--> Mau Hasil Panen Kangkung Meningkat? Kombinasikan Pupuk Ini | Pupuk Lahan

20 Februari 2019

Mau Hasil Panen Kangkung Meningkat? Kombinasikan Pupuk Ini

| 20 Februari 2019


Pupuk untuk Tanaman Kangkung --- Mungkin masih ada teman-teman yang penasaran sehingga bertanya-tanya, pupuk apa sih untuk tanaman kangkung? Sebenarnya, kangkung adalah tanaman sayuran yang sangat mudah dibudidayakan. Ditaruh begitu saja, biji atau stek, pada tempat yang lembab, kangkung akan tumbuh. 

Namun, untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil panen yang tinggi, kangkung perlu diberi asupan nutrisi yang cukup dengan kombinasi pupuk yang tepat. Sekali lagi, pupuk apa dan bagaimana cara kombinasinya?


Coba kita amati kangkung yang tumbuh di badan perairan seperti kolam, selokan atau sungai. Hanya dengan “mengharapkan” nutrisi yang dibawa air, ia tumbuh. Apalagi kangkung yang sengaja ditanam, kalau dirawat sepenuh hati dan dipupuk sesuai dengan kebutuhannya, hasilnya pun ruar biasa melimpah.


Mau Hasil Panen Kangkung Meningkat? Kombinasikan Pupuk Ini



Sayangnya, tidak semua orang mengerti dengan benar cara pemupukan agar pertumbuhan kangkung subur dan menghasilkan daun yang banyak dengan kualitas bagus.


Macam-macam "model" memupuk kangkung

Banyak sekali "model" atau prilaku pemupukan dalam budidaya kangkung kalau dilihat dari sisi pemupukan. Mungkin juga model itu sudah mentradisi atau dianggap tepat oleh sebagian orang. Ya,,tidak ada yang salah dan syah-syah saja. Tapi, hasilnya?

Ada yang begini,,nih, menanam kangkung, tapi pemupukannya hanya dengan memberikan pupuk kandang saja sebelum tanam dan selesai tugasnya, tinggal menunggu tibanya waktu panen. Boleh jadi, ini kalau tanahnya kategori unsur hara cukup...it's ok

Ada juga yang menanam kangkung tanpa memberikan pupuk organis sebagai pupuk dasar, tapi hanya memberikan pupuk kimia setelah tanam. Untung-untung kalau tanahnya cukup gembur dan kaya bahan organik. Dan jika dilakukan begini terus cara menanam kangkung, bagaimana jadinya struktur tanah suatu saat nanti, keras bukan?

Bahkan, ada juga yang menanam tanpa memupuk sama sekali biar dibilang orang kangkungnya alami,, ini agak parah, syukur-syukur kalau lahannya tersedia unsur hara yang menunjang alias subur untuk pertumbuhan kangkung. Kalau tidak,,ya hanya bermandi keringat saja 😅

Pembibitan kangkung

Ya sudah, lupakan saja tentang "model" itu. Mari kita berangkat pelan-pelan menuju ke tata cara merawat kangkung yang kita start dari titik pembibitan sebelum akhirnya menuju titik finish pada pemupukan.

Kalau dulunya orang memetik kangkung apa yang sudah “ditanam” oleh alam di perairan dan dikenal dengan kangkung air. Kini, kangkung air sudah banyak dibudidaya di area berlumpur atau lahan sawah dangkal. Kangkung air ini diperbanyak melalui stek.

Selain kangkung air, ada kangkung darat. Kangkung darat begitu mudah dibudidaya melalui biji (benih). Kangkung ini dibudidayakan di kebun atau sawah tadah hujan.

Kangkung, baik melalui biji ataupun stek, dapat langsung ditanam pada guludan/bedengan ukuran lebar 1 meter dengan jarak tanam 15 cm x 15 cm atau 20 cm x 20 cm. 


Unsur hara untuk kangkung

Kangkung sebagaimana tanaman lainnya membutuhkan unsur hara makro dan mikro untuk tumbuh dan berkembang. Kangkung membutuhkan unsur hara nitrogen (N), phosfor (P), kalium (K) dan sejumlah unsur hara mikro untuk metabolismenya.

Tapi, karena yang diharapkan panen dari tanaman kangkung adalah daunnya, maka kangkung lebih banyak membutuhkan unsur hara nitrogen (N) untuk memacu pertumbuhan vegetatifnya.

Karena itulah, pemupukan kangkung dengan pupuk yang mengandung N dilakukan secara bertahap sampai dengan menjelang panen. Sementara untuk pupuk yang mengandung P dan K cukup sekali atau awal pertumbuhan saja.


Pemupukan Kangkung

Perlukah kangkung dipupuk? Kalau memang perlu, pupuk apa yang cocok untuk tanaman kangkung?

Pemupukan sebenarnya sangat tergantung kepada tingkat kesuburan tanah apakah rendah unsur haranya atau mungkin berlebihan ketersediaannya.

Namun, seandainya lahan yang akan ditanam tidak diuji kesuburannya atau mungkin juga dapat dipastikan bahwa kandungan hara di lahan tersebut rendah, maka pemupukan menjadi keharusan agar kangkung tumbuh produktif.

Khusus untuk kangkung air, umumnya tidak memerlukan pemberian pupuk dasar baik pupuk kandang maupun pupuk kimia. Kangkung air hanya diberi pupuk yang mengandung N seperti urea setelah tanam dan setelah panen agar produksinya tinggi.

Dalam artikel ini, lebih menekankan pada pemupukan kangkung darat. Ada beberapa 
tahapan pemupukan kangkung darat, yaitu pada tahap penyemaian, sebelum tanam, dan sesudah tanam. Dalam setiap tahapan tersebut berbeda pula jenis pupuknya.


1. Penyemaian

Kalau pembibitan kangkung dilakukan melalui semai benih atau stek, maka media semai perlu dipupuk dengan pupuk organik berupa pupuk kandang atau kompos.

Sebelum penyemaian benih kangkung. Aplikasikan pupuk organis untuk media semai dengan cara ditebar pada media dan dicampurkan dengan tanah secara merata. Dosis untuk  pupuk media semai dapat diberikan pupuk kandang/kompos sebanyak 2-3 Kg/m2.


2. Pupuk dasar kangkung (kombinasi)

Pada tahap ini perlunya kombinasi pupuk dasar untuk menanam kangkung, yaitu kombinasi pupuk organik dengan anorganik.

Lahan yang sudah dipersiapkan untuk menanam kangkung, diberikan pupuk dasar berupa pupuk organik, apakah pupuk kandang sapi, ayam atau kompos, yang mudah didapat dan terjangkau.

Sebarkan pupuk kandang sebanyak 10 ton/hektar atau pupuk kompos sebanyak 5 ton/hektar pada bedengan-bedengan yang sudah dibuat. Campurkan pupuk secara merata dengan tanah. Waktu aplikasinya 1-2 minggu sebelum tanam.

Selain pupuk organik, maka pupuk dasar perlu dikombinasi dengan pupuk anorganik (kimia). Tambahkan juga 75 kg/hektar urea, 100 Kg/hektar SP-36 dan 50 Kg/hektar KCl (Dosis ini sebenarnya sangat tergantung kesuburan lahan). Waktu aplikasinya 1 minggu atau 3 hari sebelum tanam.


3. Pupuk setelah tanam

Meskipun kangkung berumur pendek sekitar 30-45 hari, namun perawatan dengan pemupukan sangat perlu diperhatikan.

Untuk memacu pertumbuhan kangkung, maka pada umur 10 hari setelah tanam (HST), kangkung dipupuk dengan 50 Kg urea/hektar, 20 Kg SP-36/hektar, dan 25 Kg KCl/hektar. Pemupukan diberikan dengan cara pengocoran/penyiraman.

Pada umur 20 hari setelah tanam (HST), kocorkan lagi pupuk urea sebanyak 15 Kg urea /hektar, 20 Kg SP-36/hektar, dan 12 kg KCL/hektar.

Terakhir, pada 30 HST, kangkung hanya diberikan pupuk urea. Ini adalah pemupukan terakhir. Dosis pupuk yang diberikan adalah 15 Kg urea/hektar. Pemberiannya sama, yaitu melalui pengocoran. [larutkan 1 sendok teh urea ke dalam 15 liter air, kocorkan untuk luasan tanam 3 m persegi]

Ringkasnya cara pengocoran kangkung begini :
10 HST ; larutkan 3 sendok teh (sdt) urea, 1 sdt SP-36, dan 1 ½ sdt KCL ke dalam 15 liter air, kocorkan untuk luasan tanam 3-5 m persegi
20 HST ; larutkan 1 sendok teh (sdt) urea, 1 sdt SP-36, dan ½ sdt KCL ke dalam 15 liter air, kocorkan untuk luasan tanam 3-5 m persegi
30 HST ; larutkan 1 sendok teh (sdt) urea ke dalam 15 liter air, kocorkan untuk luasan tanam 3-5 m persegi

Wah, banyak amat pupuk kangkung?
😅😅Bukan banyak, semua itu tergantung kesuburan tanah. Bahkan, kalau lahan tersedia unsur hara makro dan mikro yang cukup untuk pertumbuhan kangkung, maka pemupukan kangkung setelah tanam boleh dengan pupuk yang mengandung N saja karena memang kangkung responsif dengan nitrogen. Selengkapnya budidaya kangkung darat dapat dibaca pada artikel di bawah ini.


Baca juga :

Sobat,,itulah pupuk dan cara pemupukan tanaman kangkung, yaitu kombinasi antara pupuk organik dan anorganik yang secara khusus tampak pada pemupukan dasar atau saat penyiapan lahan. 

Dengan kombinasi kedua pupuk tersebut dapat memenuhi ketersedian hara untuk pertumbuhan kangkung sehingga hasil panen meningkat. Di samping itu, dengan pemupukan seperti itu dapat tetap terjaga sifat-sifat fisika dari tanah. 


Pupuk cair untuk tanaman kangkung

Untuk menunjang pertumbuhan tanaman kangkung, pemupukan boleh juga dilakukan dengan pupuk cair. Tapi, aplikasi pupuk cair dilakukan seminggu setelah tanam dan diulangi setiap seminggu sekali. 

Kalau sudah memupuk dengan pupuk cair, maka kangkung tidak usah lagi diberikan pupuk padat. Pupuk cair diaplikasikan dengan cara disemprot atau dikocor ke tanaman kangkung pada waktu pagi atau sore hari.

Ada banyak pilihan pupuk pelengkap cair (PPC), bisa pupuk organik cair (POC) dan boleh juga dengan pupuk anorganik cair (PAC). Kedua jenis pupuk cair itu mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap yang dapat membantu pertumbuhan tanaman kangkung. Demikian semoga ada manfaatnya.

Related Posts