Hara Kalium
Organik dan Anorganik --
Tanaman butuh unsur hara makro dan mikro untuk pertumbuhannya. Jika nutrisi
tidak cukup tersedia dalam media tanam atau tanah, maka menjadi kewajiban
petani sebagai pembudidaya tanaman untuk menambahnya. Dengan terpenuhinya zat
makanan untuk tumbuh dan berkembang, maka tanaman pun akan memberikan hasil
yang sesuai dengan harapan petani.
Fungsi unsur
hara kalium (K)
Salah satu
unsur hara makro yang harus tersedia dan mencukupi adalah unsur kalium (K).
Unsur hara ini berfungsi dalam pembentukan protein dan karbohidrat. Selain itu,
kalium berfungsi untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit dan
kekeringan, memperkuat jaringan tanaman supaya daun, bunga dan buah tidah mudah
rontok, dan juga memperluas akar.
Bahkan, dengan adanya kalium dalam jumlah yang cukup, maka kualitas buah menjadi lebih bagus serta memiliki daya simpan yang lama.
Untuk memenuhi
unsur kalium, tidaklah terlalu sulit sebenarnya. Seandainya tidak mampu
membelinya, kita tinggal memanfaatkan bahan-bahan yang sudah “disediakan” oleh
alam. Makanya, kita harus menjaga keseimbangan alam agar semua yang kita
butuhkan dapat terpenuhi.
Baca juga Ini :
Ketika kita
coba "menyelam" lebih jauh, rupanya ada dua sumber utama kalium,
yaitu kalium yang bersifat organik dan kalium yang anorganik. Kalium organik
dapat diperoleh dari sisa-sisa tanaman dan hewan. Sedangkan kalium anorganik,
sumbernya dari pabrik atau hasil produksi secara sintesis.
Sumber Hara Kalium Organik
Baik, mari kita
mengenal sumber kalium yang organik. Untuk memenuhi ketersedian kalium untuk
memacu pertumbuhan tanaman, kita dapat memanfaatkan bahan-bahan organik atau
pupuk organik. Beberapa sumber hara kalium (K) yang dapat diperoleh dengan
mudah ada dalam bahan-bahan berikut ini, yaitu :
- Pupuk kandang (semua
pupuk yang berasal dari kotoran ternak, sapi, kambing, babi, kerbau,
kelinci, dan lain-lain mengandung kadar K meskipun relatif rendah)
- Pupuk burung (seperti
pupuk kelelawar/guano. Meskipun kandungan N lebih tinggi, namun mengandung
juka unsur hara kalium )
- Pupuk kompos (Tinggi
rendahnya K tergantung bahan baku dan bahan untuk meningkatkan kualitas
yang digunakan)
- Minyak ikan
- Kotoran cacing
- Pupuk organik cair
(POC) sabut kelapa
- Pupuk organik cair
limbah rumah tangga (mengandung N, P, K dan unsur mikro)
- Arang sekam (hasil
pembakaran sekam secara tidak sempurna, bewarna kehitaman)
- Abu dapur atau abu
pembakaran sampah yang berwarna kehitam-hitaman banyak mengandung kalium
di samping sejumlah unsur lainnya, seperti kalsium, natrium, dan lainnya.
- Arang serbuk gergaji
- Arang kayu
- Arang batok kelapa
- Sabut kelapa (kalium
lebih dari 10%)
- Jerami
- Kulit dan bonggol pisang.
Semua yang
tersebut di atas mengandung kalium dengan persentase yang berbeda-beda menurut
bahan asalnya masing-masing. Mungkin masih banyak lagi yang belum tersebutkan.
Masih banyak akan kita temukan jika kita rajin membuka lembaran-lembaran hasil
kajian para ahli di berbagai belahan dunia, terutama tentang bahan-bahan yang
mengandung kalium untuk dimanfaatkan dalam dunia pertanian.
Kalium Anorganik
Nah, kalau yang
anorganik alias pupuk kimia sih, gampang. Tinggal merogoh kantong
atau buka dompet, ambil beberapa lembaran 50 ribu rupiah atau 100 ribu rupiah,
langsung menuju ke toko pertanian (yang menjual pupuk) untuk membeli pupuk
kalium.
Tapi tunggu
dulu, pupuk apa saja yang mengandung kalium? Ada sejumlah pupuk kalium yang
sudah diproduksi untuk memudahkan petani dalam aplikasi pupuk
untuk tanaman. Bahkan, pupuk kimia sintesis ini dapat diketahui
kadar hara kalium yang terkandung dalam pupuk tersebut.
Baca Juga :
- 6 Step Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Air Kelapa dan Cara Aplikasinya yang Benar
- Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras.
- Cara Membuat Pupuk Kompos Siap Pakai dalam 7 Hari
- Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sabut Kelapa
Okay, beberapa pupuk anorganik yang mengandung unsur kalium, yaitu :
- KCL (Kalium Khlorida)
; Pupuk ini mengandung 60% kalium dalam bentuk K2O (Kalium
Oksida)
- K2SO4 (Kalium
Sulfat) ; nama lain yang dikenal untuk pupuk ini adalah pupuk ZK
(Zwavelzure Kali). Kadar K2O sebanyak 50 – 52%
- K2SO4.MgSO4 (
Kalium Magnesium Sulfat) ; Lazim disebut dengan pupuk Paten Kali.
Kandungan K dalam bentuk K2O sebesar 20-30% dan MgO sebesar 20%
- KNO3 (Kalium
Nitrat) atau Potassium Nitrate ; Mengandung unsur kalium
dan nitrogen. Kalium dalam bentuk K2O sebanyak 44% dan N
sebanyak 13%
- MKP (Mono Kalium
Phosphate) ; Ini adalah pupuk PK, dengan Kadar K dalam bentuk K2O
sebanyak 52 dan P sebesar 34%
- NK (Nitrogen Kalium) ;
Sudah mulai langka di pasaran. Kadar K bervariasi, tergantung jenis atau
merek. Ada kadar K 15%, ada yang 22% K dan ada juga yang kadar K 44%.
- NPK (Nitrogen Phosfat
Kalium) ; Pupuk majemuk dengan kadar K dalam bentuk K2O sangat
bervariasi. Secara umum kadar K2O 15% dalam pupuk NPK 15:15:15
dan K2O 16% dalam pupuk NPK 16:16:16. Beberapa jenis NPK akan
kita bahas dalam artikel lain, seperti NPK bunga, NPK Anggrek, dan lain-lain.
Itulah beberapa
sumber hara kalium, baik dalam bentuk organik maupun anorganik, yang dapat
menjadi nutrisi tanaman. Sampai jumpa di artikel yang lainnya dan salam sukses
buat Sobat.