--> Menyulap lumpur Got Untuk Pupuk Organik dan Media Tanam | Pupuk Lahan

1 November 2018

Menyulap lumpur Got Untuk Pupuk Organik dan Media Tanam

| 1 November 2018
Lumpur Got Untuk Pupuk dan Media Tanam -- Rasanya tak habis-habis sumber pupuk organik jika kita rajin menggalinya. Untuk kali ini, kembali kita coba “mengajak” si lumpur got/selokan yang berwarna hitam legam “bersahabat” dengan tanaman. Sahabat untuk mencukupi kebutuhan hidup tanaman. 

Sebab, lumpur got hasil buangan limbah domestik, kaya dengan unsur-unsur hara yang berguna untuk menyuburkan lahan dan tanaman. Jadi, lumpur got bisa “disulap” untuk media tanam dan juga pupuk organik (kompos).

Menyulap lumpur Got Untuk Pupuk Organik dan Media Tanam
Lumpur Got. Gambar : Dokpri

Bukankah lumpur itu limbah yang berbahaya bagi lingkungan? Tepat sekali! Itulah sebabnya mengapa kita harus memanfaatkannya agar dapat mengurangi beban lingkungan sekaligus kita manfaatkan untuk sumber hara dalam bidang pertanian.

Sepertinya, postingan sebelumnya sudah panjang lebar membahas tentang limbah domestik yang mengalir dan mengendap dalam selokan atau got. Tapi, sekadar untuk review, tidak mengapalah kalau kita coba menyarikan kembali sedikit tentang limbah domestik.


Limbah domestik

Limbah domestik mungkin masih saja ada dan mengalir ke dalam selokan selama nafas dan jantung manusia masih berdetak. Sebab, segala aktivitas kehidupan rumah tangga mulai dari dapur, mandi, cuci dan toilet akan mengalir menuju selokan. Sisa nasi, daging, susu, minyak, dan lainnya mengendap dan ada juga yang dibawa air nan jauh sampai ke laut.

Baca juga ini :

Selokan menjadi tempat penampungan limbah domestik yang terdiri dari cairan dan padatan. Yang terbanyak sifatnya cair dan selebihnya padatan. Yang cair itu ‘kan asalnya dari kegiatan mandi, mencuci, dan air seni atau yang berhubungan dengan toilet. Yang padat seperti protein, karbohidrat, minyak dan lemak, garam-garam dan mungkin juga yang bersifat logam dan plastik.


Lumpur got itu apa dan ada apa?

Jadi limbah domestik yang masuk dan mengendap di dalam got atau selokan  itu bernama lumpur, tepatnya lumpur got. Dalam lumpur itu masih juga bercampur lagi dengan pasir dan debu. 

Hari ke hari lumpur semakin bertambah banyak dan tebal mengedap. Dan di sana pula tempat “bermain riang gembira” mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan juga protozoa mengurai bahan-bahan organik sebagai makanan empuk bagi mereka.

Sudah barang tentu hasil degradasi bahan organik oleh mikroorganisme menghasilkan zat-zat anorganik seperti N, P, K, Ca, dan lain-lain. Di samping menghasilkan zat-zat penting itu, mikroorganisme baik yang patogen maupun yang non-patogen meninggalkan bau yang tidak sedap.

Bau busuk (berupa gas seperti H2S) merupakan hasil dari dekomposisi yang tidak sempurna dalam lumpur got yang pekat itu. Mengapa tidak sempurna? Karena dalam air selokan adanya keterbatasan kandungan oksigen (baik secara biologis maupun kimia), suhu, pH dan kondisi lainnya untuk merombak bahan-bahan organik yang jumlahnya sangat banyak dan terus bertambah setiap saat.


Lumpur got untuk media tanam dan pupuk organik

Nah, melihat lumpur got itu sungguh bermanfaat. Jangan lihat warna hitamnya, tapi lihatlah kegunaannya di balik bau dan warnanya. Lumpur selokan rupanya dapat dimanfaatkan untuk media tanam/media tumbuh dan juga sebagai pupuk organik.

Media tanam dari lumpur selokan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman seperti cabai, tomat, bayam, selada, sawi seledri, dan jenis tanaman sayuran lainnya. Bahkan, hasil panennya menjadi lebih optimal karena memanfaatkan lumpur selokan sebagai media tanam dan juga pupuk organik. 

Hal tersebut tidak terlepas karena lumpur itu banyak bahan organik dan nutrisi. Selain itu, media tanam dari bahan lumpur cukup bagus karena lebih poros dan aerasi pun sangat baik.

Pertanyaannya, bagaimana “menyulap”  lumpur got sehingga berguna sebagai media tanam dan pupuk organik berupa pupuk kompos? Nah, inilah yang ditunggu-tunggu. Tapi ingat, untuk memanfaatkannya, tidak boleh sembarangan. Lumpur selokan adalah limbah yang parameter kimia dan fisika belum toleran dengan lingkungan normal.


CARA MENGOLAH LUMPUR GOT

A. Untuk Media Tanam

Agar dapat dijadikan sebagai media tanam dan bisa juga untuk media semaian, maka lumpur selokan harus diproses lebih dahulu. Ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dan juga menghilangkan bahan-bahan kasar seperti logam, kerikil, sampah-sampah plastik dan lainnya sebagai bahan pengotor.


Langkahnya begini :

  • Ambil lumpur sebanyak yang diinginkan dengan menggunakan cangkul atau skop dan tampung dalam karung plastik. Gunakan karung bekas yang ada lubang pori agar air dapat keluar.
  • Biarkan lumpur dalam karung 2-3 hari agar air terpisah semuanya dari lumpur
  • Setelah itu, keluarkan lumpur dari dalam karung dan tumpukkan pada lantai atau tanah. Tapi, tempatnya harus terlindungi dari terpaan hujan.
  • Biarkan tumpukan lumpur itu dan angin-anginkan selama 3-4 hari agar lumpur menjadi kering. Balik-balik tumpukan lumpur itu setiap hari agar cepat kering.
  • Ayak lumpur yang sudah kering itu dengan menggunakan ayakan ukuran 10 mess (2mm). Ini bertujuan agar kerikil, logam, dan bahan kasar lainnya tidak terikut dalam media tanam nantinya.
  • Campurkan lumpur yang telah diayak itu dengan tanah dengan perbandingan 1:1
  • Terakhir, terserah Anda. Mau digunakan langsung sebagai media tanam atau disimpan      dulu beberapa waktu, silahkan. Demikian.

Menyulap lumpur Got Untuk Pupuk Organik dan Media Tanam
Lumpur Got yang Sudah Kering. Gambar : Dokpri



B. Untuk pupuk organik (kompos)

Manfaat lainnya dari lumpur got adalah dapat dijadikan sebagai pupuk organik, yaitu pupuk kompos. Pupuk kompos dengan kandungan unsur hara makro dan mikro yang relatif tinggi ini bisa untuk pemupukan susulan tanaman. Bahkan, ada lagi produknya dari limbah got itu, yaitu pupuk organik cair (POC). Tapi, untuk POC akan dibahas pada postingan yang lain.

Langkah membuat pupuk kompos dari lumpur got begini :
  • Sediakan lumpur yang sudah diangin-anginkan dan juga sudah diayak sebanyak 100 kg
  • Sediakan juga pupuk kandang 20 Kg dan sekam padi sebanyak 10 Kg
  • Campurkan lumpur got, pupuk kandang, dan sekam padi. Aduk hingga bercampur rata.
  • Siramkan dengan bakteri Effective Microorganism (EM4). Caranya, 100 ml EM4 ini dicampurkan dulu dengan air gula atau molase (+/- 100 gram gula + air). Air secukupnya saja untuk menyiram campuran lumpur got tadi.
  • Siramkan ke tumpukan campuran lumpur got secara perlahan-lahan, jangan sampai becek ataupun kering. Ya, cukup sekadar membasahi saja, tapi merata. Aduk-aduk agar merata 
  • Masukkan dalam karung atau tempat kotak yang sudah disediakan.
  • Tutup rapat dan dibuka sebentar +/- 5 menit setiap hari (selama 3) hari.agar temperatur/suhu menurun. Lihat juga kondisi kelembaban campuran. Jika kering, siramkan lagi dengan larutan EM4.
  • Hari ke-4 sampai hari ke-5 jangan disentuh alias jangan dibuka sama sekali. 
  • Hari ke-6 dibuka tumpukan campuran lumpur got itu dan jangan ditutup lagi.
  • Hari ke-7 bongkar/keluarkan pupuk kompos yang sudah jadi itu dan angin-anginkan agar suhu turun dan kadar air rendah.
  • Jika mau ukuran butiran pupuk kompos itu lebih halus dan seragam, boleh diayak lagi sesuai ukuran yang diinginkan.

Baca juga ini :

Pupuk organik padatan atau pupuk kompos dari lumpur got/selokan sudah jadi dan siap untuk digunakan untuk pupuk dasar atau pupuk susulan pada tanaman sayuran atau pun tanaman buah. Demikian semoga bermanfaat. Salam buat sobat-sobat semua dan semoga sukses selalu..Amiin..

Related Posts