Membuat Pupuk
Air Cucian Beras --
Pernahkah Sobat melihat ibu-ibu rumah tangga menyiram tanaman, baik tanaman
hias maupun sayuran, dengan air cucian beras (air leri)? Ternyata tanaman yang
disiram air cucian beras itu tumbuh subur, daun hijau, bunga dan buahnya
banyak. Ini artinya air cucian beras mengandung sejumlah
nutrisi dan dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman.
Memang, air basuhan beras bagus untuk nutrisi tanaman. Tetapi, akan menjadi lebih bagus lagi
kalau air basuhan beras itu diolah dulu menjadi pupuk organik cair (POC) sebelum
diberikan untuk tanaman.
Mengapa demikian? Karena setelah diolah, nutrisi dari air cucian beras dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman dan lebih optimal. Nah, bagaimana cara membuat pupuk air cucian beras?
Mengapa demikian? Karena setelah diolah, nutrisi dari air cucian beras dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman dan lebih optimal. Nah, bagaimana cara membuat pupuk air cucian beras?
Sumber air
cucian beras
Sebelum
beranjak membuat pupuk air cucian beras, kita coba lihat sekilas asal-muasal
atau sumber air cucian beras. Rupanya, air bilasan beras tidak mesti berasal
dari rumah tangga yang setiap waktu memasak nasi. Namun, masih banyak
sumber-sumber lain yang setiap hari menghasilkan air cucian beras.
Sumber lain air
cucian beras bisa berasal dari industri seperti pabrik pengolahan tepung beras.
Bahkan, rumah makan atau restoran juga setiap hari mencuci atau membasuh beras untuk
keperluan memasak nasi. Oleh karena itu, sumber-sumber tersebut menghasilkan
air cucian beras setiap hari yang terbilang sangat banyak.
Sayangnya, dari
sekian banyak volume “produksi” air cucian beras dari berbagai sumber, umumnya
terbuang menjadi limbah begitu saja. Air cucian beras dari rumah tangga,
industri tepung atau restoran masih belum dimanfaatkan secara maksimal.
Padahal, air bekas cucian beras tersebut sangat berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi pupuk cair tanaman yang murah, tapi cukup berkualitas.
Padahal, air bekas cucian beras tersebut sangat berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi pupuk cair tanaman yang murah, tapi cukup berkualitas.
Apakah air
cucian beras merah bisa untuk pupuk?
Umumnya memang air cucian beras yang paling banyak diperoleh dari beras putih. Sebab, konsumsi beras putih lebih tinggi dari beras lainnya. Padahal, yang namanya air cucian beras tidak hanya dari beras putih, tetapi ada beras merah, beras hitam, beras ketan. dan jenis beras lainnya.
Air bekas cucian beras merah, beras putih, beras hitam, beras ketan dan sejenisnya berkhasiat untuk tanaman. Intinya, semua air cucian berbagai jenis beras tersebut dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman karena sama-sama mengadung sejumlah nutrisi penting di dalamnya.
Secara umum kandungan nutrisi air cucian beras putih memang tinggi. Tapi, jangan salah, kalau dilihat dari vitamin B1 dan zat besi, kandungannya dalam air cucian beras merah lebih tinggi dari beras putih.
Air cucian beras disebut juga MOL
Air cucian
beras mengandung MOL (mikroorganisme lokal), yaitu jenis bakteri yang
menguntungkan, bukan mikroba patogen atau parasit. Bahkan, keberadaan MOL air
cucian beras pada media tumbuh tanaman dapat melindungi tanaman dari serangan
penyakit.
Oh, ya..sering
kita mendengar dengan istilah MOL (mikroorganisme lokal), yaitu mikroorganisme
yang ada pada bahan organik tertentu seperti bonggol pisang, rebung, buah maja, air
nira, air kelapa, air cucian beras, nasi, dan lain sebagainya.
Karena adanya aktivitas mikroorganisme lokal sebagai dekomposer, maka
bahan-bahan organik tersebut terurai dan mengandung sejumlah nutrisi.
Demikian dengan
air cucian beras, air ini mengandung mikroorganisme yang bekerja mengurai
bahan-bahan organik seperti karbohidrat, selulosa, dan lainnya. Hasil
dekomposisinya melepaskan sejumlah hara yang bermanfaat untuk tanaman. Makanya,
air cucian beras ini biasanya disebut juga dengan POC atau MOL air cucian beras
karena mengandung mikroorganisme dan juga ada unsur hara di dalamnya.
Kandungan nutrisi air cucian beras
Gambar : Pixabay/JIb_Enjoy |
Apa saja kandungan nutrisi air cucian beras sehingga banyak orang tertarik untuk menggunakannya sebagai pupuk tanaman? Banyak sekali zat-zat yang berguna untuk tanaman. Tidak hanya unsur hara makro dan mikro, tetapi mengadung sejumlah zat lain yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman.
Kita paham
bahwa ketika beras dicuci, maka air yang bewarna putih seperti susu tersebut
telah mengikis sejumlah kotoran yang melekat pada butiran beras dan larut dalam
air.
Zat-zat penting
yang terlarut dalam air cucian beras, yaitu protein, lemak, karbohidrat,
selulosa, vitamin B1, dan sejumlah mineral yang terikat bersama dengan rantai
karbon atau senyawa organik.
Adapun mineral
atau disebut juga dengan unsur hara yang dapat dimanfaatkan dari air cucian
beras adalah nitrogen (N), phosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium
(Mg), sulfur (S), dan juga besi (Fe). Unsur-unsur tersebut jelas sekali makanan
“spesial” tanaman.
Manfaat air cucian beras untuk tanaman
Air cucian
beras adalah pupuk organik yang bermanfaat untuk tanaman baik tanaman hias,
sayuran, maupun tanaman buah. Di bawah ini, Anda dapat melihat manfaat air
cucian beras untuk tanaman, yaitu :
- Dapat merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman
seperti daun, tunas dan cabang
- Dapat membantu pembentukan khlorofil dan membuat
daun-daun tanaman tampak lebih hijau
- Dapat merangsang pertumbuhan akar tanaman karena
adanya vitamin B1
- Dapat mempercepat adaptasi pada saat tanaman baru
dipindahkan atau tanaman tidak mudah stres
- Dapat meningkatkan daya tahan terhadap serangan
penyakit
- Penyerapan unsur hara menjadi lebih optimal
- Dapat meningkatkan metabolisme tanaman
- Dapat merangsang pembungaan, pembentukan biji dan
buah
- Meningkatkan kualitas hasil panen baik jumlah,
ukuran maupun rasanya
Manfaat air
cucian beras untuk media tumbuh
Selain manfaat
untuk tanaman langsung, air cucian beras juga bermanfaat untuk media tumbuh
atau tanah. Apa saja manfaatnya?
- Secara umum dapat memperbaiki sifat fisika, kimia
dan biologis media tumbuh
- Membuat struktur tanah lebih gembur karena
adannya bahan-bahan organik dalam media tumbuh
- Membuat media tumbuh semakin baik dalam hal
kapasitas tukar kation
- Bahan organik dalam media tumbuh akan selalu
terurai dan tersedianya hara tanaman karena adanya mikroorganisme
dekomposer
Cara
Pemanfaatan Air cucian beras yang efektif
Bagaimana cara
pemanfaatan air cucian beras agar dapat berguna untuk tanaman secara cepat dan
efektif? Agar dapat berdaya guna lebih tinggi, maka sebelum digunakan untuk
menyiram tanaman, air cucian beras perlu difermentasi sehingga menjadi pupuk
organik cair (POC) atau MOL
Nah, untuk
fermentasi atau merombak bahan-bahan organik air cucian beras, sebenarnya dapat
berlangsung secara natural. Sebab, air cucian beras ada bakteri dekomposer
tersendiri atau MOL.
Ketika
diaplikasi untuk tanaman, bahan organik dari air cucian beras akan
terdekomposisi secara pelan-pelan dalam media tumbuh serta melepaskan zat-zat
anorganik seperti N, P, K dan lainnya untuk pertumbuhan tanaman.
Sayangnya, karena tidak cepat tersedia, kemungkinan tidak dimanfaatkan secara optimal oleh tanaman setelah disiram pada media tanam besar sekali. Sebab, jika terjadi hujan sehingga tercuci atau kelebihan air dan keluar dari dasar pot, maka air cucian beras tidak sempat terdekomposisi dengan sempurna. Dengan demikian, berarti sedikit sekali zat hara yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
Karena itu,
untuk cepat tersedia hara dan cepat diserap akar tanaman, maka air cucian beras
yang masih segar butuh pengolahan lagi. Caranya dengan proses dekomposisi atau
proses fermentasi agar berlangsung lebih cepat dan lebih mantap. Dalam proses
ini perlu dilibatkan juga bioaktivator atau dekomposer aktif yang dikenal
dengan EM4.
Apa untungnya pakai pupuk air cucian beras?
Sebelum melihat
proses membuat pupuk air cucian beras dengan fermentasi bantuan EM4, kita lihat
dulu apa keuntungan menggunakan air cucian beras?
- Dari sisi finansial, jelas pupuk air cucian beras
tidak perlu beli dan bisa hemat uang
- Bahan bakunya mudah dan cepat tersedia karena
setiap hari ada masak nasi dan pasti ada cuci beras. Minimal sumbernya
dari rumah sendiri
- Tidak mengandung kimia sintesis sehingga tidak
beresiko untuk pengguna
- Tidak memberikan dampak negatif pada tanah,
tanaman dan lingkungan
- Sangat mudah digunakan di lapangan
- Tanaman tumbuh subur dan memberikan citrarasa
hasil panen yang lezat dan sehat untuk dikonsumsi serta daya simpan hasil
panen bisa lebih lama
Cara Membuat
Pupuk Air Cucian Beras menjadi pupuk organik cair (POC)
Gimana Sob..sudah yakin mau membuat pupuk air cucian
beras? Kalau sudah, maka cara membuat pupuk organik cair itu tidak sulit. Simak
dan ikuti saja langkah-langkah membuatnya berikut ini :
Alat-alat yang
diperlukan untuk membuat pupuk air cucian beras :
- Toples atau Ember atau Jirigen serta penutupnya
- Corong
- Pengaduk
Bahan-bahan :
- Air cucian beras
(cucian pertama)..sebanyak 1 liter
- EM4(effective
Microorganism)...1 sendok makan
- Molase atau tetes
tebu...1 sendok makan (alternatif molase bisa pakai gula putih atau gula
jawa)
Langkah-langkah
membuat POC air cucian beras :
- Isi jirigen (saya biasanya menggunakan jirigen)
dengan air cucian beras
- Masukkan gula dan aduk hingga semuanya terlarut
- Masukkan EM4 ke dalam jirigen dan aduk-aduk
hingga tercampur secara merata.
- Tutup jirigen dengan rapat dan simpan di tempat
yang tidak terkena matahari secara langsung.
- Pada hari ke-2, buka penutup sebentar dan
aduk-aduk agar gas-gas yang terbentuk dapat keluar, lalu tutup kembali.
Lakukan seperti itu hingga hari ke-6
- Pupuk organik cair (POC) air cucian beras yang
sudah selesai difermentasi, sudah bisa digunakan untuk memupuk tanaman.
Proses fermentasi berjalan sukses ditandai dengan bau khas seperti bau
tape
Baca ini :
- 4 Cara Menyemai Bibit Jahe Merah Agar Cepat Tumbuh
- Cara Membuat Mol Rebung Bambu
- Membuat Pupuk Kompos Padatan dan Cair dari Daun Lamtoro
- Cara Membuat Tepung Darah untuk Meningkatkan Kualitas Kompos
- Cara Menanam Ubi Jalar Supaya Produksi Tinggi
Cara Aplikasi
pupuk air cucian beras untuk tanaman
Untuk pupuk
daun : Ambil 10 ml pupuk air cucian beras
dan larutkan dalam 1 liter air sumur. Semprot ke seluruh bagian tanaman
terutama bagian bawah daun dan cukup sekedar basah saja. Lakukan penyemprotan
pupuk daun setiap seminggu dua kali
Untuk pupuk
akar : Ambil 10-20 ml POC air cucian
beras, larutkan dalam 5 liter air. Siram ke media tumbuh tanaman sekitar
perakaran sebanyak 250 ml (secukupnya) per tanaman. Aplikasi POC air cucian
beras seminggu sekali.
Tip
Agar dalam
membuat pupuk air bekas cucian beras tidak ribet, maka tidak perlu pakai banyak
jirigen untuk mengisi air air cucian beras. Cukup gunakan satu jirigen dulu
sampai penuh.
Misalnya, hari
ini ada 1 liter air cucian beras, fermentasikan. Isi dalam jirigen A.
Besok ada 1 liter, fermentasikan lagi dan isikan dalam jirigen A sampai
penuh. Namun, tetap baru bisa digunakan setelah 7 hari proses fermentasinya.
Sebaiknya dalam
membuat pupuk air cucian beras, hubungkan selang udara dari jirigen ke dalam
botol air mineral yang berisi air. Gas-gas akan keluar sendirinya melalui
selang. Ini memudahkan karena tidak perlu membuka setiap hari selama proses
fermentasi. Rangkaian proses membuat Mol seperti gambar di
bawah ini.
Rangkaian Proses POC Air Cucian Beras. Gambar : Dokpri |
Tip+ ; Persiapan merakit jirigen untuk membuat pupuk cair organik air
cucian beras
Berikut ini pupuklahan.blogspot.com memberikan panduan atau
langkah-langkah merakit reaktor/jirigen fermentasi bahan organik cair untuk
membuat POC. Model ini bisa untuk pupuk air cucian beras, pupuk cair darah
ikan, pupuk cair kulit nenas, dan sebagainya.
Langkah Merakit Jirigen Untuk Membuat Pupuk AIr Cucian Beras Gambar : pupuklahan.blogspot.com |
Perhatikan
gambar di atas sambil membaca langkah-langkah berikut ini (gambar dimulai dari kiri bagian atas searah jarum jam)
Langkah ke-1
Siapkan
selang udara. Lubangi bagian tengah tutup jirigen dengan soldier atau logam
lain yang dipanaskan seukuran dengan selang udara.
Kemudian
hubungkan dengan tutup jirigen/tabung fermentasi lainnya. Gunakan lem seperti
lem batang agar melekat kuat pada tutup botol sehingga tidak ada rongga udara
pada sekeliling selang yang terhubung.
Langkah ke-2
Pasang
tutup tersebut kembali ke jirigen. Lalu, periksa apakah ada longgar atau bocor
dengan cara meniup melalui selang udara. Atau bisa juga dengan cara mengisi air
biasa terlebih dulu.
Langkah ke-3
Siapkan
botol air mineral bekas. Isi air sumur atau pam kira-kira 2/3 saja. Letakkan berdekatan dengan jirigen/tabung fermentasi lainnya.
Langkah ke-4
Apabila
ke dalam jirigen sudah dimasukkan air cucian beras dan bahan-bahan fermentasi
lainnya, maka tutup jirigen dan hubungkan selang udara ke dalam air yang ada di
botol air mineral bekas. Ingat, botol air mineral yang berisi air jangan
ditutup. Tapi, selang udara tetap tercelup ke dalam air.
Demikian tip atau cara merakit jirigen untuk mengolah pupuk cair air cucian
beras. Semoga apa yang admin pupuklahan.blogspot.bagikan dapat bermanfaat
terutama untuk admin sendiri dan kalau bisa juga berguna untuk semua teman-teman yang
telah berkenan hadir di pupuklahan.blogspot.com