Kebutuhan Benih
Terong Per Hektar Luas Lahan dan Jarak Tanamnya yang Ideal -- Membuat kalkulasi benih terong dianggap
perlu oleh sebagian petani. Namun, sebagian lainnya merasa tak penting karena
percuma saja buang-buang waktu. Padahal, jika usaha tani dilakukan dalam
hitungan yang tepat, bukan tidak mungkin kesuksesan sudah menantinya.
Menanam terong jangan dianggap remeh, apalagi memandangnya sebelah mata. Terung (Solanum melongena) atau biasa disebut dengan terong, ia sudah menjadi sayuran populer yang diincar dan disukai banyak orang. Bukan hanya di Indonesia, orang-orang luar negeri pun sangat berminat dengan terong yang dalam bahasa Inggris disebut eggplant. Karena itu, Jika diusahakan dengan serius, usaha tani ini bisa mendatangkan omset ratusan juta rupiah.
Namun, semua
itu tidak semudah membalikkan telapak tangan atau tidak pula segampang ucapan
sulapan sen salaben abra kadabra. Menanam terong harus memiliki
modal, minimal modal pengetahuan tentang budidaya terong.
Benih terong
Salah satu
bagian dari budidaya terong adalah penyiapan benih
(pembibitan). Benih haruslah sehat dan memiliki daya tumbuh yang
baik antara 80 – 95%. Oleh karena itu, jika ingin mendapatkan benih yang
meyakinkan berkualitas, maka belilah benih yang bersetifikat. Benih seperti itu
sudah memiliki standar mutu yang tepat karena sudah melewati serangkaian proses
standarisasi benih.
Berbagai
varietas benih terong cukup banyak tersedia di pasaran. Terserah mau pilih yang
mana. Tapi, pilihlah yang unggul dan adaptif terhadap agroklimat ketika ditanam
di tempat tinggal Anda.
Bahkan, dari
sisi warna pun, sepertinya bingung memilihnya. Semuanya menarik untuk ditanam.
Ada terong ungu, hijau, putih, dan lainnya yang menjadi rebutan konsumen di
pasar.
Jarak tanam terong
Kebutuhan benih
berkorelasi dengan jarak tanam dan luas lahan. Semakin kecil luas lahan, sudah
barang tentu jumlah benih yang dibutuhkan semakin sedikit juga.
Tapi, bagaimana
dengan jarak tanam? Apakah karena luas lahan sempit, maka jarak tanam dibuat
lebih dekat agar jumlah tanaman terong yang ditanam banyak dan nanti produksi
tinggi? Lalu butuh benih banyak?
Begini, kalau
mau mendapatkan hasil yang optimal, maka jarak tanam tanaman terong sangat
menentukan. Jarak tanam terong yang terlalu dekat, produksi buahnya tidak
tinggi. Sebab, dalam jarak tanam yang rapat, tanaman akan bersaing untuk
mendapatkan cahaya dan nutrisi berupa unsur hara baik makro maupun mikro.
Ketika tanaman
kurang mendapat sinar matahari secara cukup, proses fotosintensis pun kurang
optimal. Konsekwensinya adalah produksi buahnya rendah.
Pada jarak yang
dekat/rapat, yang ada hanyalah daun dan batang yang menjulang tinggi. Tajuk
tanaman tumpang tindih satu sama lainnya. Daun-daun menutup celah-celah
penerimaan sinar matahari. Intinya, jarak tanam dekat tidaklah membawa hasil
panen yang optimal.
Jarak tanam, ya
sedang-sedang saja. Maksudnya, jarak tanam tidak sangat dekat dan jangan juga
berjauhan antar barisan atau dalam baris tanaman. Kalau mau tanam terung
baiknya buat lubang tanam dalam barisan kira-kira 50-60 cm dan 70-100 cm jarak
tanaman terung antar barisan.
Dengan
demikian, bisa dipilih jarak tanam terong dalam rentang tersebut, yaitu 60 cm x
75 cm, 50 cm x 70 cm, 60 x 80 atau pun 60 cm x 90 cm. Pilihannya harus melihat
besar kecil jenisnya.
Menghitung kebutuhan benih Terong
Misalnya, kita
ingin menanam terong hijau bulat DADALI pada lahan yang sangat potensial baik
agroklimatnya maupun kesuburan tanahnya. Luas lahan seluas ½ hektar. Berapa
banyak benih dibutuhkan?
Data-data
tersedia sebagai berikut :
- Luas lahan(L) =
1/2 hektar (5.000 m2)
- Lebar bedengan (Lbd)
= 100 cm (1,1 m)
- Jarak Antar
bedengan (Jab)= 60 cm (0,6 m)
- Jarak tanam dalam
barisan (Jtb) = 60 cm (0,6 m)
- Jumlah barisan (Jub)
= 2 barisan
- Jumlah benih per
lubang (Jbl) = 1 benih
- Daya tumbuh benih (Dt)
= 85%
- Jumlah benih per
kemasan (pack) = 1.250 benih
- Berat benih per
kemasan = 5 gram
Baik, untuk
kalkulasinya menggunakan rumus berikut ini untuk menghitung jumlah benih (JB)
:
Dengan memasukkan angka-angka dari data yang tersedia, maka hitungan adalah
:
Jadi jumlah
benih (JB) untuk ½ hektar adalah 12.255 benih terong
Berapa GRAM benih terong?
Total berat
kebutuhan benih terong untuk ½ hektar lahan menggunakan rumus berikut ini
adalah :
= 12.255
/ [1.250 benih / 5 gram]
= 50 gram benih terong (angkanya sudah
dibulatkan ke atas)
Berapa PACK jika
dalam bentuk kemasan?
Jumlah kemasan
benih terong adalah :
= 12.255
/ [ 1.250 benih / 1 pack]
= 10 pack benih
terong (angka sudah
dibullatkan ke atas)
Itulah hasil
kalkulasi benih terong berdasarkan jarak tanam 60 cm x 70 cm dengan luas lahan
hanya ½ hektar. Jadi dapat disimpulkan untuk ½ hektar lahan butuh benih terong
sebanyak 12.255 benih atau 50 gram benih atau sama juga dengan 10 pack benih
terong (1 pack 1.250 benih).
Baca juga ini :
- Mengolah Bonggol Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)/MOL dan 4 Cara Aplikasinya
- 6 Step Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Air Kelapa dan Cara Aplikasinya yang Benar
- Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras.
- Cara Membuat Pupuk Kompos Siap Pakai dalam 7 Hari
Jika mau
menanam dalam 1 hektar dengan jarak tanam seperti di atas, tinggal
kalikan saja dengan angka 2. Misalnya, untuk 1/2 hektar butuh benih terong
sebanyak 50 gram, maka dalam 1 hektar adalah 100 gram benih terong.
Catatan : Pembualatan angka ke atas
dimaksudkan agar tidak terjadi kekurangan benih. Sebab, angka dibelakang koma
dari penghitungan tersebut sangat besar pengaruhnya kepada jumlah benih.
Contohnya begini : 0,4 x 1000 gram = 400 benih. Nah jika
pembulatan dilakukan ke bawah (dihilangkan jika dibawah angka 5), akan
kekurangan 400 benih. Bagus lebih atau kurang?? Salam sukses, ya.