Budidaya Cabai Rawit --
Ada berbagai macam jenis cabai yang dibudidayakan petani. Tidak hanya cabai
merah keriting, namun cabai rawit pun tidak terlepas dari perhatian petani.
Sebab, dari sisi kebutuhan, permintaan pasar terhadap cabai
rawit relatif tinggi baik untuk bumbu masak maupun kebutuhan industri. Dari
sudut budidaya, cabai kecil nan hot ini mudah tumbuh, tahan
penyakit, umurnya yang lama (2-3 tahun) dan harganya yang bersaing dan
menguntungkan.
Cabe Rawit |
Tapi, jika nutrisinya tidak mencukupi,
ini sama saja “b0nuh diri” setelah “menyiks4” tanaman sayuran cabai rawit.
Artinya, kita tidak menghasilkan apapun kecuali keringat, waktu dan pikiran
yang terkuras.
Oleh karena itu, perlu tahu bagaimana cara mencukupi nutrisinya
melalui pemupukan yang tepat dan rutin jika serius terjun menanam sayuran yang
rasanya pedas itu.
Budidaya cabai rawit
Artikel ini sebetulnya akan mengulas khusus seputar pupuk
dan pemupukan untuk cabai rawit agar hasilnya melimpah. Namun, ada baiknya juga kita singgung secuil tentang budidaya cabe rawit yang menyangkut dengan syarat
tumbuh, benih, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaannya dan juga panen.
Cabai rawit dalam bahasa ilmiah dikenal
dengan sebutan Capsicum frutescens. Cabai yang berwarna hijau
saat muda dan merah ketika tua serta berukuran kecil termasuk dalam keluarga
(family) Solanaceae. Si pedas ini, ya termasuk dalam keluarga terung-terungan.
Cabai rawit sering juga disebut dengan
lombok. Jadi, jangan heran ketika ada yang bilang nama seperti itu. Ada banyak
jenis cabai rawit yang popular di tengah masyarakat. Ada cabai rawit kecil,
putih, dan ada juga namanya ceplik.
Dari ukurannya, ketiganya berbeda. Secara
berturut-turut ukurannya kecil, agak besar dan besar. Yang besar itulah ceplik.
Warnanya hijau saat masih muda dan berubah menjadi merah setelah tua.
Syarat tumbuh cabai rawit
Ada yang khawatir untuk menanam cabai
rawit karena tidak cocok tempatnya. Tenang, cabai rawit hampir di mana-mana
dapat tumbuh. Mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi, cabai rawit
dapat hidup dan tumbuh dengan baik.
Asalkan kondisi fisik tanah memenuhi
syarat seperti tanah yang gembur, kandungan bahan organik tinggi, dan pH-nya
pada kisaran mendekati normal (6-7) bukan merupakan halangan bagi cabai
rawit untuk tumbuh dan bahkan produktif.
Benih cabai rawit
Cara memperbanyak bibit cabai dengan
benih cukup banyak dilakukan oleh petani atau para hobies tanaman cabai. Sebab,
perkecambahan benih cabai sangat cepat, dalam waktu 4-7 hari sudah mulai tumbuh.
Benih bisa diperoleh dengan cara
membeli dan bisa juga diproduksi sendiri. Untuk tujuan komersial dan penanaman
dalam jumlah banyak, sebaiknya benih cabai dibeli saja yang varietas unggul dan
berkualitas. Benih cabai hibrida cukup banyak tersedia di toko-toko pertanian.
Namun, kalau hanya menanam cabai dalam jumlah sedikit alias non komersial
dan sekadar hobi-hobi saja, benih tak harus membelinya di toko, cukup produksi
sendiri saja.
Kebutuhan benih cabai rawit tergantung
varietas cabai, luas lahan dan jarak tanam. Secara umum, dengan jarak tanam 60
cm x 90 cm, maka dibutuhkan benih cabai rawit sebanyak +/- 100 gram.
Benih sebelum disemai mesti melewati
perlakuan agar cepat tumbuh. Rendam benih dalam air hangat +/- 6-12 jam. Bisa
juga dalam air hangat ditambahkan zat per-4-ngsang tumbuh (ZPT) baik yang alami
atau sintesis seperti rootmost, atonik, ekstrak bawang merah dan banyak lagi
lainnya.
Pisahkan benih yang tenggelam dengan
yang mengambang. Ambil yang tenggelam (bernas) karena ini sudah dapat dipastikan
dapat tumbuh dengan baik. Sedangkan benih yang mengambang dibuang saja.
Cara semai benih cabai rawit
Sebelum menyemai, persiapkan dulu media
semai. Media semai bisa berupa bedengan dan bisa juga polybag kecil atau tray semai.
Jika menyemai pada bedengan, jangan
lupa tambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 2-5 Kg per meter
persegi. Lalu dicampur secara merata.
Baca juga :
- Cara Semai Benih Cabai yang Baik dan Benar agar Cepat Tumbuh
- Cara Memperbanyak Anakan Jahe Agar Produksi Rimpang Tinggi
Benih ditebarkan pada bedengan secara
merata dan jangan terlalu rapat agar pertumbuhannya bagus dan dapat terkena
sinar matahari secara merata. Kemudian tutup benih yang sudah disemai dengan
daun pisang atau daun kelapa di atasnya agar cepat berkecambah. Oh, ya buat
naungan di atasnya agar terlindungi dari hujan
Jika menggunakan polybag, campurkan
tanah dan kompos dengan perbandingan 2:1. Lalu masukkan 1 benih tiap polybag.
Kedalaman benih kira-kira 3 mm dan tutup dengan debu di atasnya tipis-tipis
saja.
Agar cepat pertumbuhannya, jangan lupa
disiram secara rutin. Benih yang telah berumur 30 hari atau sudah tumbuh daun
4-5 helai, sudah dapat dipindahkan ke lahan tanam.
Penyiapan lahan dan pemupukan dasar
cabai rawit
Untuk menaman cabai rawit, bedengan
perlu dipersiapkan dengan baik. Lebar bedengan, jarak antar bedengan, dan
drainase merupakan hal perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman sayuran cabai
rawit.
Bedengan umumnya dibuat dengan lebar
1,2 meter dan jarak antar bedengan 60 cm. Sedangkan jarak tanam bermacam-macam,
ada yang 60 x 90, 60 x 70 dan ada juga ukurannya 60 x 60. Dan buat juga lubang
tanam dengan kedalaman 10-15 cm.
Namun, yang patut diperhatikan adalah
jangan terlalu rapat karena akan terganggu pertumbuhan tanaman baik dalam hal
penyerapan nutrisi maupun sinar matahari.
Pada saat penyiapan lahan atau sebelum
tanam, pupuk dasar untuk cabai rawit harus segera diaplikasi. Pupuk
dasar yang digunakan adalah pupuk kandang sebanyak 10 ton/Ha (tergantung
kesuburan lahan) dan tambahkan dolomit (kaptan) sebanyak 2 ton/Ha.
Pupuk anorganik yang digunakan adalah
NPK 16:16:16 sebanyak 400 Kg/Ha. Namun, jika menggunakan pupuk tunggal, berikan
dalam setiap hektar luas lahan dengan 200 Kg ZA, 300 Kg SP-36 dan
200 Kg KCL. dolomit 200 Kg.
Catatan ; pemberian pupuk organik dan
pupuk kimia jangan bersamaan. Berikan dulu pupuk kandang dan 1 minggu kemudian
diberikan pupuk kimia. Jika menggunakan mulsa plastik, pupuk dulu baru memasang
mulsa.
Penanaman cabai rawit
Setelah 1 minggu pemberian pupuk dasar
dan mulsa juga sudah terpasang dengan tepat, kini saatnya untuk menanam.
Pindahkan bibit yang sudah tumbuh daun 4-5 helai ke lubang tanam. Masukkan
bibit secara perlahan-lahan agar tidak terlepas tanah pada akarnya ke dalam
lubang. Lalu tutup kembali dan siram secukupnya.
Penyulaman dan penyiangan
Semoga dalam penanaman cabai rawit
tumbuh semua. Namun, jika ada yang layu, pertumbuhan abnormal, atau mungkin ada
lubang kosong, maka segera lakukan penyulaman. Ini dimaksudkan agar pertumbuhan
seragam dan lahan termanfaatkan secara maksimal.
Jangan biarkan rumput atau gulma tumbuh
“mencuri” nutrisi cabai rawit Anda. Lakukan penyiangan secara rutin. Jika tidak
menggunakan mulsa, maka penyiangan sekaligus dilakukan pendangiran agar tanah
menjadi lebih gembur.
Pemasangan ajir pada tanaman cabai rawit
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah
ajir. Ajir berfungsi untuk menahan beban tanaman cabai rawit dari angin, hujan
dan buahnya sehingga tidak mudah goyah dan roboh. Ajir biasanya terbuah dari
bambu yang dibelah dengan ukuran 1,5 x 1,5 dan tingginya 1 meter.
Pemasangan ajir segera dilakukan
setelah tanam atau paling lambat 2 minggu setelah tanam. Pemasangan dengan cara
menancapnya ke dalam tanah di dekat tanaman.
Pemupukan susulan cabai rawit
Memasuki umur cabai rawit 15 hari
setelah tanam, pemupukan susulan sudah boleh diaplikasikan.
Pupuk susulan I (20 HST). Pupuk yang diberikan
adalah NPK 16:16:16. Cara aplikasinya dengan cara dikocor. Larutkan 1 ons NPK
dalam 10 liter air. Siramkan ke tanaman sebanyak 250 ml/tanaman cabai rawit.
Pupuk susulan II diberikan pada umur tanaman 30
hari setelah tanam (HST). Pupuk yang diberikan adalah masih dengan NPK
16:16:16. Cara aplikasi dengan pengocoran. Larutkan 1,5 ons NPK dalam 10
liter air. Siramkan ke tanaman cabai rawit sebanyak 250 ml/tanaman.
Pupuk susulan III diberikan pada umur cabai rawit
50 hari setelah tanam. Pupuk yang diberikan adalah ZA + NPK 16:16:16.
Cara aplikasinya dengan cara ditugal. Masukkan ke dalam lubang setiap tanaman
sebanyak 7,5 gram (1 sendok makan) NPK + 2,5 gram ZA. Ada baiknya ZA diberikan
dengan cara dikocor saja. Tapi, ini tergantung kepada Anda, mana yang lebih
efektif dari sisi waktu dan dampaknya.
Baca
juga ini :
Karena umur cabai rawit bisa mencapai
2-3 tahun, maka pemupukan susulan tidak terhenti pada umur 40 hari setelah
tanam. Pemupukan susulan tetap diperhatikan agar tanaman cabai rawit tercukupi
nutrisinya.
Pupuk susulan dapat diaplikasi setiap 1-3 bulan sekali dengan dosis
yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.
Dengan demikian atau dengan
tercukupinya nutrisi, maka panen cabai rawit bukan hanya sekali atau dua kali.
Panen cabai rawit akan dapat dilakukan secara terus menerus dan hasilnya juga
melimpah.
Pengendalian hama dan penyakit
Hama atau organisme pengganggu tanaman
(OPT) memang ada. Namun, jika kita bisa menjaga kebersihan lahan dan
mengendalikan sejak dini, maka serangan hama dapat diminimalisir.
Jika ada tanda serangan hama, biasanya
muncul pada pucuknya dengan hadirnya kutu daun, trips, atau serangga, maka
kendalikan saja dengan pestisida organik atau biopestisida. Dengan cara ini,
hama bisa dikontrol, biaya dapat ditekan dan lingkungan tidak tercemar.
Usahakan juga sejak masa tanam,
perangkap lalat atau ngengat sudah dipasang. Ini bertujuan agar lalat tidak
sempat kawin dan bertelur.
Untuk gangguan jamur seperti layu
fusarium, maka sebaiknya dari masa pengolahan tanah sudah diaplikasikan
dengan trichoderma sp. Ini adalah jamur antagonis yang bisa
menyerang/memb0nuh jamur parasit pada tanaman. Jamur trichoderma dapat
pula berfungsi sebagai biofertilizer yang mampu menyediakan hara dalam tanah.
Baca juga ini :
Panen cabai rawit
Tanaman cabai rawit sudah dapat mulai
dipanen memasuki umur 3-4 bulan. Buah cabai yang sudah dapat dipanen ditandai
dengan tingkat kematangannya sudah mencapai 70%, yaitu warnanya sudah berubah
dari hijau menjadi kecoklatan.
Pemanenan dengan memetik buahnya satu
per satu beserta tangkai buahnya. Usahakan jangan ada ranting dan cabang yang
patah atau copot. Sebaiknya panen dilakukan pada waktu pagi hari atau sore
hari.
Demikian tentang budidaya dan khususnya
aplikasi pupuk untuk cabai rawit. Dengan tercukupi nutrisi melalui pemupukan
yang tepat, panen cabai rawit pun semoga melimpah. Selamat beraktivitas dan
salam sukses, ya