--> Mengenal Lebih Dekat Pupuk Organik Alami dan Buatan Sebelum Memupuk Tanaman | Pupuk Lahan

30 Juli 2018

Mengenal Lebih Dekat Pupuk Organik Alami dan Buatan Sebelum Memupuk Tanaman

| 30 Juli 2018

Pupuk Organik  Alami  dan Buatan – Seiring dengan perkembangan zaman dari dunia klasik ke era yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia pertanian pun ikut berubah. Berangkat dari sesuatu yang serba lamban, manual dan natural,   kini sudah tiba di dunia serba cepat,  mekanis, dan sintesis.
Mengenal Lebih Dekat Pupuk Organik Alami dan Buatan Sebelum Memupuk Tanaman
Pupuk Kompos. Gambar : Dokpri

Demikian pula dengan pupuk. Tempo dulu, para petani memupuk tanamannya dengan pupuk kandang yang prosesnya sangat alami (natural). Namun, pada zaman modern ini, petani sudah semakin mudah memupuk tanaman karena begitu banyaknya produksi pupuk buatan pabrikan (sintesis) baik organik maupun anorganik dalam bentuk butiran ataupun cairan.
Petani hampir saja tidak dapat membedakan mana yang pupuk organik dan bukan organik. Sebab, pupuk organik pun sekarang sudah dapat dibuat dalam sekejap waktu baik dalam bentu cair maupun padatan. Bahkan, ada keraguan menggunakan pupuk organik buatan karena dianggapnya itu pupuk kimia seperti urea, NPK,  dan lainnya.

Pupuk organik
Yang namanya pupuk organik itu adalah suatu bahan nutrisi tanaman dan pembenah tanah yang yang berasal dari makhluk hidup. Karena bahan-bahan asalnya dari tumbuhan atau hewan (makhluk hidup) yang mati baik sebagian atau seluruhnya, maka pupuk  tersebut banyak mengandung banyak bahan organik, usur hara makro dan mikro yang lengkap dan mikroorganisme di dalamnya.
Jika merujuk ke Permentan RI No.70 Tahun 2011 dalam BAB I, Pasal 1 dan telah diubah dengan Permentan RI No. 01 Tahun 2018 Tentang Pendaftaran Pendaftaran Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Bahan Pembenah Tanah, “Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan, dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair dapat diperkaya dengan bahan mineral dan/atau mikroba yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah, serta memperbaiki sifat fisik, kimia, dan/atau biologi tanah.”
Bahan-bahan penyusun sebelum menjadi pupuk organik, rasio C/N sangat tinggi. Misalnya, rasio C/N kotoran kuda adalah 25, kulit kayu C/N 100 – 130, dan lain-lain. Jadi bahan-bahan organik ini ketika menjadi pupuk organik yang matang, nilai C/N turun menjadi kurang dari 20. Artinya, bahan-bahan organik sudah mengalami proses dekomposisi.
Ada dua jenis pupuk organik jika dilihat dari proses pembentukannya, yaitu pupuk organik alami dan pupuk organik buatan. Mari kita lihat dari kedua jenis pupuk tersebut.

Pupuk Organik Alami
Kita sering mendengar dan melihat pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi, ayam, kerbau dan lainnya. Mungkin juga pernah menggunakan pupuk kompos, humus, pupuk hijau, dan  pupuk burung. Itu adalah contoh-contoh yang dinamakan pupuk organik yang alami.
Jadi pupuk organik alami adalah pupuk organik yang proses pembentukannya oleh alam tanpa perlu masukan tekhnologi atau campur tangan manusia yang berarti. Misalnya, kotoran sapi yang tertimbun dalam tanah mengalami pembusukan oleh mikroorganisme pengurai dan dalam waktu relatif lama 3 sampai 6 bulan sudah berubah menjadi pupuk, yaitu pupuk kandang.
Secara umum kandungan hara makro dalam pupuk organik alami jumlahnya kecil. Walau kecil jumlahnya, namun pupuk organik ini mengandung jumlah unsur hara yang lengkap dan bahkan lengkap dengan unsur hara mikro.
Unsur hara makro seperti N, P, dan K terdapat dalam persentase yang rendah. Misalnya, pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi, Unsur hara N berkisar 0,5 - 1,5 %, P sekitar 0,2 – 0,5 %  dan kandungan K antara 0,1 – 0,5 %.
Jadi kalau ada pupuk organik dengan kadar haranya tinggi, perlu dipertanyakan apakah alami atau tidak. Kecuali pupuk guano (kotoran kelelawar) yang mempunyai kadar nitrogen tertinggi mencapai 8 - 13% dan P mencapai 5 – 12 %.

Sekilas mengenal jenis pupuk organik alami
Yuk, sekilas kita mengenal macam-macam pupuk organik alami dan memang sudah cukup dikenal oleh masyarakat, yaitu pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk hijau, humus, dan pupuk burung. 

1. Pupuk kandang
Pupuk kandang merupakan pupuk organik alami. Pupuk kandang berasal dari kotoran hewan ternak baik berupa padatan maupun cairan mengalami dekomposisi/pembusukan secara alamiah hingga menjadi pupuk kandang yang mengandung unsur hara lengkap dan tersedia untuk tanaman.

2. Pupuk kompos
Biasanya ditempat yang ditimbun sampah banyak terdapat pupuk kompos. Jadi pupuk organik alami ini berasal dari sisa-sisa sampah organik seperti berupa daun-daun, jerami, sekang padi, limbah sayuran, limbah rumah tangga, dan juga bisa jadi bagian-bagian tanaman lainnya mengalami proses pelapukan/pembusukan.

3. Pupuk hijau
Pupuk hijau termasuk juga pupuk organik alami. Pupuk ini bahannya adalah tanaman hijau atau sisa tanaman hijau tertentu yang mampu mengikat N bebas di udara, dikembalikan ke dalam lapisan olah tanah agar tanah kaya dengan bahan-bahan organik dan juga unsur hara.
Tanaman hijau yang umum dijadikan sebagai pupuk hijau berasal dari jenis tanaman leguminosa atau polong-polongan karena mengandung bakteri bintil akar (rhizobium legumisorium).

4. Pupuk burung
Pupuk organik alami lainnya adalah pupuk burung. Kotoran burung tertentu dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman karena mengandung hara yang tinggi. Salah satunya adalah kotoran kelelawar yang kemudian dikenal dengan sebutan pupuk guano.

5. Humus

Humus jelas sekali pupuk organik alami. Humus ini berasal dari penguraian bahan organik oleh mikroorganisme pengurai dan dibantu cuaca. Berbeda dengan kompos, humus hanya dijumpai pada lapisan atas tanah pada ekosistem hutan yang lebat.  Warnanya coklat kehitaman dan mengandung nutrisi esensial untuk tanaman.


Pupuk Organik Buatan
Pupuk organik buatan sebenarnya hampir sama juga dengan pupuk organik alami. Maksudnya, pupuk organik buatan juga berasal dari bahan-bahan organik seperti serasah tanaman atau hewan yang telah mati.

Pupuk organik buatan ini adalah pupuk yang sengaja diproduksi oleh manusia dengan teknologi tertentu untuk memenuhi ketersediaan pupuk organik sebagai nutrisi tanaman dan pembenah tanah. 
Bentuk umum produksi pupuk organik buatan adalah padat dan cair. Pupuk organik berbentuk padatan, contohnya bokashi. Ada juga pupuk organik buatan dalam bentuk cair seperti pupuk organik cair (POC). 

Beberapa pupuk organik buatan yang beredar di pasar
Pupuk organik yang bersifat komersial umumnya adalah pupuk organik buatan. Walaupun demikian  ada juga pupuk organik alami yang dijual seperti pupuk kandang, namun jumlahnya sangat terbatas. 
Di bawah ini terdapat beberapa contoh saja dari pupuk organik buatan yang beredar di pasar (maaf tidak bermaksud promosi). Pupuk tersebut terdapat dalam “Buku Pupuk Terdaftar 2016”  dan terdaftar di Ditjen PSP Kementan RI sebagai berikut :
Pupuk BIOCOS
Merupakan pupuk organik dengan komposisinya C organik = 6,12%, pH = 5,54, N = 5,95%, P2O5 = 3,29%, K2O = 5,96%
Pupuk FERTIZOOM
FERTIZOOM merupakan pupuk organik dengan komposisi sebagai berikut : C organik = 6,8%,  N = 3,15%, P2O5 = 3,22%, K2O = 3,19%, pH = 5,8%,
ADAMAS
Pupuk organik granul dengan komposisi sebagai berikut C organik = 15,18%; C/N r  Āo = 19,22; N total 0,79%; P2O5 2,24%; K2O =1,43%; Kadar air = 9,13%; pH = 8,15
AGRIALOE GROALOE
Komposisi : C Organik = 16,62%; C/N r Āo = 15,25; N+P2O5+K2O = 4,03%; Kadar Air = 15,86; pH = 6,92
Dan masih banyak contoh pupuk organik buatan lainnya.

Kandungan unsur hara pupuk organik buatan tergantung bahannya
Nah, karena melalui proses produksi, tentu kandungan unsur hara yang terkandung di dalamnya tergantung pada komposisi bahan bakunya, bahan organik tambahan (aditif). 
Ada juga produksi pupuk organik dengan kandungan hara khusus, namun disesuaikan dengan kebutuhan atau  permintaan konsumen. Bisa jadi unsur N, P, dan K yang terdapat dalam suatu merek pupuk organik buatan mencapai lebih dari 5%.

Bahan peningkat kualitas pupuk organik
Untuk meningkatkan kualitas pupuk organik buatan, dilakukan penambahan bahan-bahan lain ke dalamnya, baik sebelum atau sesudah menjadi pupuk organik. 
Misalnya dalam pembuatan kompos, penambahan bahan-bahan tambahan seperti tepung darah dan urine ternak untuk meningkatkan kadar N. Penambahan tepung tulang untuk meningkatkan posfor (P) dan cangkang telur untuk meningkatkan kalsium, dan lain-lain.
Demikian juga dengan pupuk organik cair yang sudah diproses melalui fermentasi dengan melibatkan mikroorganisme pengurai. Untuk menigkatkan kualitasnya dari sisi kandungan hara, maka ditambahkan atau adanya kombinasi beberapa bahan-bahan organik tertentu di dalamnya.

Aneka bentuk dan kemasan pupuk organik buatan 
Bahkan, pupuk organik buatan sudah luar biasa tampilannya baik secara fisik maupun kimia. Pupuk tersebut dapat dijumpai dalam aneka bentuk khusus, seperti cairan, butiran (granular), tepung, tablet, kotak, dan lain-lain. Demikian juga dengan kemasan, ada yang dikemas dalam karung dan juga botol.
Pupuk organik buatan yang dikemas umumnya memang untuk tujuan komersial. Karena itu, pada kemasan pupuk organik tersebut dicantumkan komposisi haranya.
Seharusnya dan sepatutnya produsen mencantumkan izin, merek dan label yang berisi kadar hara, kadar, air, pH, C/N, bahan organik, ukuran partikel, dan lain-lain agar memiliki legalitas dan dapat diaplikasikan oleh konsumen sesuai dengan kebutuhannya.

Baca juga ini :

Kelebihan Pupuk Organik
Terlepas dari kandungan haranya yang rendah, ternyata pupuk organik memiliki banyak kelebihan dari sisi lain. Beberapa kelebihan pupuk organik yang perlu diketahui, yaitu :
  • Pupuk organik secara umum dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah.
  • Dapat memperbaiki atau mengubah struktur tanah menjadi gembur dan mudah diolah. Sebab, adanya bahan organik akan meningkatkan aktivitas mikroba tanah untuk menguraikan bahan-bahan tersebut. Hasil dekomposisi mikroba akan tersedianya unsur-unsur anorganik dan mengisi ruang pori tanah. Adanya pupuk organik akan menjadi soil conditioner tanah. Artinya, pupuk organik akan menjadi perekat partikel-partikel tanah sehingga agregat tanah menjadi lebih baik.
  • Retensi air tanah menjadi lebih baik sehingga tanaman tidak mudah mengalami kekeringan.
  • Kehidupan mikroorganisme dalam tanah menjadi lebih aktif karena adanya bahan makanannya, yaitu bahan organik. Jadi, mikroba tanah dapat membuat kondisi tanah lebih mantap dan akhirnya produktivitas tanaman lebih baik.
Itulah yang namanya pupuk organik alami dan pupuk organik buatan. Keduanya sangat bermanfaat dalam menjaga kesuburan tanah dan ujung-ujungnya meningkatkan produksi tanaman pertanian.

Related Posts