Pemupukan
Tanaman Kopi – Melihat
begitu prospektif tanaman kopi, penulis tertarik untuk mendalaminya dan
kemudian mencoba share degan sobat-sobat lewat blog favorit
ini. Sharing-nya terutama sekali tentang tahapan dan cara
pemupukan tanaman kopi agar budidaya tanaman kopi tumbuh subur dan
hasilnya pun tinggi.
Baik, sebelum
melihat dan membaca apa jenis pupuk dan bagaimana cara serta tahapan
pemupukan tanaman kopi, sebaiknya buat dulu secangkir kopi he..he.
dan ngopi dulu biar ‘nggak ‘ngantuk dan lebih
bersemangat 😅.
Rupanya, kopi
tidak hanya dinikmati oleh penggemar atau penikmatnya saja di warung-warung
kopi, namun kopi sudah menjadi kebutuhan industri untuk berbagai peruntukannya.
Oleh karena itu, banyaknya permintaan kopi baik dalam negeri maupun dunia
internasional membuat komoditas perkebunan ini terus dikembangkan.
Syarat tumbuh tanaman kopi
Namun, sebelumnya
menggoreskan tinta hitam ini lebih jauh tentang pemupukan yang merupakan bagian
dari perawatan tanaman kopi, kita coba jelajahi sejenak dan secuil tentang
budidaya tanaman kopi dari sisi persyaratan tumbuhnya.
Tanaman yang mengandung
kafein ini secara umum tumbuh dengan baik di daerah yang sejuk dengan
temperatur 20-24 0C. Suhu dingin itu sudah pasti berada pada
dataran tinggi mulai 700 -2000 meter dpl (di atas permukaan laut).
Tapi, ketinggian tempat dan
suhu yang “menggigil” bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan subur dan
produktifnya tanaman kopi. Ada banyak kondisi lain yang harus tepenuhi agar
komoditas perkebunan ini tumbuh subur dan memberikan bijinya yang berkualitas.
Beberapa syarat tumbuh lain yang mesti mendapatkan dukungan seperti curah
hujan, kelembaban udara, angin, sinar matahari yang cukup, pH tanah yang agak
asam, tanah yang gembur, tanah harus kaya bahan organik, dan juga kecukupan
unsur hara.
Baik jenis kopi arabika,
robusta, leberika, ekselsa, dan hibrida menghendaki kondisi pertumbuhan dengan
temperatur rendah. Demikian juga dengan faktor-faktor lain seperti disebutkan
di atas harus terpenuhi untuk semua jenis tanaman kopi. Faktor itu pula yang
menentukan nantinya citarasa, aroma, kandungan kafein, keasaman, ukuran dan
kualitas kopi lainnya.
Nutrisi menentukan pertumbuhan dan produktivitas kopi
Nah, dari sekian banyak
faktor yang menentukan pertumbuhan tanaman kopi, kita coba angkat yang terakhir
itu, yaitu kecukupan unsur hara baik makro maupun mikro. Ini sudah tentu bicara
tentang pupuk dan pemupukan tanaman kopi. Sebab, apapun ceritanya, tanpa
nutrisi yang cukup, tanaman akan merana pertumbuhannya.
Sebaliknya, jika proses
pemberian pupuk tanaman kopi dilakukan secara benar pada setiap tahapan, baik
jenis pupuk maupun cara pemupukan, maka produktivitas tanaman kopi menjadi
tinggi dan tak perlu diragukan. Kenapa? Ini karena tanaman mendapatkan asupan
makanan yang seimbang dan sesuai dalam setiap pertumbuhan dan perkembangannya.
Tanaman harus tersedia C,
H, O, N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, B, Mo, Mn, Zn, Cu, dan Cl untuk melangsungkan
kehidupannya. Intinya, tanaman kopi dapat tumbuh optimal ketika terpenuhi
kebutuhan zat makanan berupa unsur hara makro dan mikro. Tapi, kita harus tau kapan
waktu dan bagaimanan cara tepat untuk pemupukan tanaman kopi.
Bagaimana cara memenuhi
nutrisi tanaman kopi? Tentu saja dengan pupuk. Menjadi pertanyaan lagi,
bagaimana cara pemupukan tanaman kopi? Inilah yang akan kita ulas dalam
postingan ini dari pupuk dasar hingga pupuk susulan.
Pupuk dan Tahapan Pemupukan Tanaman Kopi
Agar pertumbuhan kopi
normal dan berkembang dengan baik, maka tanaman kopi harus tercukupi unsur hara
sejak pembibitan, kemudian sebelum tanam dan sesudah tanam yang dikenal dengan
istilah pupuk susulan tanaman kopi.
Kalau dihitung-hitung dari tahap penyemaian benih kopi sampai dengan tanaman kopi berumur 10 tahun, ada 4 tahap atau 19 kali pemupukan yang perlu diberikan agar tumbuh dan produktifitasnya tinggi. Tahap I (semaian sebanyak 1 kali pemupukan), Tahap II (pembibitan 6 kali), Tahap III (sebelum tanam 1 kali), dan Tahap IV (setelah tanam 11 kali pemupukan). Semua tahapan itu akan kita lihat satu per satu dalam artikel ini.
Baca juga ini :
- 6 Step Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Air Kelapa dan Cara Aplikasinya yang Benar
- Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras.
I. PUPUK PADA TAHAP
PENYEMAIAN BENIH KOPI
Benih kopi yang berkualitas
unggul dan sudah terseleksi, lalu disemai pada bedengan yang sudah dipersiapkan. Nah,
agar benih kopi berkecambah dan tumbuh dengan sehat, maka bedengan perlu
diberikan pupuk.
Jenis pupuk yang cocok diberikan pada tahap semai benih kopi adalah pupuk kompos. Cara pemberian pupuk dengan mencampur pupuk kompos dengan
tanah bedengan. Dengan adanya kompos, maka tanah menjadi gembur dan lebih poros
serta tersedianya unsur hara yang dapat diserap oleh bibit kopi yang sudah
mulai tumbuh.
II. PUPUK PADA TAHAP PEMBIBITAN TANAMAN KOPI
1. Pupuk organik
Bibit yang subur akan
menentukan kesuksesan dalam budidaya tanaman kopi. Karenanya, pemupukan tanaman
kopi pada saat masih bibit (tahap II) penting sekali diperhatikan. Bibit
biasanya dipindahkan dari media persemaian ke media pembibitan berupa polybag
pada umur 3-4 bulan.
Pada tahap pembibitan
tanaman kopi, pupuk yang tepat diberikan adalah pupuk organik berupa pupuk kandang
atau kompos. Perbandingan dalam media pembibitan adalah 1:1. Cara pemupukan pada tahap pembibitan kopi begini, dalam setiap media pembibitan (polybag)
dicampurkan 1 bagian tanah dengan1 bagian pupuk kandang.
Untuk memenuhi nutrisi atau
zat makanan tanaman kopi, tidak hanya bersumber dari pupuk kimia/anorganik,
tetapi juga dari pupuk organik. Jadi, dengan pemupukan anorganik dan organik,
maka kesuburan tanah tetap terjaga.
2. Pupuk anorganik
Karena bibit berada
dalam media pembibitan dalam kurun waktu lama, yaitu 6-9 bulan sebelum
dipindahkan ke lahan tanam, maka perlu dipupuk secara periodik. Jadi, bibit
tanaman kopi perlu dilanjutkan dengan memberikan pupuk anorganik/kimia.
Pupuk yang
diberikan adalah urea, SP-36 dan KCL Cara pemupukannya adalah
dengan membenamkan di sekeliling bibit dengan jarak dari batangnya 7-10 cm.
Jika tidak menggunakan pupuk tunggal, boleh juga menggunakan pupuk majemuk NPK
15:15:15
Kapan diberikan
dan berapa dosisnya. Pupuk diaplikasikan pada saat berada dalam media
pembibitan sampai menjelang dipindahkan ke lahan. Lengkapnya seperti di bawah
ini :
Umur 3 bulan ;
Dosisnya untuk setiap bibit kopi adalah 1gram urea, 0,5 gram SP-36 dan 0,5 gram
KCL. Kalau menggunakan NPK, dosisnya 2,5 gram per bibit kopi.
Pemupukan
selanjutnya pada umur 5, 7, 9 dan 12 bulan. Jenis pupuknya sama, tetapi
dosisnya berbeda. Dosisnya 2 kali lipat dosis setiap pupuk susulan sebelumnya.
Misalnya, urea yang akan diberikan pada umur 5 bulan adalah menjadi 2 gram per
bibit.
III. PUPUK SEBELUM MENANAM BIBIT KOPI
Seperti
bercocok tanam tanaman lainnya, budidaya kopi juga perlu pemberian pupuk dasar
pada saat penyiapan lahan agar tumbuhnya cepat dan sehat. Kopi butuh pupuk
dasar biar tidak kurus dan penyakitan.
Cara aplikasi
pupuk dasar atau pupuk sebelum bibit kopi ditanam dengan memasukkannya ke dalam
lubang tanam. Tapi, sebelum diberikan, pupuk harus dicampurkan dengan tanah
galian lubang yang ada di atasnya.
Bahkan, lubang
tanam sudah harus dipersiapkan jauh-jauh bulan (bukan jauh hari he,,he). Jadi,
3 bulan sebelum bibit ditanam, lubang tanam sudah siap untuk “menyambut tamu
baru”, yaitu penanaman bibit kopi.
Setelah satu
bulan lamanya lubang digali, tanah yang berada di atas lubang (tanah galian)
diberikan dengan 200 gram pupuk sulfur atau belerang. Pemberian pupuk sulfur
ini bertujuan agar jamur-jamur parasit bebas pada tanah penutup lubang tanam.
Dan juga berfungsi untuk suplai hara dalam pembentukan protein dan pertumbuhan
nantinya.
Di samping
pupuk belerang (S), masih juga perlu dicampur dengan tanah galian lubang tanam
dengan dolomit. Dosisnya per lubang tanam adalah 200 gram. Ini sangat berperan
dalam penyediaan hara kalsium dan magnesium serta menetralisir tanah
atau mengendalikan kadar keasaman tanah (pH).
Ini posisi
tanah galian masih belum dimasukkan ke dalam lubang tanam. Jadi, mendekati masa
tanam atau 15 hari sebelum tanam, tanah galian diberikan lagi dengan pupuk
organik berupa pupuk kandang. Campurkan tanah galian dengan 10 kg pupuk kandang
per lubang tanam. Lalu masukkan tanah yang sudah dicampurkan ke dalam lubang
tanam.
IV. PUPUK SETELAH TANAM KOPI
Pemupukan
tanaman kopi setelah tanam jangan ditunda-tunda jika ingin pertumbuhan tanaman
kopi subur pada masa vegetatifnya. Jangan karena menunggu hujan turun, lalu
tidak dilakukan pemupukan. Memang baiknya pemupukan dilakukan pada awal atau
akhir musim hujan.
Pemberian unsur
hara (pemupukan) pertama dilakukan pada usia 1 bulan setelah tanam dengan pupuk
tunggal. Dosis pupuk yang diberikan per tanaman kopi adalah 25 gram urea, 25
gram SP-36, dan 20 gram KCL. Nah, pada 6 bulan berikutnya diberi lagi pupuk
yang sama dengan dosis yang sama. Artinya, pemupukan tanaman kopi dilakukan 2
kali dalam setahun.
Kita anggap
masa hidup produktif tanaman kopi sampai dengan 10 tahun, walau kenyataannya
lebih, maka sejak bibit kopi dipindahkan ke lahan sampai dengan umur kopi 10
tahun, pemupukan dilakukan sebanyak 20 kali. Dengan dosis pemupukan setiap
tahun terus ditingkatkan dan disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kopi.
Secara umum formula pemupukan
setelah tanam untuk masing-masing pupuk setiap tahun sebagai berikut :
- Untuk
Urea ; P(n+1) = Pn + 50
gram
- Untuk SP-36 ; P(n+1) =
Pn + 50 gram
- Untuk
KCL ; P(n+1) = Pn + 40
gram
Keterangan :
- P adalah dosis jenis
pupuk per lubang tanam
- N adalah tahun
pemupukan
- Pemupukan dilakukan 2
kali setahun, jadi setiap 6 bulan berikan setengah dosisnya.
Cara aplikasi
pupuk pada tahap pemeliharaan/setelah tanam
Pemupukan kopi
jangan ditebarkan di atas tanah atau di sekitarnya. Ini cara yang
membuang-membuang pupuk. Sebab, selain pupuk mudah hilang, tanaman tidak dapat
menyerap nutrisi yang diaplikasikan.
Baca juga ini :
- Dari Limbah Got Hasilkan Pupuk Organik Cair (POC)
- 6 Step Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Air Kelapa dan Cara Aplikasinya yang Benar
- Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras.
Cara yang benar
adalah dengan cara membuat lubang pupuk di sekitar tanaman sejauh tajuk terluar
atau kurang sedikit. Lubang pupuk dibuat dengan kedalaman 20-30 cm. Lalu
masukkan pupuk dan tutup kembali. Jangan lupa siram jika tidak ada hujan agar
pupuk segera larut dan dapat dimanfaatkan oleh akar tanaman.
Selain
pemupukan tanaman kopi dengan pupuk organik/anorganik, penambahan bahan-bahan
organik juga diperlukan untuk pemeliharaannya. Ini bertujuan agar media tumbuh
tanaman kopi tetap gembur, retensi air yang baik, dan tersedianya unsur-unsur
hara makro dan mikro serta aktifnya mikroba tanah.
Bahan-bahan
organik untuk menyuburkan tanah seperti daun-daunan, kulit kopi, dan juga
ruput-rumput hasil dari penyiangan diaplikasikan sekitar tanaman. Di samping
itu, pemberian pupuk kandang juga diperlukan, namun pemberiannya secara berkala
misalnya 1 – 2 tahun sekali.
Demikian
tahapan pemupukan tanaman kopi dan cara aplikasinya yang tepat. Semoga artikel
pemupukan tanaman kopi ini bermanfaat kiranya. Salam sukses