--> Bagaimana Cara Budidaya Kangkung Darat yang Sebenarnya? | Pupuk Lahan

22 Februari 2019

Bagaimana Cara Budidaya Kangkung Darat yang Sebenarnya?

| 22 Februari 2019

Budidaya Kangkung Darat -- Kangkung darat dapat ditanam di sawah, kebun dan juga di perkarangan sempit. Bahkan, kangkung darat dapat juga ditanam dalam pot. Memang benar dan tidak keliru, kangkung dapat ditanam di mana saja. Tapi, yang menjadi persoalan adalah bagaimana cara budidaya kangkung darat yang benar?


Sebab, maunya kita bukan sekadar tanam dan tanam saja. namun bagaimana menanam kangkung dan kemudian membuahkan hasil yang optimal. Oleh karena itu, dalam budidaya kangkung darat perlu memiliki pengetahuan, bukan ikut-ikutan, mulai dari pembibitan sampai dengan panen.

Bagaimana Cara Budidaya Kangkung Darat yang Sebenarnya?



Misalnya, bagaimana memilih benih yang berkualitas, bagaimana menyiapkan lahan, bagaimana cara menanam kangkung darat, dan seperti apa merawatnya, dan sejumlah hal penting lainnya.

Pengalaman pribadi dan juga teman-teman yang sudah pernah melakukan budidaya kangkung, setiap tahap-tahap mesti mendapatkan perhatian serius agar hasil panen dapat maksimal, khususnya pada usia 2 minggu pertama. Kalau lalai sekejap saja, karena umur kangkung pendek, pertumbuhan daunnya bisa mengecewakan.


Penyiapan lahan untuk menanam kangkung darat

Karena akan menanam kangkung darat, maka sudah tentu lahan yang digunakan adalah lahan tegalan atau lahan kering baik sawah tadah hujan atau pun kebun.

Sebelum menanam kangkung darat, lahan tersebut perlu diolah terlebih dulu dengan cara dibajak dengan kedalaman 20-30 cm. Setelah itu, disiapkan juga bedengan dengan lebar 1 meter dan panjang bedengan disesuaikan dengan lahan dan kemudahan dalam perawatan nantinya. Tinggi bedengan 25-30 cm dan jarak antar bedengan 50-60 cm.

Bedengan untuk menanam kangkung darat perlu diberikan pupuk organik berupa pupuk kandang untuk membangunkan kesuburan tanah. Jika menggunakan kotoran ayam sebaiknya difermentasi dulu. Kebutuhan pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/hektar.

Untuk pupuk anorganik seperti NPK, apakah perlu diberikan pada saat penyiapan lahan? Seandainya lahan cukup subur untuk menanam kangkung darat, tidak perlu memberikan pupuk anorganik/kimia sebelum tanam. Akan tetapi, jika kondisi lahan sebaliknya, menambah pupuk anorganik pada saat penyiapan lahan diperlukan.

Jika lahan tersebut masam atau pH di bawah 5,5, maka perlu pengapuran dengan kaptan (dolomit). Kalau memang lahan tersebut ok dengan pH-nya 5,5 - 6,5, ini tidak perlu pengapuran.


Benih kangkung darat

Untuk mendapatkan hasil yang tinggi, benih kangkung darat mesti benih yang berkualitas. Benih bisa dibeli di toko pertanian. Perhatikan label pada kemasan benih yang meliputi tanggal kadaluarsa, daya tumbuh, dan izin produksi. Keterangan pada label tersebut penting agar benih yang akan ditanam dapat tumbuh dengan baik.

Ada berbagai varietas kangkung darat yang sudah beredar seperti varietas BISI, Shanghai, Bangkok, Hapsari, dan lain-lain. Pilihlah varietas yang produktivitasnya tinggi dan sebaiknya ikuti anjuran dari PPL di tempat masing-masing. Boleh juga menggunakan benih varietas lokal kalau tersedia.


Perlakuan benih kangkung darat

Perlakuan benih merupakan bagian dari rangkaian cara budidaya kangkung darat. Benih kangkung darat yang akan ditanam perlu mendapatkan perlakuan agar cepat berkecambah dan tumbuh banyak. Caranya, benih direndam dulu dalam air hangat selama 1-3 jam. Kemudian, pisahkan benih yang mengambang dan ambil benih yang tenggelam untuk ditanam.


Bagaimana cara menanam kangkung darat?

Kangkung darat dapat ditanam melalui penyemaian, tebar, tugal, dan juga bisa dengan garitan. Semua cara atau sistim tersebut bisa dilakukan. Namun, yang lebih ekonomis dan praktis adalah cara garitan atau baris.


Menanam kangkung darat dengan sistem garitan sangat mudah. Caranya adalah dengan menggarit/menggores tanah searah lebar bedengan sehingga membentuk baris-baris.  Kedalaman garitan 1-2 cm. Jarak antar garitan dibuat 5 cm.

Bagaimana Cara Budidaya Kangkung Darat yang Sebenarnya?
Ilustrasi Garitan
pada Bedengan Kangkung. Gambar : Dokpri


Lubang garitan yang sudah terbentuk ini dimasukkan benih kangkung satu persatu dengan jarak antar benih sekitar 3-5 cm. Selanjutnya, tutup garitan yang sudah dimasukkan benih kangkung darat dan jangan lupa disiram.

Cara menanam kangkung darat model lainnya, yaitu dengan membuat lubang tanam atau menggunakan alat tugal. Jarak lubang tanam dibuat 20 cm x 20 cm. Setiap lubang tanam dimasukkan 2-5 biji kangkung.


Merawat kangkung darat

Perawatan atau pemeliharaan kangkung darat merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Penyiraman mesti secara rutin setiap hari atau disesuaikan dengan cuaca. Siram secukupnya akar kelembaban media tumbuh tetap terjaga.

Kebersihan lahan merupakan faktor yang menentukan pertumbuhan dan produksi kangkung. Oleh karena itu, penyiangan dari gulma atau rumput-rumput mesti dilakukan terutama pada awal-awal pertumbuhan.

Kangkung cabut/darat
Kangkung darat/kangkung cabut

Cara merawat kangkung darat lainnya adalah dengan memberikan pupuk. Dengan pemupukan yang tepat dapat memacu pertumbuhan kangkung darat. 

Kita cukup paham bahwa kangkung merupakan tanaman yang sangat sensitif terhadap nitrogen (N). Nah, pada usia 7-10 hari setelah tanam, berikan pupuk untuk tanaman kangkung yang mengandung N, bisa urea saja atau boleh juga dengan NPK.

Aplikasikan pupuk pada sore hari dengan cara dikocor. Larutkan 50 gram NPK dalam 10 liter air, siram ke tanaman kangkung untuk luas 2-3 m2Atau jika hanya memakai pupuk urea, larutkan 20 gram urea ke dalam 10 liter air, siram ke tanaman kangkung untuk luas 2-3 m2.

Pilih salah satu jenis pupuk apakah NPK atau urea yang terjangkau, tapi memberikan hasil yang bagus. Kalau NPK memang sudah lengkap dengan unsur-unsur P dan K yang mendukung pertumbuhan dan kualitas hasil kangkung.  Ulangi pengocoran pupuk pada usia 20 hari.

Sebaiknya, jika sudah menyiram dengan pupuk pada sore hari, maka pada esok pagi disiram/dibilas dengan air biasa sekadar membasahi daun-daun kangkung saja. 

Pembilasan pada pagi hari bertujuan agar tidak ada sisa-sisa pupuk yang ada pada daun kangkung. Sebab, jika ada butiran pupuk pada daun, dikhawatirkan akan membakar daun kangkung ketika terkena sinar matahari.


Mengendalikan organisme pengganggu kangkung darat

Organisme pengganggu tanaman (OPT)kangkung darat memang ada mulai dari ulat, belalang, dan lain-lain. Kehadiran makhluk tersebut menjadi tugas kita untuk mengendalikan, bukan membasmi sampai punah.

Untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman sangat disarankan untuk tidak menggunakan pestisida yang mengandung zat-zat kimia berb4h4ya. Kendalikan dengan cara mekanis seperti membuat perangkap atau menggunakan pestisida organik.

Cara pengendalian hama secara mekanis dan organis akan aman bagi lingkungan dan kangkung darat pun tidak mengandung residu pestisida yang berbahaya bagi kesehatan.


Panen kangkung darat

Panen merupakan saat-saat yang dinantikan oleh petani dalam budidaya kangkung darat. Sebab, panen akan menghilangkan rasa lelah dan letihnya dalam merawat kangkung. Jika hasilnya bagus dan harga di pasar lagi baik, ini sesuatu yang sangat menggembirakan ðŸ˜…

Dalam tempo ‘sesingkat-singkatnya’ atau 30 hari sejak penanaman, kangkung darat sudah bisa dipanen dan kemudian dijual atau dikonsumsi. Cara panen tidak perlu memakai memakai alat mesin harvester canggih he..hee..😅


Baca juga ini :


Panen kangkung darat dilakukan dengan cara mencabutnya sampai akar-akarnya. Kenapa harus ada akarnya? Sebab, pembeli lebih menyukai kangkung kalau ada akar-akarnya.  Dengan ada akar, pembeli yakin dan dapat menandakan bahwa itu adalah benar kangkung darat.

Setelah kangkung dicabut, bersihkan akarnya dari tanah dengan menggunakan air. Cuci sampai bersih dan bila perlu dikemas. Segera pasarkan kangkung yang sudah dipanen karena ia tidak bisa bertahan lebih dari 1 hari.

Demikian sekelumit tentang cara budidaya kangkung darat. Semoga dengan artikel ini dapat mencerahkan Sobat dan menjadi lebih bersemangat untuk memulai menanam kangkung darat. Selamat menanam dan sukses.

Related Posts