Membuat Bokashi -- Kalau sudah “jatuh cinta” dengan
dunia tanaman dan suka menanamnya, sebaiknya Sobat mengetahui bagaimana teknik
atau cara membuat pupuk bokashi sebagai nutrisi organik
bagi tanaman. Sebab, dengan pintar memproduksi pupuk organik, maka secara
pelan-pelan (gradually) akan melepaskan ketergantungan terhadap pupuk
kimia/anorganik.
Bagaimana cara membuat
pupuk bokashi? Jawabannya adalah sangat mudah. Tapi, sebelum menuju ke
langkah-langkah meracik pupuk bokashi, lebih baik sekilas mengenal “makhluk”
apa bokashi itu.
Bahan Pupuk Bokashi Siap Diperam 7 Hari Gambar : Dokpri |
Pupuk bokashi
Bokashi atau
pupuk bokashi sebenarnya
ia juga pupuk kompos atau hasil fermentasi bahan organik. Sebab, bahan-bahan
dasarnya yang digunakan dalam pembuatan pupuk bokashi adalah bahan-bahan
organik dari sisa tumbuhan atau hewan.
Aneka bahan
baku organik yang dapat dimanfaatkan untuk membuat pupuk bokashi adalah jerami,
serbuk gergaji, sekam padi, ampas kopi, daun-daun, rerumputan, ampas biji
kapas, sabut kelapa, kotoran ternak, dan muaaaaa..sih banyak
lagi 😅.
Jadi, yang
membedakan pupuk bokashi dengan kompos hanyalah metodenya saja. Dalam proses
pembuatan pupuk bokashi melibatkan mikroorganisme yang aktif, efektif, dan
menguntungkan seperti EM4, stardec, orgadec, mikroorganisme lokal (MOL) dan
lainnya.
Oleh karena
itu, produksi pupuk bokashi dihasilkan dalam waktu yang super cepat (7-15
hari). Sedangkan pupuk kompos, memakan waktu yang berbulan-bulan dan relatif
lama sampai menunjukkan ciri-cirinya seperti tanah dan remah.
Bahan-bahan
yang dirombak oleh bakteri pada produksi pupuk bokashi terlihat masih utuh dan
warna bahannya yang pucat. Namun, ciri khas pupuk bokashi yang demikian tak
perlu diragukan dalam penggunaannya sebagai pupuk tanaman.
Intinya,
setelah membuat pupuk bokashi, bokashi dapat langsung diaplikasi untuk tanaman.
Sebab, dalam bokashi sudah tersedia sumber energi bagi mikroorganisme yang akan
terus merombak bahan organik tersebut di dalam tanah. Akhirnya, proses
penguraian lebih lanjut oleh aneka mikroba dalam tanah akan menghasilkan unsur
hara tersedia yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman.
Dengan mengenal
jenis bahan dasar dan metode pelibatan bioktivator pada pembuatan pupuk
bokashi, maka kita tidak hanya dapat membuat pupuk bokashi padat. Kita dapat
juga menghasilkan jenis bokashi cair yang dikenal dengan pupuk organik cair
(POC).
Ampas kopi dan sekam padi bahan untuk membuat pupuk bokashi
Seperti yang
digambarkan di atas bahwa ampas kopi dan sekam padi adalah dua bahan organik
untuk membuat pupuk bokashi. Sebenarnya masih banyak variasi bahan organik
untuk membuat pupuk bokashi seperti serbuk kayu/gergaji dan lainnya, tapi dalam
postingan ini kita pilih dua bahan utama saja.
Kedua bahan
dasar untuk membuat pupuk bokashi tersebut sangat mudah diperoleh. Sebagian
besar ampas kopi masih dibuang begitu saja. Bahkan, ampas kopi sangat mudah
ditemui di warung-warung kopi (coffee Shop). Hampir setiap hari selalu saja ada
limbah ampas kopi yang merupakan residu ekstraksi biji atau bubuk kopi.
Demikian juga
dengan sekam padi. Tidak sulit untuk mengumpulkan sekam padi untuk membuat
pupuk bokashi. Buangan hasil penggilingan gabah atau kulit gabah/padi umumnya
dibakar dan sebagian kecil baru dimanfaatkan untuk produk non-pupuk.
Untuk apa pupuk bokashi?
Bokashi sangat
bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas tanah dan hasil tanaman. Dengan
penambahan bokashi pada lahan, baik sebelum tanam maupun sesudah tanam, akan
berfungsi sebagai bahan untuk memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi
tanah.
Bokashi akan
membuat tanah gembur, poros, dan drainase menjadi baik. Bokashi menambah aneka
mikroorganisme menguntungkan dalam tanah. Bokashi dapat menambah unsur hara
baik makro maupun mikro dalam tanah. Bokashi sebenarnya menyuburkan tanah dan
akhirnya membuat tanaman tumbuh sehat, bebas penyakit, dan meningkatkan hasil
tanaman.
Bokashi dapat
digunakan sebagai media tanam dan juga sebagai pupuk susulan. Apalagi, kalau
bokashi diberikan untuk pupuk tanaman jahe dan kunyit, makan pupuk organik
tersebut akan meningkatkan produksi rimpangnya.
Keuntungan/kelebihan bokashi
Dibandingkan
dengan pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk hayati, pupuk, nabati, pupuk burung
dan pupuk organik lainnya, pupuk bokashi memiliki kelebihan tersendiri. Secara
ringkas keuntungan/kelebihan penggunaan pupuk bokashi adalah sebagai berikut :
- Meningkatkan aneka
miroorganisme pengurai bahan organik dalam tanah
- Dapat menyuburkan
tanah
- Dapat meningkatkan
aktivitas mikrobia tanah
- Tidak merugikan
tanaman karena bokashi sudah mmengandung sumber energi untuk mikroba
- Dapat membuat tanah
lebih remah dan gembur
- Dapat membuat tanaman
lebih tahan terhadap serangan penyakit
- Dapat menyediakan
unsur hara makro dan mikro dalam secara terus-menerus dalam tanah
- Meningkatkan produksi
tanaman
- Meningkatkan kualitas
dan daya simpan hasil tanaman
- Dalam hal pembuatan,
fermentasi pupuk bokashi berlangsung cepat
- Dalam hal
pengunaannya, dapat diaplikasi langsung untuk tanaman tanpa harus menunggu
sampai bahan hancur semuanya hingga mendekati butiran tanah.
Persiapan bioaktivator EM4 atau MOL sebelum membuat pupuk bokashi
Dalam pembuatan
pupuk bokashi membutuhkan bioaktivator berupa mikroorganisme untuk menguraikan
bahan-bahan organik. Mikroorganisme ini adalah mikroorganisme yang
menguntungkan baik berupa jamur maupun bakteri.
Jadi, untuk
mempercepat penguraian bahan-bahan organik dalam pembuatan pupuk bokashi, kita
bisa memanfaatkan EM4 (microorganism effective) yang banyak dijual di toko
pertaian. Bukan hanya EM4, tapi MOL (mikroorganisme lokal) pun bisa digunakan
untuk pembuatan pupuk bokashi.
Bagaimana menyiapkan EM4 untuk membuat bokashi?
Andai ingin
membuat pupuk bokashi dengan memakai EM4, maka EM4 harus dilarutkan terlebih
dahulu ke dalam larutan molase atau gula merah/gula putih. Jadi, gula ini
berguna sebagai energi awal untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Langkah-langkah
menyiapkan larutan EM4 dalam membuat pupuk bokashi begini :
- Larutkan dulu molase
atau gula ke dalam air. Aduk-aduk sampai gula larut semuanya. Banyaknya
gula yang ditambahkan adalah 250 gram untuk membuat 1 ton pupuk bokashi.
Nah, jika membuat pupuk bokashi hanya 100 Kg, berarti kebutuhan gula
sebanyak 25 gram. Sedangkan air secukupnya saja (1-5 liter saja untuk
awalnya, bisa ditambahkan belakangan jika dirasa belum cukup)
- Tambahkan EM4 ke dalam
larutan gula. Banyaknya EM4 yang ditambahkan disesuaikan dengan berat
bahan untuk membuat pupuk bokashi. Untuk membuat 1 ton pupuk bokashi,
tambahkan sebanyak 1 liter EM4. Kalau membuat 100 Kg bokashi, berarti
butuh EM4 sebanyak 100 ml.
- Larutan EM4 yang sudah
dibuat sudah siap untuk menyiramkan bahan-bahan untuk membuat pupuk
bokashi
Ada yang
bertanya begini, kalau hanya menggunakan MOL seperti MOL air leri/air cucian
beras atau MOL bonggol pisang, rebung bambu, dan lainnya, berapa banyak
ditambahkan MOL untuk membuat pupuk bokashi?
Langkah menyiapkan MOL sebagai dekomposer pupuk bokashi
Nah, seandainya
hanya memakai MOL sebagai bioaktivator untuk merombak bahan-bahan organik, maka
langkahnya begini :
- Encer terlebih dulu
MOL dengan air. Perbandingan MOL dengan air adalah 1:5. Misalnya, 1 liter
Mol ditambahkan ke dalam 5 liter air. Aduk hingga merata.
- Tambahkan ke dalam
larutan MOL gula merah sebanyak 100 gram, aduk hingga merata.
- MOL sudah siap untuk
disiramkan ke bahan-bahan organik untuk membuat pupuk bokashi
Menyiapkan bahan-bahan organik untuk membuat pupuk bokashi
Perlu
diperhatikan bahwa bahan-bahan organik untuk membuat pupuk bokashi harus
memiliki ukuran yang kecil-kecil agar proses dekomposisi berjalan cepat.
Seandainya menggunakan bahan-bahan yang berukuran besar dan panjang, maka mesti
dipotong-potong terlebih dahulu agar didapatkan bahan pengomposan dengan ukuran
kecil.
Demikian juga
dengan kadar air bahan yang masih tinggi, maka sebaiknya bahan-bahan tersebut
diangin-anginkan dulu agar kadar air turun. Jika tinggi sekali kadar airnya,
maka saat pengomposan berjalan akan kehilangan unsur-unsur hara melalui air
yang merembes/keluar dari wadah pembuatan bokashi.
Baca juga :
- Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Air Kelapa dan Cara Applikasi
- Mengolah Bonggol Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)/MOL dan 4 Cara Aplikasinya
Contoh cara membuat pupuk bokashi dari
ampas kopi dan sekam padi dengan menggunakan EM4
Alat-alat
- Karung/kotak papan
- Cangkul
- Gembor
Bahan-bahan
membuat pupuk bokashi :
- Sekam padi.., 5 Kg
- Ampas kopi... 5 Kg
(sebaiknya diangin-anginkan dulu jika kadar airnya tinggi)
- Pupuk kandang.. 10 Kg
- Molase/gula merah/gula
putih
- EM4
Campuran Bahan Pupuk Bokashi Gambar : Dokpri |
Langkah-langkah
membuat pupuk bokashi :
Ikuti langkah-langkah berikut ini dengan cermat sehingga Anda benar-benar mengerti cara membuat pupuk bokashi.
- Buat terlebih dahulu
campuran EM4 + Gula + Air . Campuran itu diaduk hingga merata
- Campurkan secara
merata bahan-bahan ini, yaitu ampas kopi + sekam padi + pupuk
kandang
- Siramkan larutan EM4
(telah dibuat pada poin no.1) secara merata dan perlahan-lahan ke bahan
yang sudah dicampurkan (poin no.2). Aduk-aduk agar merata
- Uji kadar air lebih
kurang 30% dengan cara digenggam bahan campuran tersebut. Tandanya adalah
jika digemggam tidak menetes air. Dan jika kepalan atau genggaman dibuka,
bahan tersebut tidak lengket (bahan kembali mekar)
- Masukkan adonan atau
campuran tersebut ke dalam karung/kotak kayu dan tutup. Biarkan selama 7
hari dalam karung/kotak kayu.
- Agar fermentashi pupuk
bokashi berjalan dengan baik, suhu atau temperatur bahan dalam karung
dipertahankan antara 40 – 50 derajat Celcius. Jika suhu menjadi tinggi,
karung atau kotak kayu dibuka beberapa saat dan jika perlu campuran
dibalik-balik agar suhu cepat turun. Kemudian, karung/kotak kayu
diikat/tutup kembali. Kontrol secara rutin setiap hari sampai hari ke-7
- Pupuk bokashi ampas
kopi dan sekam padi sudah jadi pada hari ke-7 dan siap digunakan.
Sebaiknya diangin-angin sebentar sebelum digunakan agar tidak terlalu
panas atau sama dengan suhu kamar/ruangan.
Itulah cara
membuat pupuk bokashi dari bahan ampas kopi dan sekam padi. Sobat bisa juga
mengkombinasi bahan-bahan lain untuk membuat pupuk bokashi. Semakin banyak
variasi bahan dalam membuat pupuk bokashi, maka akan semakin banyak kandungan
nutrisinya dalam pupuk bokashi.
Catatan : Kalau menggunakan MOL dalam membuat pupuk bokashi, maka jangan pakai lagi larutan EM4, cukup MOL saja, demikian sebaliknya.
Aplikasi pupuk bokashi
Kini, Anda
sudah membuat pupuk bokashi. Bagaimana cara aplikasi untuk tanaman? Sebenarnya,
ada beberapa tujuan penggunaan pupuk bokashi di lapangan. Ada yang menggunakan
sebagai media tanam dalam pot/polybag/karung, sebagai pupuk dasar dan ada juga
yang memanfaatkan sebagai pupuk susulan. Sedangkan cara aplikasinya ada yang
ditebarkan dan ada juga yang diberikan di sekeliling tanaman
Pupuk bokashi untuk media tanam
Pupuk bokashi
biasanya digunakan sebagai media tanam dalam pot atau polybag. Misalnya, untuk
media tanam jahe dan kunyit digunakan pupuk bokashi sebagai media tanam atau
media tumbuh.
Jika pupuk
bokashi digunakan sebagai media tanam, maka caranya dengan mencampurkan pupuk
bokashi dengan tanah. Perbandingan campuran tanah dan bokashi bisa 2:1 atau 1:1
atau bisa juga 1:2. Semuanya tergantung jenis tanaman yang akan ditanam.
Contohnya : untuk
media tanam tabulampot, penggunaannya adalah 1 bagian pupuk bokashi ditambah
dengan 2 bagian tanah. Kalau untuk tanaman jahe, kunyit atau kencur,
campurannya adalah 2 bagian pupuk bokashi dicampur dengan 1 bagian tanah dan
sedikit pasir.
Pupuk bokashi sebagai pupuk dasar
Pupuk bokashi
ini bisa juga dijadikan sebagai pupuk dasar. Penambahan pupuk organik ini harus
dilakukan 2-3 minggu sebelum tanam. Tebarkan pupuk bokashi dan campurkan hingga
merata dengan tanah.
Berapa banyak
pupuk pokashi diberikan? Untuk lahan seluas 1 hektar, dapat diberikan pupuk
bokashi sebanyak 10-15 ton per hektar (tergantung kesuburan tanah).
Pupuk bokashi sebagai pupuk susulan
Pupuk susulan
biasanya diberikan pupuk anorganik seperti NPK atau SP-36, urea, dan KCL. Dan akan
lebih baik jika diberikan juga pupuk bokashi pada saat pemupukan susulan.
Pemberian pupuk bokashi akan memperbaiki media tumbuh seperti tanah menjadi
gembur dan meningkatkan kapasitas tukar kation.
Berapa banyak
diberikan pupuk bookashi sebagai pupuk susulan? Banyaknya tergantung jenis dan
usia tanaman. Kalau untuk tanaman sayuran cukup 1 sampai 2 genggam saja. Namun,
jika digunakan untuk tanaman buah seperti mangga, rambutan dan lainnya, dosisnya 5 Kg sampai
10 Kg per pohon.
Cara pemberian
pupuk bokashi sebagai pupuk susulan adalah dengan cara membuat lubang di
sekeliling tanaman. Lalu dimasukkan pupuk bokashi dan tutup kembali dengan
tanah.
Lengkap sudah ulasan membuat bokashi sampai dengan cara aplikasinya. Semoga postingan ini menjadi inspirasi buat Sobat dalam membuat pupuk organik khususnya bokashi. Salam sukses