--> Kapan Menggunakan BWD untuk Pemupukan Tanaman Jagung? | Pupuk Lahan

20 Maret 2019

Kapan Menggunakan BWD untuk Pemupukan Tanaman Jagung?

| 20 Maret 2019

Cara Menggunakan BWD untuk Pemupukan Jagung --- Kapan dan bagaimana menggunakan bagan warna daun (BWD) untuk memupuk tanaman jagung? Ini adalah pertanyaan yang tepat. Sebab, BWD yang digunakan tidak tepat waktu dan cara menggunakan yang keliru akan menyebabkan produksi tanaman jagung rendah dan bisa saja biaya pupuk menjadi boros.

Kapan Menggunakan BWD untuk Pemupukan Tanaman Jagung?
Ilustrasi Penggunaan Bagan Warna Daun (BWD) Jagung [upadetd]

Pertumbuhan jagung yang subur dan produksinya tinggi sangat ditentukan oleh kecukupan unsur hara sepanjang fase pertumbuhannya. Mulai dari sejak masih bibit, pembungaan, sampai dengan pengisian biji, tanaman jagung butuh hara yang tepat


Perlu aplikasi N susulan pada tanaman jagung

Makanya, pemupukan jagung dilakukan dalam beberapa kali susulan terutama sekali pupuk yang mengandung unsur hara nitrogen (N). Sebab, tanaman jagung akan menyerap hara N secara terus menerus sampai pengisian biji dan pematangan biji.

Di samping alasan itu, kita tau, setiap kali unsur N diberikan, tidak seluruhnya dapat diserap tanaman jagung. Sebab, unsur N mudah sekali hilang seperti menguap, tercuci, dan lainnya. Oleh karena itu, pemupukan dengan pupuk yang mengandung N diberikan secara bertahap agar tidak kekurangan.


Perubahan warna daun jagung


Kapan Menggunakan BWD untuk Pemupukan Tanaman Jagung?
Daun Jagung

Ketika tanaman jagung “lapar” atau “kenyang”  dengan nutrisi,  ia akan “berbicara” dengan petani dengan menunjukkan tanda-tanda tertentu pada organ tubuhnya. Tanda-tanda tersebut harus cepat dimengerti supaya petani dapat mengambil tindakan cepat untuk menjaga kesuburan pertumbuhan tanaman jagung.

Tanaman jagung yang mengalami kekurangan dan kelebihan N akan menunjukkan tanda seperti perubahan warna pada daunnya. Jika kekurangan N akan menyebabkan daun berwarna pucat dan kekuningan (khlorosis) terutama pada ujung daun dan melebar ke tulang daun.

Demikian juga dengan kelebihan N pada tanaman jagung, ia akan menunjukkan sinyal melalui daunnya. jika unsur N tersedia dan diserap dalam jumlah berlebih, maka  warna daun tampak hijau gelap/tua.


Fungsi nitrogen untuk tanaman jagung

Apa fungsi unsur hara N pada tanaman jagung? Berikut ini fungsi unsur N untuk tanaman jagung.
  • Memacu pertumbuhan vegetatif (batang dan daun) tanaman jagung
  • Untuk membentuk khlorofil sehingga warna daun tanaman jagung lebih hijau
  • Untuk pembentukan lemak dan protein pada biji jagung
  • Untuk pembentukan enzim dan senyawa-senyawa penting lainnya dalam jaringan tanaman jagung

Gejala dan resiko kekurangan N pada tanaman jagung
  • Warna daunnya hijau muda sampai kekuningan
  • Tanaman jagung tumbuh lambat dan juga kerdil
  • Daun-daun tua akan kuning, kering, dan bahkan bisa beresiko mati

Gejala dan resiko kelebihan N pada tanaman jagung
  • Warna daun hijau gelap dan lebar
  • Tanaman jagung lunak dan mudah rebah
  • Pematangan biji menjadi lebih lama
  • Tanaman jagung beresiko mudah terserang penyakit

Kapan Menggunakan BWD untuk Pemupukan Tanaman Jagung?



Bagan Warna Daun (BWD) Tanaman Jagung

Baik, kita kembali ke bagan warna daun (BWD) tanaman jagung. BWD ini merupakan alat untuk mengukur tingkat/level warna daun jagung.

BWD terdapat 4 nilai skala mulai dari 2,3,4 dan 5. Masing-masing skala menunjukkan tingkat warna daun jagung mulai dari hijau muda (kuning kehijauan) sampai hijau gelap.


Apa fungsi BWD?

Bagan warna jagung daun sebenarnya adalah alat bantu saja untuk mengukur kadar kecukupan nitrogen (N) pada jagung. Dengan menggunakan BWD ini diharapkan pemupukan N menjadi lebih tepat. 

Jadi, fungsi dari BWD adalah untuk mengukur warna daun tanaman jagung sehingga dapat diprediksi kebutuhan pupuk yang mengandung N. Salah satu pupuk yang mengandung N dan familiar dengan petani adalah pupuk urea.


Kelebihan pakai BWD dalam memupuk jagung

  • Dosis pupuk yang digunakan lebih tepat
  • Pertumbuhan jagung lebih subur dan produksinya optimal
  • Dapat menghemat biaya pemupukan

Namun, alat BWD dalam penggunaannya harus betul-betul memahami cara pengambilan sampel tanaman jagung agar dapat terwakili kondisi semua populasinya. Di samping itu, butuh ketelitian dalam membandingkan warna daun jagung dengan warna yang tertera pada BWD.


BWD Hanya untuk pupuk tanaman jagung susulan II

Kapan BWD digunakan untuk pemupukan tanaman jagung? Bagan warna daun (BWD) secara khusus digunakan ketika ingin melakukan pemupukan tanaman jagung pada susulan II, yaitu 6 Minggu setelah tanam. 

Waktu susulan II ini sebetulnya sangat tergantung varietas jagung, bisa saja rentang waktu pemupukan susulan II baru dapat dilakukan ketika 40-50 hari setelah tanam.

Yang jelas, ketika hendak melakukan pemupukan susulan II, pemantauan warna daun jagung dengan BWD perlu dilakukan agar dapat diambil tindakan tepat apakah perlu penambahan N atau tidak sama sekali. Sebab, memasuki fase generatif ini sangat menentukan tinggi rendahnya produksi jagung nantinya.

Perlu dicatat bahwa BWD tidak digunakan pada pemberian pupuk tanaman jagung saat tanam dan susulan I. Jadi, sekali lagi, BWD jagung ini khusus untuk susulan II. 

Cara Menggunakan BWD tanaman jagung

Agar aplikasi pupuk yang didasarkan pada pengukuran BWD memberikan hasil positif pada tanaman jagung, cara penggunaan BWD harus tepat.

Bagaimana cara menggunakan BWD? Berikut ini Sobat dapat melihat langkah-langkahnya.
1.  Tentukan lahan tanaman jagung yang akan dimonitor kecukupan unsur hara N
2.  Pilihlah sampel tanaman jagung secara random/acak paling sedikit sebanyak 20 tanaman. Ke-20 sampel tersebut harus dapat mewakili kelompok tanaman jagung yang dinilai seragam kondisinya pada luasan lahan/areal yang akan dinilai/diukur.
3.  Ukur nilai warna daun tanaman jagung (daun ketiga dari atas yang telah terbuka) dengan cara meletakkan 1/3 ujung daun ke atas panel BWD.
4.  Bandingkan warna daun jagung dengan skala warna yang terdapat pada BWD dan jangan lupa dicatat nilainya (nilai skala BWD 2,3,4 dan 5). Catatan ; jika warna daun yang diukur berada antara 2 dan 3, maka nilainya 2,5, jika 3 dan 4 nilainya 3,5, dan jika 4 dan 5 nilainya 4,5.
5.  Setelah ke-20 sampel tanaman jagung diukur, maka jumlahkan nilainya. Kemudian hasilnya dirata-ratakan.

6.  Nilai rata-rata skala warna BWD yang telah diukur digunakan untuk menentukan dosis pupuk N (urea) tanaman jagung. Caranya, sesuaikan nilai rata-rata BWD tersebut dengan dosis pupuk yang tertera pada Tabel alat BWD.

Tabel Skala Warna Daun Tanaman Jagung pada BWD dan Dosis Pupuk Urea

Jagung Hibrida

Skala BWD
Dosis Pupuk Urea  (Kg/Hektar)
< 4
150
4 – 4,5
125
> 4,5
100

Jagung Komposit


Skala BWD
Dosis Pupuk Urea  (Kg/Hektar)
< 4
50
4 – 4,5
25
> 4,5
0



Baca juga ini :



Tips Monitor jagung dengan BWD

  • Lakukan pengukuran warna daun jagung pada pagi hari yang cerah
  • Jangan lakukan pengukuran pada kondisi gelap/mendung atau hujan
  • Lindungi daun dan alat BWD jagung dengan cara membelakangi matahari pada saat pengukuran skala warna dengan BWD
  • Lakukan pengukuran sampel daun jagung dalam waktu dan hari yang sama (tidak ada tenggang waktu antara satu sampel dengan sampel lain)
  • Pastikan tanaman jagung tidak kekurangan unsur-unsur hara lainnya 
Itulah cara menggunakan bagan warna daun (BWD) untuk pemukan tanaman jagung. Dengan BWD, maka pemupukan tanaman jagung menjadi tepat. AL hasil, tanaman jagung tumbuh subur dan produksi pun optimal. [updated by pupuklahan.blogspot.com, 02/02/2020]

Related Posts