Pupuk untuk
Tanaman Kangkung ---
Mungkin masih ada teman-teman yang penasaran sehingga bertanya-tanya, pupuk
apa sih untuk tanaman kangkung? Sebenarnya, kangkung adalah
tanaman sayuran yang sangat mudah dibudidayakan. Ditaruh begitu saja, biji atau
stek, pada tempat yang lembab, kangkung akan tumbuh.
Namun, untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil panen yang tinggi, kangkung perlu diberi asupan nutrisi yang cukup dengan kombinasi pupuk yang tepat. Sekali lagi, pupuk apa dan bagaimana cara kombinasinya?
Coba kita amati
kangkung yang tumbuh di badan perairan seperti kolam, selokan atau sungai.
Hanya dengan “mengharapkan” nutrisi yang dibawa air, ia tumbuh. Apalagi
kangkung yang sengaja ditanam, kalau dirawat sepenuh hati dan dipupuk sesuai
dengan kebutuhannya, hasilnya pun ruar biasa melimpah.
Sayangnya, tidak semua orang mengerti dengan benar cara pemupukan agar pertumbuhan kangkung subur dan menghasilkan daun yang banyak dengan kualitas bagus.
Macam-macam "model" memupuk kangkung
Banyak sekali
"model" atau prilaku pemupukan dalam budidaya kangkung kalau dilihat
dari sisi pemupukan. Mungkin juga model itu sudah mentradisi atau dianggap
tepat oleh sebagian orang. Ya,,tidak ada yang salah dan syah-syah saja. Tapi,
hasilnya?
Ada yang
begini,,nih, menanam kangkung, tapi pemupukannya hanya dengan memberikan
pupuk kandang saja sebelum tanam dan selesai tugasnya, tinggal menunggu tibanya
waktu panen. Boleh jadi, ini kalau tanahnya kategori unsur hara cukup...it's
ok
Ada juga yang
menanam kangkung tanpa memberikan pupuk organis sebagai pupuk dasar, tapi hanya
memberikan pupuk kimia setelah tanam. Untung-untung kalau tanahnya cukup gembur
dan kaya bahan organik. Dan jika dilakukan begini terus cara menanam kangkung,
bagaimana jadinya struktur tanah suatu saat nanti, keras bukan?
Bahkan, ada
juga yang menanam tanpa memupuk sama sekali biar dibilang orang kangkungnya
alami,, ini agak parah, syukur-syukur kalau lahannya tersedia unsur hara yang
menunjang alias subur untuk pertumbuhan kangkung. Kalau tidak,,ya hanya
bermandi keringat saja 😅
Pembibitan kangkung
Ya sudah,
lupakan saja tentang "model" itu. Mari kita berangkat pelan-pelan
menuju ke tata cara merawat kangkung yang kita start dari
titik pembibitan sebelum akhirnya menuju titik finish pada
pemupukan.
Kalau dulunya orang memetik kangkung apa yang sudah “ditanam” oleh alam di perairan dan dikenal dengan kangkung air. Kini, kangkung air sudah banyak dibudidaya di area berlumpur atau lahan sawah dangkal. Kangkung air ini diperbanyak melalui stek.
Selain kangkung air, ada kangkung darat. Kangkung darat begitu mudah dibudidaya melalui biji (benih). Kangkung ini dibudidayakan di kebun atau sawah tadah hujan.
Kangkung, baik
melalui biji ataupun stek, dapat langsung ditanam pada guludan/bedengan ukuran
lebar 1 meter dengan jarak tanam 15 cm x 15 cm atau 20 cm x 20 cm.
Unsur hara untuk kangkung
Kangkung
sebagaimana tanaman lainnya membutuhkan unsur hara makro dan mikro untuk tumbuh
dan berkembang. Kangkung membutuhkan unsur hara nitrogen (N), phosfor (P),
kalium (K) dan sejumlah unsur hara mikro untuk metabolismenya.
Tapi, karena
yang diharapkan panen dari tanaman kangkung adalah daunnya, maka kangkung lebih
banyak membutuhkan unsur hara nitrogen (N) untuk memacu pertumbuhan vegetatifnya.
Karena itulah,
pemupukan kangkung dengan pupuk yang mengandung N dilakukan secara bertahap
sampai dengan menjelang panen. Sementara untuk pupuk yang mengandung P dan K
cukup sekali atau awal pertumbuhan saja.
Pemupukan Kangkung
Perlukah
kangkung dipupuk? Kalau memang perlu, pupuk apa yang cocok untuk tanaman
kangkung?
Pemupukan
sebenarnya sangat tergantung kepada tingkat kesuburan tanah apakah rendah unsur
haranya atau mungkin berlebihan ketersediaannya.
Namun,
seandainya lahan yang akan ditanam tidak diuji kesuburannya atau mungkin juga
dapat dipastikan bahwa kandungan hara di lahan tersebut rendah, maka pemupukan
menjadi keharusan agar kangkung tumbuh produktif.
Khusus untuk kangkung air, umumnya tidak memerlukan pemberian pupuk dasar baik pupuk kandang maupun pupuk kimia. Kangkung air hanya diberi pupuk yang mengandung N seperti urea setelah tanam dan setelah panen agar produksinya tinggi.
Dalam artikel ini, lebih menekankan pada pemupukan kangkung darat. Ada beberapa tahapan pemupukan kangkung darat, yaitu pada tahap penyemaian, sebelum tanam, dan sesudah tanam. Dalam setiap tahapan tersebut berbeda pula jenis pupuknya.
1. Penyemaian
Kalau
pembibitan kangkung dilakukan melalui semai benih atau stek, maka media semai perlu
dipupuk dengan pupuk organik berupa pupuk kandang atau kompos.
Sebelum
penyemaian benih kangkung. Aplikasikan pupuk organis untuk media semai dengan
cara ditebar pada media dan dicampurkan dengan tanah secara merata. Dosis
untuk pupuk media semai dapat diberikan pupuk kandang/kompos
sebanyak 2-3 Kg/m2.
2. Pupuk dasar kangkung (kombinasi)
Pada tahap ini
perlunya kombinasi pupuk dasar untuk menanam kangkung, yaitu
kombinasi pupuk organik dengan anorganik.
Lahan yang
sudah dipersiapkan untuk menanam kangkung, diberikan pupuk dasar berupa pupuk
organik, apakah pupuk kandang sapi, ayam atau kompos, yang mudah didapat dan
terjangkau.
Sebarkan pupuk
kandang sebanyak 10 ton/hektar atau pupuk kompos sebanyak 5 ton/hektar pada
bedengan-bedengan yang sudah dibuat. Campurkan pupuk secara merata dengan
tanah. Waktu aplikasinya 1-2 minggu sebelum tanam.
Selain pupuk
organik, maka pupuk dasar perlu dikombinasi dengan pupuk anorganik (kimia).
Tambahkan juga 75 kg/hektar urea, 100 Kg/hektar SP-36 dan 50 Kg/hektar KCl
(Dosis ini sebenarnya sangat tergantung kesuburan lahan). Waktu aplikasinya 1
minggu atau 3 hari sebelum tanam.
3. Pupuk setelah tanam
Meskipun
kangkung berumur pendek sekitar 30-45 hari, namun perawatan dengan pemupukan
sangat perlu diperhatikan.
Untuk memacu
pertumbuhan kangkung, maka pada umur 10 hari setelah tanam (HST), kangkung
dipupuk dengan 50 Kg urea/hektar, 20 Kg SP-36/hektar, dan 25 Kg KCl/hektar.
Pemupukan diberikan dengan cara pengocoran/penyiraman.
Pada umur 20
hari setelah tanam (HST), kocorkan lagi pupuk urea sebanyak 15 Kg urea /hektar,
20 Kg SP-36/hektar, dan 12 kg KCL/hektar.
Terakhir, pada
30 HST, kangkung hanya diberikan pupuk urea. Ini adalah pemupukan terakhir.
Dosis pupuk yang diberikan adalah 15 Kg urea/hektar. Pemberiannya sama, yaitu
melalui pengocoran. [larutkan 1 sendok teh urea ke dalam 15 liter air, kocorkan
untuk luasan tanam 3 m persegi]
Ringkasnya cara pengocoran kangkung begini :
10 HST ; larutkan 3 sendok
teh (sdt) urea, 1 sdt SP-36, dan 1 ½ sdt KCL ke dalam 15
liter air, kocorkan untuk luasan tanam 3-5 m persegi
20 HST ; larutkan 1 sendok
teh (sdt) urea, 1 sdt SP-36, dan ½ sdt KCL ke dalam 15
liter air, kocorkan untuk luasan tanam 3-5 m persegi
30 HST ; larutkan 1 sendok teh (sdt)
urea ke dalam 15 liter air, kocorkan untuk luasan tanam 3-5 m persegi
Wah, banyak amat pupuk kangkung? 😅😅Bukan banyak, semua itu tergantung kesuburan tanah. Bahkan, kalau lahan tersedia unsur hara makro dan mikro yang cukup untuk pertumbuhan kangkung, maka pemupukan kangkung setelah tanam boleh dengan pupuk yang mengandung N saja karena memang kangkung responsif dengan nitrogen. Selengkapnya budidaya kangkung darat dapat dibaca pada artikel di bawah ini.
Baca juga :
- Apa keunggulan Kotoran Sapi Untuk Pupuk Tanaman?
- Bagaimana Cara Budidaya Kangkung Darat yang Sebenarnya?
- Ini Manfaat Pupuk NPK Mutiara Grower 15:09:20
- Cara Hemat Memupuk Tanaman Gambas, Tapi Produksi Optimal
- Cara Menanam dan Merawat Selada yang Amat Praktis
Sobat,,itulah
pupuk dan cara pemupukan tanaman kangkung, yaitu kombinasi antara pupuk organik
dan anorganik yang secara khusus tampak pada pemupukan dasar atau saat
penyiapan lahan.
Dengan
kombinasi kedua pupuk tersebut dapat memenuhi ketersedian hara untuk
pertumbuhan kangkung sehingga hasil panen meningkat. Di samping itu, dengan
pemupukan seperti itu dapat tetap terjaga sifat-sifat fisika dari tanah.
Pupuk cair
untuk tanaman kangkung
Untuk menunjang pertumbuhan tanaman kangkung, pemupukan boleh juga dilakukan dengan pupuk cair. Tapi, aplikasi pupuk cair dilakukan seminggu setelah tanam dan diulangi setiap seminggu sekali.
Kalau sudah memupuk dengan pupuk cair, maka kangkung tidak usah lagi diberikan pupuk padat. Pupuk cair diaplikasikan dengan cara disemprot atau dikocor ke tanaman kangkung pada waktu pagi atau sore hari.
Ada banyak pilihan pupuk pelengkap cair (PPC), bisa pupuk organik cair (POC) dan boleh juga dengan pupuk anorganik cair (PAC). Kedua jenis pupuk cair itu mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap yang dapat membantu pertumbuhan tanaman kangkung. Demikian semoga ada manfaatnya.