Manfaat Pupuk
ZA -- Nama ZA begitu indah terdengar.
Ia tidak asing lagi bagi “pahlawan” komoditas hortikultura. Bahkan, begitu
sering terucap manakala butuh pupuk, yaitu pupuk ZA. Entah karena paham betul
dengan ampuhnya pupuk itu untuk tanaman, atau hanya karena petani sebelah sudah
menggunakan “sepupunya” urea, itu dia pupuk ZA.
Yang jelas dan yang sudah pasti adalah tampilan pupuk ZA ini elok dan tidak kalah dengan pupuk lainnya. Tapi, bukan
itu yang penting, ada yang lebih menarik dibalik warnanya. Pupuk ZA berisi unsur hara
makro esensial untuk tanaman yang tidak dimiliki oleh pupuk lain. Mungkin
ini, mengapa banyak yang meliriknya.
Sebelum
berhubungan lebih jauh dengan penggunaan pupuk ZA pada tanah, mengenal lebih
dekat terutama manfaat pupuk ZA. merupakan cara cerdas dalam hal
pemupukan tanaman.
Dua huruf, yaitu ZA, yang melekat pada pupuk tersebut merupakan sebuah nama yang disingkat dari nama panjangnya, yaitu Zwavelzure Ammoniak (ZA). Namanya yang berbahasa Belanda, mungkin ada kaitannya dengan sejarah penemuannya sebelum menyebar ke seluruh belahan dunia.
Dua huruf, yaitu ZA, yang melekat pada pupuk tersebut merupakan sebuah nama yang disingkat dari nama panjangnya, yaitu Zwavelzure Ammoniak (ZA). Namanya yang berbahasa Belanda, mungkin ada kaitannya dengan sejarah penemuannya sebelum menyebar ke seluruh belahan dunia.
Sifat-sifat Pupuk ZA
Sebelum melihat manfaat pupuk ZA, mari kita simak karakteristiknya dulu. Sebab, sifat-sifat
yang dimiliki pupuk ZA akan menjadi pengetahuan dan pertimbangan dalam membuat
keputusan. Apakah menggunakan pupuk ZA atau tidak untuk meningkatkan
pertumbuhan dan hasil tanaman. Beberapa sifat-sifat pupuk ZA adalah sebagai
berikut :
Dari nama dan sifat-sifatnya sebenarnya sudah terbaca, namun masih samar-samar. Pupuk ZA pada prosesnya dibuat dari reaksi ammoiak (NH3) dengan asam sulfat (H2SO4) sehingga menjadi ammonium sulfat (NH4)2SO4. Makanya, orang-orang sering menyebut dengan pupuk ammonium sulfat.
- Penampilannya granul atau kristal higroskopis putih (menyerap molekul air)
- Rumus kimianya (NH4)2SO4
- Berat molekulnya (BM), 132, 15 g/mol (Berat Atom N=14,01, H=1,008, S=3
Dari nama dan sifat-sifatnya sebenarnya sudah terbaca, namun masih samar-samar. Pupuk ZA pada prosesnya dibuat dari reaksi ammoiak (NH3) dengan asam sulfat (H2SO4) sehingga menjadi ammonium sulfat (NH4)2SO4. Makanya, orang-orang sering menyebut dengan pupuk ammonium sulfat.
Mantap,
sepertinya sudah mulai akrab dengan pupuk ZA. Jadi, pupuk ZA salah satu jenis pupuk nitrogen atau pupuk yang mengandung nitrogen, namun masih kalah dengan pupuk Urea [ CO(NH2)2
] kalau dipandang sebelah mata. Bahkan, kalah dari sisi nitrogen
dengan pupuk amonium khlorida [ NH4Cl ] dan amonium nitrat [NH4NO3 ].
BACA : 5+ Jenis Pupuk Nitrogen, Anda Biasa Menggunakan yang Mana?
BACA : 5+ Jenis Pupuk Nitrogen, Anda Biasa Menggunakan yang Mana?
Kandungan unsur hara ZA
Kalau dilihat
dari kandungan nitrogen, ZA hanya mengandung 21% N. Sedangkan Urea, kandungan
nitrogennya 45-46%. Kandungan N dalam pupuk lainnya, yaitu amonium khlorida 24%
dan amonium nitrat 35%.
Tapi jangan terlena dengan kadar nitrogennya saja, tengoklah ke ikatan kimia dari pupuk ini. Pupuk ZA tidak hanya kandungan N, namun didalamnya terdapat juga sulfur (S), salah satu unsur esensial yang dibutuhkan tanaman. Adanya 2 unsur hara tersebut, yaitu N dan S merupakan keuntungan atau kelebihan dari pupuk ZA.
Tapi jangan terlena dengan kadar nitrogennya saja, tengoklah ke ikatan kimia dari pupuk ini. Pupuk ZA tidak hanya kandungan N, namun didalamnya terdapat juga sulfur (S), salah satu unsur esensial yang dibutuhkan tanaman. Adanya 2 unsur hara tersebut, yaitu N dan S merupakan keuntungan atau kelebihan dari pupuk ZA.
Yuk, santai
mencoba hitung % N dan %S dalam ZA, benar ‘nggak 21% N dan 24%
S
Berapa %N dalam
ZA??
= 2N/[2N + 8H +
S + 4O] x 100%
= 2 x 14,01 /
[2x14,01 + 8x1,008 + 32,07 + 4x16) x 100%
= 28,02/ [28,02
+ 8,064 + 32,07 + 64] x 100%
= 0,21 x 100%
= 21% N dalam
pupuk ZA
Berapa % S
dalam ZA??
= S/[ 2N + 8H + S + 4O ] x 100%
= 0,24 x 100%
= 24% S dalam
pupuk ZA
Jadi memberikan
pupuk ZA ke tanaman ibarat pepatah ini, “sekali mendayung, dua tiga pulau
terlampaui.” Kira-kira seperti itulah, sekali dayung sepeda atau pakai
motor pergi ke pasar beli pupuk ZA, maka nitrogen yang dibeli dan unsur S pun
dapat. Menabur ZA, N dan S pun terikut untuk menyuburkan tanah dan
tanaman.
Nitrogen pada ZA dalam bentuk amonium
Pupuk ZA dengan
ion NH4+ merupakan bentuk nitrogen yang
“menggembirakan” bagi tanaman karena dapat diserap langsung tanpa menunggu
proses ionisasi dalam tanah. Bentuk ion tersebut menambah deretan panjang nilai keunggulan dari pupuk ZA.
Ini berbeda dengan urea, dimana pada saat diaplikasi, urea perlu penguraian di dalam tanah sebelum dapat diserap oleh tanaman dalam bentuk nitrat (NO3-).
Ion amonium tidak mudah tercuci
Adanya ion positif pada amonium menjadikan pupuk ZA tidak mudah tercuci air. Sebab, amonium dapat terikat lebih kuat dalam tanah. Hal ini karena terjadinya pertukaran kation pada koloid tanah.
Ion negatif yang ada pada koloid tanah tergantikan dengan amonium. Makanya, dalam aplikasi di lahan, pupuk ZA dapat diberikan lebih cepat karena tidak mudah hilang.
Jadi, dengan tidak mudah tercucinya ion amonium ketika diaplikasi pada lahan, membuktikan adanya seabrek kelebihan tersendiri yang dimiliki oleh pupuk ZA.
Ilustrasi pemupukan. Gambar : pixabay.com |
Sekilas Perbedaan Pupuk Urea dan Za
Setelah mengetahui sifat-sifat, kandungan hara, dan kelebihan yang dimiliki pupuk ZA, mungkin masih menyisakan tanda tanya, apa sebetulnya beda pupuk Urea
dan ZA. Tabel berikut ini menunjukkan beberapa perbedaan spesifik kedua pupuk
tersebut.
Item
Perbedaan
|
Pupuk Urea
|
Pupuk ZA
|
Rumus Kimia
|
CO (NH2)2
|
(NH4)2SO4
|
Kandungan
Unsur Hara
|
Nitrogen (N)
|
Nitrogen (N) dan Belerang (S)
|
Kadar Nitrogen
(N)
|
45-46%
|
20-21%
|
Kadar Belerang
(S)
|
0
|
24%
|
Mudah tercuci
|
Ya
|
Tidak
|
Penggunaan
|
Cocok pada tanah asam atau basa
|
Tidak cocok pada tanah masan
|
Mudah Menguap
|
Ya
|
Tidak
|
Menyerap uap air dari udara
|
sangat higroskopis
|
kurang higroskopis
|
Kelarutan
|
Mudah larut dalam air dan reaksi cepat
|
Larut, namun reaksi kerjanya agak lambat
|
Waktu aplikasi yang cocok
|
Untuk Pupuk Susulan
|
Pupuk Dasar
|
Bentuk Ion yang diserap tanaman
|
Nitrat (NO3-)
|
Amonium (NH4+)
|
Kemudahan diserap tanaman
|
Cepat diserap
|
Lambat diserap
|
Tabel Perbedaan Pupuk Urea dan ZA. Gambar : Dokpri
Manfaat Pupuk ZA
Manfaat Pupuk ZA
Aplikasi pupuk
ZA untuk mencukupi unsur hara tanaman agar pertumbuhannya subur dan produktif
cukup baik. Ada 2 manfaat pupuk ZA, yaitu :
1. Dapat memenuhi ketersediaan unsur hara
nitrogen (N) bagi tanaman. Seperti diketahui bahwa unsur hara makro nitrogen
cukup berperan untuk memacu pertumbuhan vegetatif tanaman. Di samping itu,
nitrogen yang tersedia akan membuat tanaman hijau subur dan juga hasil panen
lebih berkualitas karena kandungan proteinnya optimal.
2. Bermanfaat karena memberikan unsur hara S
yang merupakan salah satu unsur hara makro sekunder untuk pertumbuhan
tanaman. Unsur yang satu ini cukup berperan dalam mer_4_ngsang
pertumbuhan tanaman terutama dalam pembentukan bintil akar, membentuk asam
amino dan dapat meningkatkan kandungan vitamin dan protein hasil panen. Bahkan,
tanaman menjadi lebih hijau.
Kelemahan pupuk
ZA
Ada banyak manfaat pupuk ZA dan tidak luput juga dari kekurangan yang dimilikinya. Tidak ada yang sempurna di alam ini. Yang
sempurna adalah Sang Pencipta dan Pemilik Alam semesta beserta segala isinya.
hmmm...maaf.., sekedar tausyiah saja sedikit.
Baca juga ini :
- Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sabut Kelapa
- Pupuk NPK Phonska Plus Memembuat Panen Meningkat Karena Ini
- Awas!! Jangan Salah Memupuk Tanaman dengan Ampas Kopi, Ini Cara yang Benar
- Cara Cangkok Mangga Agar Cepat Tumbuh, Pakai ZPT ini
Setidaknya, ada 2 kekurangan /kelemahan dibalik keunggulan atau sejumlah manfaat pupuk ZA. Awas dalam
penggunaannya perlu hati-hati. Jangan sembarang gunakan jika belum dapat
dipastikan kondisi lahan yang ditanami tanaman. Jika dipaksakan untuk
digunakan, maka kemungkinan-kemungkinan terburuk bisa terjadi.
Ini dua kelemahan pupuk ZA :
1. Pupuk ZA yang di dalam tanah akan terurai
membentuk asam sulfat (H2SO4). Karena sifatnya asam, maka
tidak dapat digunakan pada sembarang tanah. Tanah yang masam pH <5,
penggunaan ZA membawa dampak buruk pada tanaman. Sudah tanah asam, ditambah
lagi asam apa jadinya?? Pada tanah yang masam akan membuat tanaman
ker-4-cunan. Sebab, meningkatnya unsur-unsur mikro seperti Fe, Zn, dan lainnya
yang mer-4-cuni tanaman. Hara makro P yang dibutuhkan tanaman menjadi tidak
tersedia karena diikat oleh alumunium dan besi, seperti ini Al-P dan Fe-P.
2. Karena kandungan nitrogen rendah (21%),
maka akan membutuhkan biaya tinggi untuk menyuplai massa nitrogen dalam jumlah
tinggi. Misalnya, rekomendasi N 100 Kg per hektar, maka butuh 476, 2 Kg Pupuk
ZA. Sedangkan jika menggunakan urea hanya perlu 217,4 Kg Urea. Intinya, pupuk
ZA tidak efisiensi biaya dan tenaga jika ingin memberikan hara nitrogen tanaman
dalam jumlah besar
Itulah dia manfaat pupuk ZA. Meskipun pupuk yang mengandung unsur N dan S ini punya nilai lebih, namun tetap saja tidak terlepas dari kekurangannya. Oleh sebab itu, jika memang harus
menggunakan pupuk ini, uji tanah merupakan sesuatu yang diperlukan. Minimal
berapa nilai pH tanah, apakah tanah tersebut sifatnya asam atau basa. Atau aplikasikan pada tanaman-tanaman yang toleran saja. Salam dan semoga sukses
selalu, ya. [updated by pupuklahan.blogspot.com, 10/04/2020]