Pupuklahan.blogspot.com -- Kalau
belum memberi unsur hara esensial seperti memupuk tanaman dengan pupuk NPK,
sepertinya belum yakin tanaman tumbuh subur dan produktif
hasilnya. Seolah-olah masih ada sesuatu yang hambar dan belum
sempurna
Pupuk NPK Mengandung Unsur Hara Tanaman. Gambar : Dokpri |
Karena itulah
tidak heran jika pupuk yang mengandung unsur hara esensial N, P dan K
laris manis diborong oleh petani. Bahkan, menjadi tidak tenang dan mungkin juga
gelisah ketika sulitnya mencari pupuk NPK untuk mencukupi unsur hara esensial
dari usaha taninya.
Berbagai jenis
pupuk yang mengandung hara N, P dan K menjadi komoditi yang dicari oleh pemulia
tanaman untuk memupuk tanamannya. Ada yang membeli pupuk dalam bentuk pupuk
majemuk seperti pupuk NPK, dan ada juga yang membeli pupuk tunggal seperti
pupuk Urea, ZA, TSP, SP-36, KCL, dan lainnya yang mengandung unsur hara N, P,
dan K.
Tanaman butuh
unsur hara esensial
Semua cerita di atas tentunya wajar-wajar saja. Sebab, tanaman membutuhkan unsur hara esensial yang mengandung nitrogen (N), posfor (P), dan kalium (K). Tanaman membutuhkan unsur tersebut untuk membangun jaringan tubuhnya dari fase vegetatif sampai fase generatif. Hingga akhirnya, tanaman memberikan hasil produksi (panen) yang diinginkan oleh petani.
Namun, alangkah
sayangnya ketika memupuk tanaman secara tidak berimbang. Sayang sekali karena
terbatasnya “cara komunikasi” dengan tanaman sehingga yang menanam tidak
mengerti unsur apa yang sebenarnya yang dibutuhkan saat ini.
Kalaulah tanaman bisa “ngomong,” ia akan bilang bahwa bukan unsur hara N, P, dan K saja yang dibutuhkan. Atau ia akan cerita, kalau N, P, K sudah "over dosis Bung" dalam tanah karena selalu dipupuk dengan pupuk yang itu-itu saja. Kami butuh unsur hara esensial lainnya juga.
Baca ini :
Itulah sekilas gambaran tentang rutinitas pemupukan dengan unsur N, P, dan K
yang dilakukan oleh sebagian besar petani dalam budidaya berbagai macam
tanaman.
Namun, dalam artikel ini kita ingin membuka rahasia tanaman, khususnya unsur hara tanaman. Unsur hara makro apa sebenarnya yang tanaman butuhkan. Nutrisi esensial yang bagaimana seharusnya tanaman konsumsi agar dapat memberikan hasil panen yang optimal.
Namun, dalam artikel ini kita ingin membuka rahasia tanaman, khususnya unsur hara tanaman. Unsur hara makro apa sebenarnya yang tanaman butuhkan. Nutrisi esensial yang bagaimana seharusnya tanaman konsumsi agar dapat memberikan hasil panen yang optimal.
Unsur hara untuk tumbuhan seperti N,
P, dan K sudah banyak yang mengenalnya. Bahkan, ketiga unsur tersebut sudah setiap waktu diberikan
untuk tanaman, apakah menanam di lahan yang luas ataupun menanam pada lahan
sempit atau mungkin juga dalam pot.
Tetapi, taukah bahwa ada sejumlah unsur hara makro esensial untuk tanaman yang sering dan banyak dilupakan oleh orang-orang yang suka menanam.
Tetapi, taukah bahwa ada sejumlah unsur hara makro esensial untuk tanaman yang sering dan banyak dilupakan oleh orang-orang yang suka menanam.
Jumlah unsur
hara esensial tanaman
Apa unsur hara esensial untuk tanaman yang sering terlupakan? Baik, kita akan dapat di sini. Tetapi, agar lebih melekat diingatan, kita buka kembali sekilas unsur-unsur hara makro yang dikonsumsi tanaman.
Ada 9 unsur hara makro esensial (butuh dalam jumlah besar), yaitu karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), posfor (P), kalium (K), belerang (S), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg).
Tiga unsur hara
esensial makro yang tersedia secara alamiah, yaitu C, H, dan O. Unsur-unsur itu
tersedia di udara dan dimanfaatkan dengan cara berlangsungnya proses
fotosintesis. Nutrisi yang diperoleh tanaman dengan reaksi kimia fotosinteis
akan tetap tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh tanaman selama iklim di bumi
ini tidak terusik oleh “tangan-tangan jahat.”
Enam unsur hara makro lainnya yang merupakan nutrisi penting untuk tanaman, yaitu N, P, K, S, Ca, dan Mg yang sebenarnya
ada di dalam tanah, namun karena faktor alam dan campur tangan
manusia banyak yang hilang atau mungkin juga over tersedia
(berlebihan).
Pemupukan
dengan N, P, dan K secara terus-menerus menyebabkan tanah menjadi kurang
produktif. Pemberian kimiawi N, P, dan K secara tidak berimbang dan mungkin
juga over dosis, menyebabkan tanah mengalami masalah bahkan bisa jadi
kekurangan/ketidaktersediaan unsur hara lain di dalam tanah.
Memang
sebenarnya sebelum pemupukan, tanah harus diuji terlebih dahulu. Dengan cara
itu, maka unsur hara esensial apa yang tersedia dan kondisi bagaimana yang
harus dipertahankan.
Tetapi, memeriksa kadar hara dalam tanah sebelum tanam, sering terabaikan apalagi dalam areal penanaman yang relatif kurang luas. Banyak yang mengikuti pola biasa dan rujukan yang tidak spesifik. Rutinitas yang sudah mentradisi itu itu sudah dianggapnya hal lumrah dan dianggapnya tepat dalam pemupukan.
Tetapi, memeriksa kadar hara dalam tanah sebelum tanam, sering terabaikan apalagi dalam areal penanaman yang relatif kurang luas. Banyak yang mengikuti pola biasa dan rujukan yang tidak spesifik. Rutinitas yang sudah mentradisi itu itu sudah dianggapnya hal lumrah dan dianggapnya tepat dalam pemupukan.
Unsur Hara Esensial Yang Terlupakan, Fungsi
dan Gejala Kekurangannya
Terlepas dari
yang tersebut di atas, unsur hara makro esensial tanaman yang sering terlupakan
adalah belerang (S), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg). Padahal, ketiga unsur
hara esensial ini mempunyai fungsi penting dalam tanah sebagai nutrisi tanaman.
Fungsinya tidak kalah penting dengan N, P, dan K.
Apa fungsi
unsur-unsur hara esensial S, Ca, dan Mg tersebut untuk tanaman? Banyak sekali
fungsinya baik untuk pertumbuhan maupun dampak hasil panen. Peran/fungsi
unsur-unsur tesebut seperti di bawah ini, yaitu :
Belerang (S)
Sulfur atau belerang (S) yang diserap tanaman dalam bentuk ion SO42- . Perkembangan sangat ditentukan oleh adanya sulfur. Tidak hanya nitrogen yang berperan dalam pembentukan protein, namun sulfur memainkan perannya juga dalam reaksi pembentukan protein. Dengan adanya sulfur, maka dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman seperti daun, pucuk, akar dan juga anakan.
Jadi, kalau
kurang cukup unsur hara esensial S, maka tanaman tumbuh kerdil, kurus, dan juga
kuning pucat. Perkembangan tanaman terhambat jika kekurangan zat sulfur atau
belerang.
Magnesium (Mg)
Unsur hara esensial magnesium diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Mg2+. Perannya terutama dalam pembentukan warna hijau pada daun. Unsur-unsur P dan K dapat diserap tanaman dengan baik jika hadirnya unsur hara Mg. Sebab, Mg perannya sebagai pengatur atau regulator. Magnesium juga berperan dalam sintesis protein dan lemak.
Tanda-tanda defisiensi
atau kekurangan unsur hara esensial magnesium mudah dilihat pada daun yang
lebih tua. Jika terjadi defisiensi , gejalanya di sekitar daun tua akan
berwarna kuning. Dan jika defiensinya cukup parah, maka daun-daun muda akan
mati jaringan (nekrosis)
Kalsium (Ca)
Seperti kita
ketahui bahwa unsur hara esensial tanaman berupa kalsium diserap dalam bentuk
ion Ca2+ Ini salah satu unsur hara dalam menurunkan keasaman
tanah. Di samping menurunkan pH agar mendekati netral, kalsium juga dapat
memperbaiki sifat fisika tanah seperti pembentukan granular tanah. Adanya
kalsium membuat tanah menjadi lebih gembur.
Tanaman
membutuhkan kalsium agar terbentuknya sel-sel baru. Bahkan, kalsium berperan
dalam dalam mendorong pembentukan biji dan buah menjadi lebih sempurna.
Kalau kurang
unsur hara esensial kalsium dapat ditandai adanya bagian tanaman yang mati
seperti matinya titik tumbuh pucuk dan juga akar. Mulai dari bunga sampai
dengan buah akan mengalami masalah keguguran jika kekurangan kalsium.
Baca juga ini :
- Mengolah Bonggol Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)/MOL dan 4 Cara Aplikasinya
- 6 Step Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Air Kelapa dan Cara Aplikasinya yang Benar
- Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras.
- Cara Membuat Pupuk Kompos Siap Pakai dalam 7 Hari
Itulah unsur
hara esensial tanaman yang sering terlupakan, yaitu S, Mg, dan Ca. Padahal,
fungsinya sangat luar biasa dan perannya saling mendukung antara satu unsur
hara dengan unsur hara lainnya. Seandainya tanaman mendapat asupan nutrisi hara
makro dan mikro yang cukup dan sesuai dengan kebutuhannya, maka pertumbuhan dan
hasilnya sungguh sangat menggembirakan.
Bagaimana solusinya?
Bagaimana cara
menambahkan dan sumber pupuk yang mengandung unsur hara esensial tanaman
berupa S, Mg dan Ca, dapat dibaca di sini. Namun, sekedar tip saja bahwa untuk
mempertahankan tetap tersedianya unsur hara makro dan mikro secara lengkap di
dalam tanah, maka media tanah dapat diberikan pupuk organik berupa pupuk
kandang.
Dosis pupuk kandang antara 10 sampai 20 ton per hektar (1 – 2 kg per Meter2 ). Pemberian pupuk kandang lebih aman jika diberikan pada media tanam. Pupuk kandang menyumbang sejumlah unsur hara esensial tanaman baik makro maupun mikro serta menghasilkan hormon pertumbuhan. Pupuk kandang juga membuat tanah tetap produktif dan berkelanjutan.