Cara Membuat
MOL Rebung Bambu -- Salah
satu alternatif pupuk organik untuk tanaman adalah Mol rebung bambu. Sebab,
rebung bambu mengandung sejumlah nutrisi, baik mineral, hormon, dan
mikroorganisme lokal (MOL), yang dapat mempercepat pertumbuhan vegetatif
tanaman.
Sungguh menarik
tentunya, tetapi bagaimana membuat Mol rebung bambu? Membuat Mol rebung bambu
tidak sukar. tidak mahal, dan tidak harus bergadang. Hanya dengan teknologi
sederhana, Mol rebung bambu sudah jadi dalam waktu 15 hari. Mungkin yang sulit
adalah mendapatkan rebung bambu karena tidak semua daerah tumbuh bambu.
Mengenal rebung
bambu
Walau sulit
mungkin untuk mendapatkan, tetapi sobat pasti sudah mengenal rebung bambu,
bukan? Apalagi, teman-teman yang berdomisili di daerah pedesaan, yang namanya
rebung bambu sudah tidak asing lagi. Sebab, populasi bambu banyak terdapat di
tepi sungai atau sekitar hutan.
Rebung bambu
ini adalah tunas yang masih muda. Ia keluar atau tumbuh dari akar bambu dan
biasanya berdekatan dengan bambu yang sudah tua. Bentuknya seperti kerucut,
berambut halus dan umumnya berwarna cokelat kulitnya.
Rebung bambu bisa untuk sayuran dan Mol
Karena
kandungan gizinya dan rasanya yang lezat, rebung bambu bisa juga dimakan dalam
bentuk olahan sayuran. Makanya, tidak mengherankan jika di pasar-pasar
tradisional kadang-kadang ada yang menjual rebung bambu untuk sayuran.
Nah, manusia
saja suka karena banyak nilai gizinya, apalagi tanaman. Ini sudah tentu rebung
bambu cocok sekali untuk dijadikan Mol atau pupuk organik cair sebagai nutrisi
tanaman. Mol yang amat bagus karena mengandung unsur hara, vitamin, hormon dan
bakteri pengurai yang menguntungkan tanah dan tanaman.
Mengapa ingin tau membuat Mol rebung bambu?
Walaupun
mungkin sudah pernah mendengar betapa bagus Mol rebung bambu, namun ada banyak
alasan bagi teman-teman mengapa masih ingin mendalami tentang cara
membuat Mol rebung bambu.
Pertama, belum mengerti sama sekali cara membuat
Mol rebung bambu. Kedua, bingung dengan komposisi bahan-bahan untuk
campurannya. Ketiga, sudah pernah coba membuat, tapi gagal. Bukannya bau tape,
tapi bau busuk yang muncul setelah difermentasi. Keempat, sudah
membuat, tapi tidak mengerti cara aplikasi untuk tanaman.
Prinsip membuat Mol rebung bambu
Baik, akan
sobat temui penjelasan satu per satu dalam artikel sederhana ini. Sebenarnya,
prinsip pembuatan Mol rebung bambu adalah adanya bahan organik berupa rebung
bambu dan glukosa sebagai sumber energi awal mikroba, dan mikroorganisme lokal
sebagai dekomposer. Jadi, ada rebung bambu, mikroorganisme lokal dan tambahan
gula saja sudah bisa untuk menghasilkan Mol rebung bambu.
Mengapa dalam
pembuatan Mol rebung bambu ditambah bahan-bahan lain ke dalamnya? Betul sekali,
pada pelaksanaannya, banyak teman-teman yang menambahkan aneka bahan organik
lain selain rebung bambu seperti air cucian beras, air kelapa, ragi, sayuran,
dan sejumlah bahan lainnya.
Bahan-bahan
tambahan itu tidaklah wajib, tetapi boleh-boleh saja. Sebab, semakin banyak
variasi bahan organik akan meningkatkan kualitas Mol rebung bambu yang
dihasilkan.
Dengan menambah
beberapa bahan organik lain sebagai campurannya, maka Mol rebung akan kaya
dengan unsur hara makro dan mikro, ada aneka ragam mikroorganisme pengurai, dan
semakin komplek dengan vitamin dan hormon-hormon pertumbuhan seperti auksin,
sitokinin, dan giberelin.
Penyebab gagal dalam membuat Mol rebung bambu
Proses
fermentasi rebung bambu dikatakan berhasil jika aromanya seperti aroma tape.
Kalau berbau busuk, ini berarti ada yang tidak benar dalam proses pembuatannya.
Penyebab gagal disebabkan karena beberapa hal, yaitu :
- Rebung bambu dan bahan organik lainnya tidak
dicuci sampai bersih sebelum membuat Mol
- Proses fermentasi terkontaminasi dengan udara
luar atau wadah fermentasi tidak tertutup dengan rapat
- Gas-gas yang terbentuk di dalam wadah fermentasi
tidak dapat keluar sehingga munculnya bau tidak sedap dan membuat
temperatur media meningkat
Apa kandungan
Nutrisi rebung bambu?
Banyak sekali
petani cerdas yang memanfaatkan bahan-bahan organik di sekitar untuk pupuk
tanaman. Ini tidak lain karena terdapat sejumlah nutrisi untuk pertumbuhan dan
produktivitas tanaman
Para peneliti
sudah menemukan bahwa di dalam rebung bambu terdapat kadar protein dan
C-organik yang tinggi. Rebung bambu mengandung hormon giberelin. Hormon ini
merupakan zat pengatur tumbuh (ZPT) yang mempercepat pertumbuhan vegetatif
tanaman.
Selain itu,
rebung bambu mengandung sejumlah vitamin seperti vitamin A, B6, E dan lainnya.
Bahkan, kandungan mineral pun ada, yaitu fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca),
magnesium (Mg),sodium (Na), seng (Zn), besi (Fe), dan beberapa zat lain yang
bermanfaat untuk makanan tanaman.
Yang paling
menakjubkan ada mikroorganisme lokal (Mol) pada rebung bambu seperti
Azotobacter dan Azospirillum yang berperan dalam mengurai dan menyuburkan
tanah. Keduanya punya kemampuan mengikat N. Inilah yang membuat rebung bambu
bagus sekali untuk dimanfaatkan menjadi MOL.
Mikroorganisme Lokal (Mol)
Beberapa peran
mikroorganisme lokal (Mol) pada rebung bambu dapat dilihat seperti berikut ini,
yaitu :
- Sebagai Dekomposer ; akan berperan dalam merombak
atau mengurai bahan-bahan organik sehingga tersedianya unsur hara makro
dan mikro dan bahkan memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah.
- Sebagai pestisida/Biofungisida/Agen hayati ;
pengendali penyakit tanaman karena MOL akan menjadi parasit bagi jamur
merugikan tanaman
- Sebagai Biofertilizer ; bisa berfungsi sebagai
pupuk organik atau pupuk hayati karena mampu menyediakan hara untuk
tanaman sehingga dapat menyuburkan tanah dan meningkatkan produksi
tanaman.
Membuat MOL
rebung bambu
Seperti yang
sudah dijelaskan di atas, dalam membuat Mol rebung bambu memerlukan bahan-bahan
campuran agar proses fermentasi berjalan lancar dan sempurna.
Di dalamnya ada glukosa, karbohidrat, dan bakeri.
Ada sejumlah
pilihan bahan organik dan mikroorganisme yang dapat ditambahkan agar Mol rebung
bambu yang dihasilkan berkualitas dari sisi nutrisinya. Bahan-bahan organik
yang bisa ditambahkan ke dalam rebung bambu seperti air kelapa, air cucian
beras, kulit pisang, sisa buah-buahan, nenas, ragi tape, sayuran tauge, bonggol
pisang, dan masih banyak lagi.
Baca juga ini :
Agar tidak
menjadi pusing dalam memikirkan banyak bahan-bahan yang harus disiapkan, kita
buat Mol rebung bambu yang sederhana saja. Sederhana, tapi sudah mewakili untuk
pembuatan Mol. Memang intinya semakin banyak variasi akan semakin bagus
produknya. Itu nanti bisa Anda praktikkan sendiri.
Alat-alat untuk membuat Mol rebung bambu :
- Jirigen atau toples
- Blender atau alat penghalus bahan lainnnya
seperti lesung
Bahan-bahan :
- Rebung bambu 1 buah (ukuran 1 kg)
- Air cucian beras (air leri) 3 liter
- Air kelapa 3 liter (kelapa usia +/- 6 bulan)
- Molase atau gula merah/gula jawa +/- 2 ons
(Rebung sebagai
sumber bakteri, air leri sumber karbohidrat, air kelapa sumber glukosa, dan
gula merah juga sumber glukosa)
Langkah-langkah membuat Mol rebung bambu
- Cincang/potong-potong kecil rebung bambu sehingga
berukuran 2-3 cm
- Cuci rebung bambu sampai bersih sehingga tidak
ada lagi tanah atau zat pengotor lainnya yang lengket di rebung
- Giling atau haluskan rebung bambu dengan
menggunakan Blender. Sobat boleh juga menghaluskan dengan cara menumbuk
pakai alu di dalam lesung. Semakin halus semakin baik dan cepat proses
dekomposisi oleh bakteri
- Masukkan semua rebung bambu yang sudah dihaluskan
ke dalam jirigen atau toples
- Masukkan juga air kelapa dan air cucian beras ke
dalam toples yang sudah berisi rebung bambu, aduk hingga bercampur merata
- Masukkan gula merah (gula merah larutkan dulu
dengan air) ke dalam campuran bahan-bahan tersebut. Aduk hingga gula, air
kelapa, air cucian beras dan rebung bambu bercampur merata. Gunakan
pengaduk kayu.
- Tutup jirigen atau toples dengan rapat
- Buka jirigen setiap hari kira-kira 2 menit sambil
diaduk-aduk dan tutup kembali. Ini bertujuan untuk membuang gas-gas yang
terbentuk dan menghindari meledaknya wadah fermentasi he,,he,,😅
- Mol rebung bambu sudah jadi pada hari ke-15 yang
ditandai sudah tidak lagi terbentuk gas. Mol rebung bambu beraroma tape.
Tips
Sebaiknya pasang selang aerasi yang menghubungkan wadah fermentasi dengan botol yang berisi air. Dengan cara seperti ini, Anda tidak perlu mengontrol setiap saat karena gas yang terbentuk akan keluar dengan sendirinya.
Cara aplikasi
Mol rebung bambu untuk tanaman
Mol rebung
bambu sangat bagus untuk mendorong pertumbuhan tanaman. Semua tanaman bisa
dipupuk dengan Mol rebung bambu. Apalagi tanaman-tanaman seperti jahe, kunyit,
kencur, padi, dan bawang merah, aplikasi Mol atau pupuk organik cair (POC)
rebung bambu akan mempercepat pertumbuhan tunas, anakan, pembentukan umbi, dan
juga tinggi tanaman.
Cara aplikasi
Mol rebung bambu ada dua, yaitu dengan cara pengocoran dan penyemprotan. Kedua
cara ini diterapkan agar memberikan pengaruh yang cepat untuk pertumbuhan tanaman.
Pengocoran ; larutkan 1 liter Mol rebung bambu
ke dalam 10 liter air. Kocorkan ke tanaman dengan dosis secukupnya (200 – 250
ml/tanaman)
Penyemprotan ; Larutkan 100 ml Mol rebung bambu
ke dalam 10 liter air. Semprot tanaman hingga merata terutama di bagian bawah
daun karena di bagian tersebut banyak terdapat stomata (mulut daun).
Kapan dipupuk
dengan Mol rebung bambu? Pemupukan dengan Mol rebung bambu sudah dapat
dilakukan sejak umur tanaman 2 minggu setelah tanam.
Pupuklah
tanaman dengan pengocoran sebulan 2 kali dan diikuti dengan penyemprotan
seminggu sekali. Dengan dosis Mol rebung bambu dan waktu aplikasi yang tepat
akan membuat tanaman tumbuh subur dan akan memberikan hasil panen yang tinggi.
Mol rebung bambu bisa untuk pengomposan
Selain untuk
memupuk tanaman, Mol rebung bambu ternyata bisa juga untuk membuat kompos
(pengomposan). Jadi, Mol rebung bambu menjadi alternatif penggunaan EM4 dalam
penguraian bahan-bahan organik pada pembuatan pupuk kompos.
Cara
penggunaannya, larutkan 1 liter Mol rebung bambu ke dalam 5 liter air. Siramkan
ke tumpukan bahan-bahan yang akan dikomposkan.
Itulah ulasan
singkat tentang cara membuat Mol rebung bambu yang bisa menjadi pupuk organik
cair (POC) untuk tanaman.
Dengan
cerdasnya membuat Mol rebung bambu sendiri, maka akan menghemat biaya untuk
kebutuhan pupuk sebagai suplemen organik tanaman. Bahkan, sobat bisa produksi
Mol rebung bambu untuk komersial, tapi harus terdaftar di instansi berwenang
agar ada legalitasnya.
Baca juga ini :
Tips memupuk dengan Mol
Lakukan
pemupukan dengan dosis rendah, tetapi sering dipupuk, misalnya seminggu sekali
atau seminggu 2 kali. Hindari sedapat mungkin penggunaan pupuk dengan dosis
tinggi karena dapat terganggunya pertumbuhan tanaman.