Pupuk Organik Alami dan Buatan – Seiring dengan perkembangan zaman
dari dunia klasik ke era yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dunia pertanian pun ikut berubah. Berangkat dari sesuatu yang serba lamban,
manual dan natural, kini sudah tiba di dunia serba
cepat, mekanis, dan sintesis.
Demikian pula dengan pupuk. Tempo dulu,
para petani memupuk tanamannya dengan pupuk kandang yang prosesnya sangat alami
(natural). Namun, pada zaman modern ini, petani sudah semakin mudah memupuk
tanaman karena begitu banyaknya produksi pupuk buatan pabrikan (sintesis) baik
organik maupun anorganik dalam bentuk butiran ataupun cairan.
Petani hampir saja tidak dapat membedakan
mana yang pupuk organik dan bukan organik. Sebab, pupuk organik pun sekarang
sudah dapat dibuat dalam sekejap waktu baik dalam bentu cair maupun padatan.
Bahkan, ada keraguan menggunakan pupuk organik buatan karena dianggapnya
itu pupuk kimia seperti urea, NPK, dan lainnya.
Pupuk organik
Yang namanya pupuk organik itu
adalah suatu bahan nutrisi tanaman dan pembenah tanah yang yang berasal dari
makhluk hidup. Karena bahan-bahan asalnya dari tumbuhan atau hewan (makhluk
hidup) yang mati baik sebagian atau seluruhnya, maka pupuk tersebut
banyak mengandung banyak bahan organik, usur hara makro dan mikro yang lengkap
dan mikroorganisme di dalamnya.
Jika merujuk ke Permentan RI No.70 Tahun 2011 dalam
BAB I, Pasal 1 dan telah diubah dengan Permentan RI No. 01 Tahun 2018 Tentang
Pendaftaran Pendaftaran Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Bahan Pembenah Tanah, “Pupuk
Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau
bagian hewan, dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses
rekayasa, berbentuk padat atau cair dapat diperkaya dengan bahan mineral
dan/atau mikroba yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan
organik tanah, serta memperbaiki sifat fisik, kimia, dan/atau biologi tanah.”
Bahan-bahan penyusun sebelum menjadi pupuk
organik, rasio C/N sangat tinggi. Misalnya, rasio C/N kotoran kuda adalah 25,
kulit kayu C/N 100 – 130, dan lain-lain. Jadi bahan-bahan organik ini ketika
menjadi pupuk organik yang matang, nilai C/N turun menjadi kurang dari 20.
Artinya, bahan-bahan organik sudah mengalami proses dekomposisi.
Ada dua jenis pupuk organik jika dilihat
dari proses pembentukannya, yaitu pupuk organik alami dan pupuk organik buatan.
Mari kita lihat dari kedua jenis pupuk tersebut.
Pupuk Organik Alami
Kita sering mendengar dan melihat pupuk
kandang yang berasal dari kotoran sapi, ayam, kerbau dan lainnya. Mungkin juga
pernah menggunakan pupuk kompos, humus, pupuk hijau, dan pupuk
burung. Itu adalah contoh-contoh yang dinamakan pupuk organik yang alami.
Jadi pupuk organik alami adalah pupuk
organik yang proses pembentukannya oleh alam tanpa perlu masukan tekhnologi
atau campur tangan manusia yang berarti. Misalnya, kotoran sapi yang tertimbun
dalam tanah mengalami pembusukan oleh mikroorganisme pengurai dan dalam waktu
relatif lama 3 sampai 6 bulan sudah berubah menjadi pupuk, yaitu pupuk kandang.
Secara umum kandungan hara makro
dalam pupuk organik alami jumlahnya kecil. Walau kecil jumlahnya, namun pupuk
organik ini mengandung jumlah unsur hara yang lengkap dan bahkan lengkap dengan
unsur hara mikro.
Unsur hara makro seperti N, P, dan K
terdapat dalam persentase yang rendah. Misalnya, pupuk kandang yang berasal
dari kotoran sapi, Unsur hara N berkisar 0,5 - 1,5 %, P sekitar 0,2 – 0,5
% dan kandungan K antara 0,1 – 0,5 %.
Jadi kalau ada pupuk organik dengan kadar
haranya tinggi, perlu dipertanyakan apakah alami atau tidak. Kecuali pupuk
guano (kotoran kelelawar) yang mempunyai kadar nitrogen tertinggi mencapai 8 -
13% dan P mencapai 5 – 12 %.
Sekilas mengenal jenis pupuk organik alami
Yuk, sekilas kita mengenal macam-macam pupuk organik alami
dan memang sudah cukup dikenal oleh masyarakat, yaitu pupuk kandang, pupuk
kompos, pupuk hijau, humus, dan pupuk burung.
1. Pupuk kandang
Pupuk kandang merupakan pupuk organik alami. Pupuk
kandang berasal dari kotoran hewan ternak baik berupa padatan maupun cairan mengalami
dekomposisi/pembusukan secara alamiah hingga menjadi pupuk kandang yang
mengandung unsur hara lengkap dan tersedia untuk tanaman.
2. Pupuk kompos
Biasanya ditempat yang ditimbun sampah banyak terdapat
pupuk kompos. Jadi pupuk organik alami ini berasal dari sisa-sisa
sampah organik seperti berupa daun-daun, jerami, sekang padi, limbah
sayuran, limbah rumah tangga, dan juga bisa jadi bagian-bagian tanaman lainnya mengalami
proses pelapukan/pembusukan.
3. Pupuk hijau
Pupuk hijau termasuk juga pupuk organik alami. Pupuk
ini bahannya adalah tanaman hijau atau sisa tanaman hijau tertentu yang mampu
mengikat N bebas di udara, dikembalikan ke dalam lapisan olah tanah agar tanah
kaya dengan bahan-bahan organik dan juga unsur hara.
Tanaman hijau yang umum dijadikan sebagai pupuk hijau
berasal dari jenis tanaman leguminosa atau polong-polongan karena mengandung
bakteri bintil akar (rhizobium
legumisorium).
4. Pupuk burung
Pupuk
organik alami lainnya adalah pupuk burung. Kotoran burung tertentu dimanfaatkan
sebagai pupuk tanaman karena mengandung hara yang tinggi. Salah satunya adalah
kotoran kelelawar yang kemudian dikenal dengan sebutan pupuk guano.
5. Humus
Humus jelas sekali pupuk organik alami. Humus ini
berasal dari penguraian bahan organik oleh mikroorganisme pengurai dan dibantu
cuaca. Berbeda dengan kompos, humus hanya dijumpai pada lapisan atas tanah pada
ekosistem hutan yang lebat. Warnanya coklat
kehitaman dan mengandung nutrisi esensial untuk tanaman.
Pupuk Organik Buatan
Pupuk organik buatan sebenarnya hampir
sama juga dengan pupuk organik alami. Maksudnya, pupuk organik buatan juga
berasal dari bahan-bahan organik seperti serasah tanaman atau hewan yang telah
mati.
Pupuk organik buatan ini adalah pupuk yang
sengaja diproduksi oleh manusia dengan teknologi tertentu untuk memenuhi ketersediaan
pupuk organik sebagai nutrisi tanaman dan pembenah tanah.
Bentuk umum
produksi pupuk organik buatan adalah padat dan cair. Pupuk organik berbentuk padatan, contohnya bokashi. Ada juga pupuk organik buatan dalam bentuk cair seperti pupuk organik cair (POC).
Beberapa pupuk organik buatan yang beredar
di pasar
Pupuk organik yang bersifat komersial
umumnya adalah pupuk organik buatan. Walaupun demikian ada juga
pupuk organik alami yang dijual seperti pupuk kandang, namun jumlahnya sangat
terbatas.
Di bawah ini terdapat beberapa contoh saja
dari pupuk organik buatan yang beredar di pasar (maaf tidak bermaksud promosi).
Pupuk tersebut terdapat dalam “Buku Pupuk Terdaftar 2016” dan
terdaftar di Ditjen PSP Kementan RI sebagai berikut :
Pupuk BIOCOS
Merupakan pupuk organik dengan
komposisinya C organik = 6,12%, pH = 5,54, N = 5,95%, P2O5 =
3,29%, K2O = 5,96%
Pupuk FERTIZOOM
FERTIZOOM merupakan pupuk organik dengan
komposisi sebagai berikut : C organik = 6,8%, N = 3,15%, P2O5 =
3,22%, K2O = 3,19%, pH = 5,8%,
ADAMAS
Pupuk
organik granul dengan komposisi sebagai berikut C
organik = 15,18%; C/N r Āo = 19,22; N
total 0,79%; P2O5 2,24%;
K2O =1,43%; Kadar air = 9,13%; pH = 8,15
AGRIALOE
GROALOE
Komposisi : C
Organik = 16,62%; C/N r Āo = 15,25; N+P2O5+K2O = 4,03%; Kadar
Air = 15,86; pH = 6,92
Dan masih banyak contoh pupuk organik buatan lainnya.
Nah, karena melalui proses produksi, tentu
kandungan unsur hara yang terkandung di dalamnya tergantung pada komposisi
bahan bakunya, bahan organik tambahan (aditif).
Ada juga produksi pupuk organik
dengan kandungan hara khusus, namun disesuaikan dengan kebutuhan atau
permintaan konsumen. Bisa jadi unsur N, P, dan K yang terdapat dalam suatu
merek pupuk organik buatan mencapai lebih dari 5%.
Bahan peningkat kualitas pupuk organik
Untuk meningkatkan kualitas pupuk organik buatan, dilakukan penambahan bahan-bahan lain ke dalamnya, baik sebelum atau sesudah
menjadi pupuk organik.
Misalnya dalam pembuatan kompos, penambahan bahan-bahan tambahan seperti tepung darah dan
urine ternak untuk meningkatkan kadar N. Penambahan tepung tulang untuk meningkatkan
posfor (P) dan cangkang telur untuk meningkatkan kalsium, dan lain-lain.
Demikian juga dengan pupuk organik cair
yang sudah diproses melalui fermentasi dengan melibatkan mikroorganisme
pengurai. Untuk menigkatkan kualitasnya dari sisi kandungan hara, maka
ditambahkan atau adanya kombinasi beberapa bahan-bahan organik tertentu di
dalamnya.
Aneka bentuk dan kemasan pupuk organik
buatan
Bahkan, pupuk organik buatan sudah luar biasa
tampilannya baik secara fisik maupun kimia. Pupuk tersebut dapat dijumpai dalam
aneka bentuk khusus, seperti cairan, butiran (granular), tepung, tablet, kotak,
dan lain-lain. Demikian juga dengan kemasan, ada yang dikemas dalam karung dan
juga botol.
Pupuk organik buatan yang dikemas umumnya
memang untuk tujuan komersial. Karena itu, pada kemasan pupuk organik tersebut dicantumkan komposisi haranya.
Seharusnya dan sepatutnya produsen
mencantumkan izin, merek dan label yang berisi kadar hara, kadar, air, pH, C/N,
bahan organik, ukuran partikel, dan lain-lain agar memiliki legalitas dan dapat
diaplikasikan oleh konsumen sesuai dengan kebutuhannya.
Baca juga ini :
- Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sabut Kelapa
- Pupuk NPK Phonska Plus Memembuat Panen Meningkat Karena Ini
- Awas!! Jangan Salah Memupuk Tanaman dengan Ampas Kopi, Ini Cara yang Benar
- Cara Cangkok Mangga Agar Cepat Tumbuh, Pakai ZPT ini
- Menyulap Darah Hewan Menjadi Tepung Darah untuk Tingkatkan Hara Kompos
Kelebihan Pupuk Organik
Terlepas dari kandungan haranya yang
rendah, ternyata pupuk organik memiliki banyak kelebihan dari sisi lain.
Beberapa kelebihan pupuk organik yang perlu diketahui, yaitu :
- Pupuk organik secara
umum dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah.
- Dapat memperbaiki atau
mengubah struktur tanah menjadi gembur dan mudah diolah. Sebab, adanya
bahan organik akan meningkatkan aktivitas mikroba tanah untuk menguraikan
bahan-bahan tersebut. Hasil dekomposisi mikroba akan tersedianya
unsur-unsur anorganik dan mengisi ruang pori tanah. Adanya pupuk organik
akan menjadi soil conditioner tanah. Artinya, pupuk
organik akan menjadi perekat partikel-partikel tanah sehingga agregat
tanah menjadi lebih baik.
- Retensi air tanah
menjadi lebih baik sehingga tanaman tidak mudah mengalami kekeringan.
- Kehidupan
mikroorganisme dalam tanah menjadi lebih aktif karena adanya bahan
makanannya, yaitu bahan organik. Jadi, mikroba tanah dapat membuat kondisi
tanah lebih mantap dan akhirnya produktivitas tanaman lebih baik.
Itulah yang namanya pupuk organik alami
dan pupuk organik buatan. Keduanya sangat bermanfaat dalam menjaga kesuburan
tanah dan ujung-ujungnya meningkatkan produksi tanaman pertanian.