Bayam yang
dalam bahasa ilmiah dikenal dengan sebutan Amaranthus spp
dapat tumbuh pada iklim panas dan ketinggian tempat hidupnya sampai 1000 m di
atas permukaan laut (dpl).
Namun, dalam budidaya sayuran hijau pelengkap hidangan ini harus diperhatikan
kondisi media tanam, jangan terlalu asam dan juga basa. Kondisi keasaman tanah
yang ideal untuk pertumbuhan bayam adalah bekisar pada pH 6-7.
Meskipun secara
teoritis banyak mengatakan bahwa waktu yang paling baik menanam bayam adalah
menjelang musim hujan atau awal kemarau, tapi pada kenyataannya tanaman dapat
hidup dengan baik sepanjang musim.
Tanpa harus menunggu rotasi tanaman, chinese amaranth (bayam)
ini siap berproduksi kapan pun ditanam. Yang penting adalah kondisi agroklimat
sesuai dan lahan tempat ia “mengais rezeki”, berupa unsur hara makro dan mikro,
gembur dan subur
Jenis bayam
Agar jangan
salah dalam menanam bayam jika mau dikomersialkan, tanamlah yang mendapat
respon pasar yang baik. Ada yang menanam bayam cabut dan ada juga bayam petik
atau perpaduan keduanya. Bahkan, kalau bicara jenis bayam, cukup banyak
jenisnya, seperti bayam kakap, bayam duri, sampai bayam itik.
Tapi, kalau
kita survey ke pasar sayur-mayur, jenis bayam cabut paling
banyak “diboyong” oleh ibu-ibu rumah tangga. Demikian juga dengan jenis warna
bayam, bayam hijau lebih banyak peminat daripada bayam merah.
Yang tepat dalam budidaya bayam adalah pilihlah jenis bayam yang tinggi permintaan
pasar kalau memang tujuannya untuk komersial. Namun, kalau untuk konsumsi
sendiri, ya terserah deh mana yang suka.
Bagaimana cara
budidaya bayam yang benar? Berikut ini akan kita kupas sampai tuntas tahapan
budidaya tanaman bayam mulai dari persiapan benih, persiapan lahan, cara
menanam, penyiraman, pemupukan, hama penyakit, panen dan penanganan pascapanen.
Persiapan benih bayam
Sudah pernah
tanam bayam? Kalau belum, berarti benih harus dibeli di toko pertanian atau
penyedia benih bayam. Pada “zaman now”, untuk mendapatkan benih bayam
berkualitas tidak lagi terlalu sulit. Berbagai macam varietas tersedia di toko
online, hanya saja butuh “kocek tebal” alias banyak uang.
Untuk budidaya
bayam tentu perlu memilih varietas yang unggul. Varitas bayam yang sudah
terkenal seperti kakap hijau dan juga cimangkok. Walaupun begitu, berbagai
macam jenis bayam lainnya tidak tertutup kemungkinan untuk dikembangkan. Sebab,
varietas-varietas bayam terus bermunculan sesuai dengan permintaan pasar.
Berapa butuh
benih bayam? Jawabannya tergantung luas lahan yang ingin ditanam bayam. Begini
saja agar lebih mudah, dalam setiap 1 m2 luas lahan butuh benih
bayam sebanyak 0,5 – 1 gram. atau sekitar 800 - 1000 butir benih bayam/m2.
Persiapan Lahan menanam bayam
Lahan untuk
menanam bayam harus bebas dari semak belukar atau tumbuhan pengganggu.
Lokasinya tidak jauh dan akses jalan tersedia agar mudah dalam pengelolaannya.
Lahan harus bebas dari banjir. Oleh karena itu, jika lahan tanam merupakan
kawasan langganan banjir, lebih baik jangan dijadikan lahan untuk menanam
bayam.
Okay, karena tanah yang diinginkan oleh
komoditas tanaman bayam harus gembur, maka tanah perlu diolah. Pengolahan bisa
dengan mesin traktor atau cangkul. Intinya, tanah harus diolah dengan kedalaman
20-30 cm.
Siapkan
bedengan dengan cara membujur timur-barat agar mendapatkan cahaya matahari yang
maksimal. Untuk penanaman bayam, buat bedengan dengan lebar 1-1,2 m dan jarak
antar bedengan 50 cm untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman. Setelah itu,
taburkan pupuk organik dan pupuk anorganik pada bedengan yang sudah
dipersiapkan. Pupuk yang sudah ditabur pada pedengan harus diaduk dengan tanah
hingga merata.
Berapa
kebutuhan pupuk? Pemberian pupuk pada prinsipnya sesuai dengan tingkat kesuburan
tanah. Namun, secara umum kebutuhan pupuk seperti berikut ini :
- Pupuk kandang ;
10-20 ton per hektar atau 1 – 2 Kg/m2
- Pupuk
urea ; 300-350 Kg per hektar atau 30-35 gram/m2
- Pupuk
SP-36 ; 200-250 Kg/hektar atau 20-25 gram/m2
- Pupuk
KCl ; 100 Kg/hektar atau 10 gram/m2
Sebaiknya,
pemberian pupuk organik berupa pupuk kandang atau kompos jangan bersamaan
dengan pemberian pupuk anorganik, minimal selang waktu 7 hari. Sebarkan dulu
pupuk organik dan kemudian diikuti dengan pemberian pupuk kimia. Setelah
pemberian pupuk anorganik seperti urea, SP-36, dan KCl, biarkan lahan selama 1
minggu (jangan tanam dulu) agar pupuk larut dan tersedia untuk tanaman.
Cara
Aplikasi Pupuk Dasar untuk Menanam Bayam
Teknik aplikasi pupuk dasar juga
mempengaruhi pertumbuhan dan produksi bayam. Sebab, jika pupuk asal saja
disebar pada lahan, maka bisa saja pupuk tersebut tidak bermanfaat untuk
menyuburkan lahan.
Boleh jadi pupuk organik tidak mengemburkan
tanah. Demikian dengan pupuk kimia, pupuk akan menguap atau bisa saja mengganggu
pertumbuhan bayam ketika ditanam.
Pupuk kandang mesti dicampurkan dengan
tanah dengan merata agar terjadi interaksi antara pupuk kandang dengan partikel
tanah. Dengan pencampuran, maka agregat tanah menjadi bagus, granular, gembur, dan tanah
menjadi lebih poros. Selain itu, daya simpan air menjadi lebih baik dan
kapasitas tukar kation meningkat.
Pupuk kandang harus diaplikasikan terlebih
dulu pada lahan tanam bayam, sebelum menabur pupuk kimia. Ini untuk memberi
waktu sehingga pupuk kandang dan mikroorganisme berkerja memperbaiki kesuburan
tanah.
Setelah kira-kira 1-2 minggu, baru boleh aplikasi
pupuk kimia, seperti pupuk kimia tunggal atau majemuk. Berikut ini cara
aplikasi pupuk dasar untuk bayam.
1. Cara
aplikasi pupuk kandang
Pupuk dasar bayam yang pertama sekali diberikan pada lahan tanam adalah pupuk kandang. Caranya seperti ini.
- Taburkan pupuk kandang pada bedengan
- Aduk supaya pupuk kandang tercampur secara
merata dengan tanah. Ketebalan campuran pada tanah kira-kira 1 mata cangkul
atau kira-kira 20 cm.
- Biarkan lahan 1-2 minggu
2. Cara
aplikasi pupuk kimia (NPK atau menggunakan pupuk tunggal)
Setelah 1-2 minggu lahan dibiarkan, maka pupuk dasar bayam, yaitu berupa pupuk kimia sudah bisa diaplikasi. Caranya seperti berikut ini.
- Tarik secara tipis permukaan tanah pada
bedengan ke pinggir bedengan. Gunanya untuk menutup pupuk kimia nantinya
setelah ditabur.
- Sebarkan pupuk kimia secara merata pada
bedengan
- Aduk atau campurkan pupuk kimia secara merata dengan
tanah
- Ratakan bedengan kembali dan tutup pupuk
kimia yang telah disebar dengan tanah.
- Biarkan lahan yang disebar pupuk kimia
selama seminggu sebelum tanam/tabur benih bayam.
Penanaman bayam
Ada 3 cara
menanam bayam, yaitu dengan cara penyebaran di atas bedengan, larikan dan
peyemaian. Setelah benih disebar atau disemai, dalam waktu 2-3 hari benih sudah
berkecambah. Baik, masing-masing cara tersebut seperti di bawah ini :
1. Penyebaran merata ; Benih bayam disebar di
atas bedengan secara merata. Agar memudahkan dan sebarannya merata atau tidak
menumpuk-numpuk pada satu titik, maka benih perlu dicampur dengan abu dapur
atau pasir halus. Perbandingannya adalah 1 : 10, yaitu 1 bagian benih dicampur
dengan 10 bagian abu atau pasir. Setelah benih disebar, tutup dengan tanah atau
pupuk kandang yang halus dengan ketebalan tutupan tipis saja, antara 0,5 – 1
cm.
|
Bibit Bayam Mulai Tumbuh. Gambar : Dokpri |
2. Penyebaran pada larikan ; Caranya, buat
larikan terlebih dahulu dengan jarak antar larikan 15-20 cm pada setiap
bedengan. Kemudian benih bayam disebar pada larikan dengan terlebih dahulu
mencampur benih bayam dengan pasir atau abu. Lalu tutup dengan tanah atau pupuk
kandang.
3. Penyemaian pada bedengan untuk sementara waktu ; Cara ini biasa
dipakai untuk bayam yang pemanennya dengan cara dipetik daun. Benih disemai
pada bedengan khusus. Setelah benih berkecambah dan berumur sekitar 20 hari,
bibit bayam dipindahkan ke lahan tanam. Penanamannya dengan jarak 30 cm x 50
cm, 50 cm x 30 cm atau 40 cm x 40 cm.
Penyiraman bayam
Bayam butuh air
yang cukup agar pertumbuhannya subur. Lakukan penyiraman secukupnya, minimal 2
kali sehari pagi dan sore hari. Jumlah air yang diberikan disesuaikan dengan
umur pertumbuhannya. Semakin dekat atau menjelang panen, tanaman bayam
membutuhkan air semakin banyak dari pada pada awal-awal pertumbuhannya.
Akan tetapi,
penyiraman tanaman bayam juga disesuaikan dengan cuaca. Jika kondisi media
tanam lembab atau hujan, maka jangan dilakukan penyiraman.
Pemupukan susulan bayam
Sebetulnya,
tanaman bayam tidak memerlukan pemupukan susulan. Sebab, pupuk organik dan
anorganik sudah diberikan pada saat penyiapan lahan. Apalagi, umur tanaman
bayam yang pendek sekitar 4 minggu atau 30 hari sudah dipanen, maka pemupukan
akan menjadi pemborosan.
Walaupun
demikian, amati juga dengan perkembangan tanaman bayam. Jika terlihat “kurang
berg4ir4h” pertumbuhannya, berarti perlu sedikit pemupukan susulan untuk memacu
pertumbuhannya.
Pemupukan bayam susulan dilakukan dengan cara pengocoran. Penyiraman/pengocoran pupuk
pada umur 7-10 HST (hari setelah tanam). Caranya, larutkan 50 gram urea ke
dalam 20 liter air, lalu dikocor ke tanaman bayam untuk luasan 2-3 m2. Waktu
penyiraman dengan larutan pupuk pada sore hari atau menjelang matahari
terbenam.
Ingat! Agar tidak terbakar daunnya akibat terkena air pupuk urea, maka sebaiknya langsung dibilas dengan air biasa. Bila tidak cukup waktu, boleh juga segera dibilas/disiram dengan air pada pagi-pagi hari besoknya sebelum matahari terbit.
Pengendalian Hama dan Penyakit pada bayam
Jika ada hama
seperti ulat atau belalang atau lainnya, kendalikan dengan pestisida organik
saja. Hindari penggunaan pestisida kimia untuk tanaman sayur-sayuran ini. Di
samping berpotensi terganggunya kesehatan, penggunaan pestisida beracun kimia
berdampak negatif pada ekosistem dan tercemarnya tanah dan air.
Baca Juga :
Panen bayam
Tanpa terasa
setelah 30 hari merawatnya, waktunya panen bayam pun sudah tiba. Pemanennya
dengan cara dicabut akar-akarnya, dipotong dekat pangkalnya, atau dipetik.
Namun, untuk bayam cabut sesuaikan dengan permintaan pasar apakah harus dicabut
sampai akarnya atau cukup dipotong saja, pertimbangkan mana yang lebih
menguntungkan.
Panen bayam
dengan selektif. Dengan kata lain, panen sebaiknya tidak sekaligus. Maksudnya,
panen dulu yang sudah besar dan tinggi. Untuk yang masih kecil atau pendek,
biarkan tumbuh beberapa hari lagi sebelum dipanen.
Penanganan bayam Pascapanen
Sayuran bayam
tidak dapat disimpan lama karena mudah sekali membusuk. Oleh karena itu, bayam
setelah dipanen harus segera dipasarkan. Namun, untuk bertahan kesegarannya
dalam beberapa jam atau minimal 1 hari, bayam perlu dibasahi dengan air. Bisa
juga bayam direndam akarnya ke dalam air.
Agar tidak
cepat layu dan sekaligus membuat tampilan menarik, bayam dapat dikemas dalam
plastik bening. Jika sudah dikemas dalam plastik, usahakan plastik jangan
terlalu kedap udara. Selanjutnya, bayam bisa juga disimpan dalam freezer/kulkas
dan akan relatif dapat bertahan dari kerusakan/layu walaupun tidak terlalu
lama, maksimal bertahan kesegarannya 2-3 hari.
Itulah cara budidaya bayam dan cara pemupukan bayam. Selamat beraktivitas dan sukses selalu.
Tip.
- Agar benih bayam cepat
berkecambah, benih direndam dalam air hangat terlebih dahulu selama
3-6 jam sebelum disebar/semai.
- Agar benih bayam tidak
dimakan semut atau diganggu hama lain, sterilkan dulu bedengan dengan
insektisida (gunakan insektisida organik).
- Agar benih bayam cepat
berkecambah dan tidak diterpa hujan, maka setelah benih disebar, sebaiknya
ditutup dengan jerami atau daun kelapa sampai benih berkecambah.
- Budidaya agar menjadi
sebuah usaha yang prospektif, maka harus dilakukan secara kontinyu dan
bertahap. Artinya, dalam luasan lahan tertentu harus dibagi menjadi 15
atau 30 tahapan panen per bulan. Dengan begini, akan ada produksi bayam
setiap hari yang dapat dijual ke pasar atau kepada pelanggan.
- Buat kerjasama dengan
warung-warung nasi, restoran, hotel dan lainnya agar mereka bersedia
mengambil produk sayuran bayam dari usaha kita. Jika ini bisa dilakukan,
maka usaha tani tanaman bayam akan menjadi usaha bergengsi dan prospektif.
Tapi ingat, kontrak volume dan kontinyunitas harus dapat dipenuhi jika
ingin kerjasama bisnis sayuran berjalan dengan baik.