-1,5
liter/hektar dan semprotkan ke tanaman jahe secara merata. Waktu aplikasi POC
pada saat sore hari atau pada pagi hari sebelum matahari terik.
Lakukan
pemupukan jahe dengan tepat agar efisien. Hemat biaya, tenaga, dan waktu merupakan
cara mengelola tanaman yang cerdas. Selamat menanam jahe dan memupuknya semoga
sukses.
Tips
Buat sebuah
catatan atau jadwal pemberian pupuk jahe. Dengan adanya catatan akan tersedia
informasi mengenai kapan harus dipupuk, pupuk apa, dan berapa dosisnya.