--> Ini 5+ Jenis Pupuk Organik untuk Tanaman yang Mesti Anda Tau | Pupuk Lahan

9 November 2019

Ini 5+ Jenis Pupuk Organik untuk Tanaman yang Mesti Anda Tau

| 9 November 2019
pupuklahan.blogspot.com -- Jenis Pupuk Organik – Kini, pertanian organik sudah bangkit dari tidurnya yang panjang. Lihatlah, petani secara pelan-pelan mulai meninggalkan produksi tanaman dengan pupuk kimia, beralih memakai jenis pupuk organik yang ramah lingkungan.

Meskipun berat karena banyak tantangan dalam budidaya tanaman yang organis, namun tidak membuat petani menyerah. Sebab, bermacam sayuran yang dibesarkan dengan aneka jenis pupuk organik, ternyata  laksana gaung bersambut, dimana respon pasar cukup bagus dengan nilai jual yang relatif tinggi.
BACA JUGA : Cukup Mudah Cara Menanam Sayuran Organik di Perkarangan Rumah ; Anda Bisa Lakukan 7 Langkah Ini


Ini 5+ Jenis Pupuk Organik untuk Tanaman yang Mesti Anda Tau
Ilustrasi Pupuk Organik. Gambar : Pixabay/Joke vander Leij


Bukan tanpa alasan produk-produk pertanian organik mendapat tempat di pasar. Ini karena masyarakat, mungkin termasuk saya dan Anda, mulai melirik dan mencari buah-buahan atau sayuran yang bebas residu kimia karena lebih sehat untuk dikonsumsi.

Kenal Dulu dengan Jenis-Jenis Pupuk Organik
Kalau petani sudah memupuk tanaman dengan pupuk organik, apakah Anda yang hobi menanam, juga tertarik ingin mencobanya? Nah, kalau iya, Anda mesti kenal dulu dengan pupuk organik. Sebab, ada berbagai macam pupuk organik yang bisa Anda berikan untuk tanaman.
Pupuk organik menurut Permentan RI
Namun, sebelum langsung melihat jenis-jenis pupuk organik, kita baca dulu sekilas definisi pupuk organik. Menurut Permentan RI, Nomor 01, Tahun 2019, pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan, dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair dapat diperkaya dengan bahan mineral dan/atau mikroba yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah, serta memperbaiki sifat fisik, kimia, dan/atau biologi tanah.
Okay, berikut ini ada 7 jenis pupuk organik yang cukup popular di mata masyarakat terutama petani dan para hobi tanaman.

1. Pupuk kandang
Anda mungkin tidak asing lagi dengan jenis pupuk organik yang satu ini, yaitu pupuk kandang. Pupuk ini asalnya dari kotoran hewan seperti sapi, kerbau, kambing, ayam, bebek, kuda, dan sejenisnya.
Kotoran hewan (tinja) yang bercampur dengan air kencing (urine), mungkin juga bercampur sisa-sisa makanan dan alas kandang, mengalami pembusukan/penguraian secara alamiah.
Setelah berbulan-bulan terdekomposisi di dalam tanah, barulah menjadi pupuk yang dikenal dengan pupuk kandang. Jenis pupuk dari kotoran hewan ini yang mengandung unsur hara lengkap dan tersedia untuk tanaman.

2. Pupuk kompos
Pupuk kompos juga salah satu bentuk pupuk organik. Pupuk kompos sangat mudah Anda temui di tempat-tempat yang ditimbun sampah.
Ada sampah organik dibuang, lalu lama-kelamaan busuk dan menjadi kompos. Ada juga yang sengaja ditimbun dalam tanah oleh petani hingga menjadi pupuk kompos.
Jadi, jenis pupuk organik ini berasal dari sisa-sisa tanaman. Sampah organik seperti berupa daun-daun, jerami, sekang padi, limbah sayuran, limbah rumah tangga, dan lainnya mengalami proses pelapukan/pembusukan oleh mikroorganisme pengurai.
Biasanya pupuk kompos terbentuk cukup lama, lebih dari 3 bulan, jika prosesnya alamiah. Mikroorganisme bekerja menguraikan bahan-bahan organik tersebut sampai bentuk asal bahannya berubah.
Jika bentuk sudah berubah seperti tanah dengan sifatnya remah, kadar air rendah, C/N rendah, warna gelap, dan tidak berbau, berarti sudah menjadi pupuk kompos dan dapat digunakan untuk memupuk tanaman.
BACA JUGA : Cara Cerdas Membuat Kompos dari Sampah Daun-Daunan Berkualitas Tinggi

3. Pupuk hijau
Anda sudah kenal dengan pupuk hijau? Ini adalah jenis pupuk organik yang murah meriah dan mudah sekali diperoleh. Pupuk organik ini sumbernya dari tanaman hijau.
Tanaman hijau yang menjadi pembenah tanah dan juga pemasok hara banyak sekali. Salah satunya adalah dari jenis kacang-kacangan. Jenis tanaman ini memiliki kemampuan mengikat nitrogen (N) bebas di udara melalui bakteri yang ada di akarnya (Rhizobium).
Karena itu, sisa-sisa bagian tanaman kacang-kacangan ini sangat bagus untuk menambah hara N ke dalam tanah sehingga tersedia untuk tanaman.
Dalam hal aplikasi dilapangan, jenis pupuk organik ini cukup mudah diaplikasikan, yaitu dengan cara mengembalikan sisa-sisa tanaman tersebut ke dalam lapisan olah tanah agar tanah kaya dengan bahan-bahan organik dan juga hara.

4. Pupuk burung
Namanya pupuk burung. Tapi, jangan salah, jenis pupuk organik ini bukan dihasilkan dari semua jenis burung, lho
Ada jenis burung tertentu yang kotorannya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman karena mengandung hara yang tinggi. Salah satunya adalah kotoran kelelawar. Kotoran kelelawar sering disebut dengan guano atau pupuk guano.
Pupuk organik dari kotoran burung ini bernilai ekonomis sehingga harga jual yang tinggi. Wajar saja mahal karena mengandung unsur hara N,P,K dan unsur lain dalam kadar yang tinggi. Contohnya, kadar N mencapai 8 – 13 %, P 5 – 13% dan Ca antara 7 – 12%.

5. Humus
Kalau Anda lihat humus secara kasat mata, bisa-bisa Anda bilang kompos. Sebab, kedua jenis pupuk organik tersebut mirip sekali karena memang sama-sama bahan dasarnya sisa-sisa tanaman.
Namun, kalau ‘diteropong' secara kimiawi, humus mengandung unsur hara makro dengan kadar N, P, dan K yang lebih tinggi. Bahkan, juga ada unsur hara mikronya yang lengkap.
Sayangnya, tidak seperti kompos, humus sulit diperoleh. Kalau pun jenis pupuk organik ini ada di pasaran, tapi harganya mahal. Mengapa? Pertama, humus nutrisinya tinggi. Kedua, untuk mendapatkannya cukup jauh, yaitu hanya terdapat di ekosistem hutan lebat pada lapisan tanah atas (top soil). Ketiga, proses pembentukannya cukup lama, lebih dari 1 tahun.
Warna humus yang hitam, remah dan kadar air rendah merupakan ciri dari humus yang kandungan haranya dan kemampuan untuk memperbaiki sifat fisika tanah sudah tidak diragukan lagi.

6. Pupuk Kascing
Anda pernah mendengar pupuk kascing? Ini juga salah satu tipe pupuk organik yang cukup bagus untuk menyuburkan tanaman. Kadang-kadang pupuk organik ini juga disebut dengan vermikompos.
BACA JUGA : 5 Tahapan Membuat Kompos Cacing (Kascing) atau Vermikompos
Pupuk kascing ini sebetulnya ‘buatan’ cacing. Iya, betul karena berasal dari kotoran cacing. Awalnya memang alami, namun setelah diteliti kadar hara yang dikandung kotoran cacing, pupuk kascing kini sudah diproduksi banyak dengan bantuan cacing selektif sebagai pengurai bahan-bahan organik.
Pupuk kompos kascing mengandung hara seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan sejumlah mineral lainnya yang cukup lengkap. Bahkan, terdapat hormon pertumbuhan seperti giberelin, auksin dan sitokinin serta enzim enzim yang sangat berguna untuk menyuburkan tanah dan tanaman.


7. Pupuk organik hayati
Jenis pupuk organik lainnya adalah pupuk organik hayati. Pupuk organik ini, selain mengandung unsur hara untuk tanaman dan bahan organik, juga diperkaya dengan mikroorganisme pengurai bahan organik, pelarut phosfat, dan juga bakteri pengikat nitrogen bebas dari udara.

Di samping mikroba seperti tersebut di atas, dalam pupuk organik hayati terdapat juga bakteri penghasil zat pengatur tumbuh (ZPT). Bahkan, ada bakteri yang mampu mengusir hama tanaman dengan cara memproduksi zat antihama. 
Itulah jenis-jenis pupuk organik. Semua jenis pupuk tersebut berbentuk padatan dan merupakan hasil penguraian bahan-bahan organik seperti sisa tanaman dan hewan. Kini saatnya Anda memanfaatkan jenis pupuk organik tersebut untuk meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman.

Related Posts