--> Efektifkah NPK saja? Ini Unsur Hara Esensial Yang Sering Terlupakan | Pupuk Lahan

14 Juli 2018

Efektifkah NPK saja? Ini Unsur Hara Esensial Yang Sering Terlupakan

| 14 Juli 2018

Pupuklahan.blogspot.com -- Kalau belum memberi unsur hara esensial seperti memupuk tanaman dengan pupuk NPK, sepertinya belum yakin tanaman tumbuh subur dan produktif hasilnya.  Seolah-olah masih ada sesuatu yang hambar dan belum sempurna

Efektifkah NPK saja? Ini Unsur Hara Esensial Yang Sering Terlupakan
Pupuk NPK Mengandung Unsur Hara Tanaman.
Gambar : Dokpri

Karena itulah tidak heran jika pupuk yang mengandung unsur hara esensial  N, P dan K laris manis diborong oleh petani. Bahkan, menjadi tidak tenang dan mungkin juga gelisah ketika sulitnya mencari pupuk NPK untuk mencukupi unsur hara esensial dari usaha taninya.

Berbagai jenis pupuk yang mengandung hara N, P dan K menjadi komoditi yang dicari oleh pemulia tanaman untuk memupuk tanamannya. Ada yang membeli pupuk dalam bentuk pupuk majemuk seperti pupuk NPK, dan ada juga yang membeli pupuk tunggal seperti pupuk Urea, ZA, TSP, SP-36, KCL, dan lainnya yang mengandung unsur hara N, P, dan K.


Tanaman butuh unsur hara esensial

Semua cerita di atas tentunya wajar-wajar saja. Sebab, tanaman membutuhkan unsur hara esensial yang mengandung nitrogen (N), posfor (P), dan kalium (K). Tanaman membutuhkan unsur tersebut untuk membangun jaringan tubuhnya dari fase vegetatif sampai fase generatif. Hingga akhirnya, tanaman memberikan hasil produksi (panen) yang diinginkan oleh petani.

Namun, alangkah sayangnya ketika memupuk tanaman secara tidak berimbang. Sayang sekali karena terbatasnya “cara komunikasi” dengan tanaman sehingga yang menanam tidak mengerti unsur apa yang sebenarnya yang dibutuhkan saat ini. 

Kalaulah tanaman bisa “ngomong,” ia akan bilang bahwa bukan unsur hara N, P, dan K saja yang dibutuhkan. Atau ia akan cerita, kalau N, P, K sudah "over dosis Bung" dalam tanah karena selalu dipupuk dengan pupuk yang itu-itu saja. Kami butuh unsur hara esensial lainnya juga.

Baca ini : 

Itulah sekilas gambaran tentang rutinitas pemupukan dengan unsur N, P, dan K yang dilakukan oleh sebagian besar petani dalam budidaya berbagai macam tanaman. 

Namun, dalam artikel ini kita ingin membuka rahasia tanaman, khususnya unsur hara tanaman. Unsur hara makro apa sebenarnya yang tanaman butuhkan. Nutrisi esensial yang bagaimana seharusnya tanaman konsumsi agar dapat memberikan hasil panen yang optimal.

Unsur hara untuk tumbuhan seperti N, P, dan K sudah banyak yang mengenalnya. Bahkan, ketiga unsur tersebut sudah setiap waktu diberikan untuk tanaman, apakah menanam di lahan yang luas ataupun menanam pada lahan sempit atau mungkin juga dalam pot. 

Tetapi, taukah bahwa ada sejumlah unsur hara makro esensial untuk tanaman yang sering dan banyak dilupakan oleh orang-orang yang suka menanam.


Jumlah unsur hara esensial tanaman 

Apa unsur hara esensial untuk tanaman yang sering terlupakan? Baik, kita akan dapat di sini. Tetapi, agar lebih melekat diingatan, kita buka kembali sekilas unsur-unsur hara makro yang dikonsumsi tanaman.  


Ada 9 unsur hara makro esensial (butuh dalam jumlah besar), yaitu karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), posfor (P), kalium (K), belerang (S), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg).

Tiga unsur hara esensial makro yang tersedia secara alamiah, yaitu C, H, dan O. Unsur-unsur itu tersedia di udara dan dimanfaatkan dengan cara berlangsungnya proses fotosintesis. Nutrisi yang diperoleh tanaman dengan reaksi kimia fotosinteis akan tetap tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh tanaman selama iklim di bumi ini tidak terusik oleh “tangan-tangan jahat.”

Enam unsur hara makro lainnya yang merupakan nutrisi penting untuk tanaman, yaitu N, P, K, S, Ca, dan Mg yang sebenarnya ada di dalam tanah, namun karena  faktor alam dan campur tangan manusia banyak yang hilang atau mungkin juga over tersedia (berlebihan).

Pemupukan dengan N, P, dan K secara terus-menerus menyebabkan tanah menjadi kurang produktif. Pemberian kimiawi N, P, dan K secara tidak berimbang dan mungkin juga over dosis, menyebabkan tanah mengalami masalah bahkan bisa jadi kekurangan/ketidaktersediaan unsur hara lain di dalam tanah.

Memang sebenarnya sebelum pemupukan, tanah harus diuji terlebih dahulu. Dengan cara itu, maka unsur hara esensial apa yang tersedia dan kondisi bagaimana yang harus dipertahankan.  

Tetapi, memeriksa kadar hara dalam tanah sebelum tanam, sering terabaikan apalagi dalam areal penanaman yang relatif kurang luas. Banyak yang mengikuti pola biasa  dan rujukan yang tidak spesifik. Rutinitas yang sudah mentradisi itu itu sudah dianggapnya hal lumrah dan dianggapnya tepat dalam pemupukan.


Unsur Hara Esensial Yang Terlupakan, Fungsi dan Gejala Kekurangannya

Terlepas dari yang tersebut di atas, unsur hara makro esensial tanaman yang sering terlupakan adalah belerang (S), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg). Padahal, ketiga unsur hara esensial ini mempunyai fungsi penting dalam tanah sebagai nutrisi tanaman. Fungsinya tidak kalah penting dengan N, P, dan K.

Apa fungsi unsur-unsur hara esensial S, Ca, dan Mg tersebut untuk tanaman? Banyak sekali fungsinya baik untuk pertumbuhan maupun dampak hasil panen. Peran/fungsi unsur-unsur tesebut seperti di bawah ini, yaitu :


Belerang (S)

Sulfur atau belerang (S) yang diserap tanaman dalam bentuk ion SO42- . Perkembangan sangat ditentukan oleh adanya sulfur. Tidak hanya nitrogen yang berperan dalam pembentukan protein, namun sulfur memainkan perannya juga dalam reaksi pembentukan protein. Dengan adanya sulfur, maka dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman seperti daun, pucuk, akar dan juga anakan.

Jadi, kalau kurang cukup unsur hara esensial S, maka tanaman tumbuh kerdil, kurus, dan juga kuning pucat. Perkembangan tanaman terhambat jika kekurangan zat sulfur atau belerang.


Magnesium (Mg)

Unsur hara esensial magnesium diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Mg2+. Perannya terutama dalam pembentukan warna hijau pada daun. Unsur-unsur P dan K dapat diserap tanaman dengan baik jika hadirnya unsur hara Mg. Sebab, Mg perannya sebagai pengatur atau regulator. Magnesium juga berperan dalam sintesis protein dan lemak.

Tanda-tanda  defisiensi atau kekurangan unsur hara esensial magnesium mudah dilihat pada daun yang lebih tua. Jika terjadi defisiensi , gejalanya di sekitar daun tua akan berwarna kuning. Dan jika defiensinya cukup parah, maka daun-daun muda akan mati jaringan (nekrosis)


Kalsium (Ca)

Seperti kita ketahui bahwa unsur hara esensial tanaman berupa kalsium diserap dalam bentuk ion Ca2+ Ini salah satu unsur hara dalam menurunkan keasaman tanah. Di samping menurunkan pH agar mendekati netral, kalsium juga dapat memperbaiki sifat fisika tanah seperti pembentukan granular tanah. Adanya kalsium membuat tanah menjadi lebih gembur.

Tanaman membutuhkan kalsium agar terbentuknya sel-sel baru. Bahkan, kalsium berperan dalam dalam mendorong pembentukan biji dan buah menjadi lebih sempurna.

Kalau kurang unsur hara esensial kalsium dapat ditandai adanya bagian tanaman yang mati seperti matinya titik tumbuh pucuk dan juga akar. Mulai dari bunga sampai dengan buah akan mengalami masalah keguguran jika kekurangan kalsium.


Baca juga ini :

Itulah unsur hara esensial tanaman yang sering terlupakan, yaitu S, Mg, dan Ca. Padahal, fungsinya sangat luar biasa dan perannya saling mendukung antara satu unsur hara dengan unsur hara lainnya. Seandainya tanaman mendapat asupan nutrisi hara makro dan mikro yang cukup dan sesuai dengan kebutuhannya, maka pertumbuhan dan hasilnya sungguh sangat menggembirakan.


Bagaimana solusinya?

Bagaimana cara menambahkan dan sumber pupuk yang mengandung unsur hara esensial  tanaman berupa S, Mg dan Ca, dapat dibaca di sini. Namun, sekedar tip saja bahwa untuk mempertahankan tetap tersedianya unsur hara makro dan mikro secara lengkap di dalam tanah, maka media tanah dapat diberikan pupuk organik berupa pupuk kandang. 

Dosis pupuk kandang antara 10 sampai 20 ton per hektar (1 – 2 kg per Meter). Pemberian pupuk kandang lebih aman jika diberikan pada media tanam. Pupuk kandang menyumbang sejumlah unsur hara esensial tanaman baik makro maupun mikro serta menghasilkan hormon pertumbuhan. Pupuk kandang juga membuat tanah tetap produktif dan berkelanjutan.

Related Posts