Cara Memanfaatkan Jerami
Untuk Pupuk Tanaman -- Ada yang
pertanyaan begini, apakah ada manfaat jerami untuk tanaman kalau dibakar?
Bagaimana cara yang benar memanfaatkan jerami untuk pupuk tanaman? Itulah dua
pertanyaan yang membuat penulis untuk mencoba menjawab agar “tidak ada lagi
dusta di antara kita..he..he..😅” Maksudnya agar terbuka pilihan sehingga tidak ada
kekeliruan lagi dalam pemanfaatan jerami untuk pupuk tanaman dan bahan pembenah
tanah.
Jerami
Sebelum menjawab dua
pertanyaan penting tersebut, kita pengen tau dulu apa itu
jerami. Jerami merupakan bagian tanaman padi yang telah terpisah dari gabah.
Jadi, jerami berupa daun atau tangkai yang sudah berubah dari warna hijau
menjadi kuning kecokelatan.
Jerami sudah terpisah dari
butiran padi dan kadar airnya sudah rendah serta relatif kering. Umumnya,
jerami terbuang begitu saja. Kalaupun dimanfaatkan hanya sebahagian kecil saja
seperti untuk pakan ternak, anyaman, media jamur, atap gubuk, briket, biogas,
dan selebihnya masih terbuang begitu saja atau dibakar untuk penggunaan
tertentu.
Kandungan kimia jerami
Terlepas dari berbagai
macam penggunaan jerami, kita ingin tinjau dan melihat dengan “kacamata”
pertanian khususnya sumber bahan baku pupuk organik. Apa sih komposisi atau
kandungan kimia dalam jerami?
Kita masih ingat bahwa
dalam peningkatan produksi padi, pemberian pupuk seperti NPK, urea, TSP dan
juga KCL dalam jumlah relatif banyak. Pada saat panen, sebahagian besar
unsur-unsur hara yang diserap terbawa dalam gabah atau butiran padi, jerami,
dan bagian tanaman yang tersisa di lahan.
Jadi, unsur apa saja apa
saja yang dibawa oleh jerami? Unsur hara yang disebar pada lahan sawah berupa
N, P, K, dan S diserap oleh tanaman padi. Ini berarti sebagian besar unsur hara
tersebut ada dalam jerami. Bahkan, unsur-unsur hara mikro yang diambil akar
padi dalam tanah sawah ada dalam jerami.
Baca juga ini :
- Mengolah Bonggol Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)/MOL dan 4 Cara Aplikasinya
- 6 Step Membuat Pupuk Organik Cair (POC) Air Kelapa dan Cara Aplikasinya yang Benar
- Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Basah Dengan EM4 dan Air Cucian Beras.
Di samping unsur-unsur
tersebut, jerami juga mengandung unsur karbon (C) yang relatif tinggi. Adanya
karbon menjadikan jerami sebagai nutrisi “lezat” bagi mikroorganisme. Hasil
dekomposisi dari mikroba akan melepaskan banyak unsur hara yang dapat
dimanfaatkan oleh tanaman.
Membakar jerami
Apakah ada manfaat jerami
yang dibakar diaplikasi pada tanaman? Nah, jika membakar jerami, maka sama saja
membuang-buang unsur hara. Membuang-buang bahan pembenah tanah. Menghilangkan
sumber makanan mikroorganisme.
Sebab, sebahagian besar unsur-unsur seperti N, P, K, S dan lainnya akan hilang ketika terjadi reaksi oksidasi melalui pembakaran. Bahkan, unsur karbon dalam jerami akan melayang ke udara menjadi CO yang mencemarkan udara ataupun CO2 yang menaikkan temperatur bumi.
Yang tersisa
dari pembakaran jerami berupa abu yang di dalamnya mengandung kalsium (Ca),
besi (Fe), fosfor, magnesium (Mg), silikon (Si) dan beberapa unsur lain dalam
jumlah kecil. Memang dalam jerami masih ada sisa kalium (K) dan ini unsur
paling banyak tersisa.
Sayangnya, abu
jerami bersifat basa (alkalis di mana pH di atas 7) karena banyak ion-ion
garam. Makanya pemberian abu jerami dalam jumlah besar akan mengganggu
pertumbuhan tanaman. Gangguan tanaman ini sering diistilahkan dengan
plasmolisis. Plasmolisis ini terjadi karena tingginya konsentrasi garam dalam
larutan. Akibatnya, cairan sel keluar dari akar tanaman.
Jadi jelas, abu
jerami tidak tidak membuat tanah produktif karena tidak dapat memperbaiki sifat
fisika, kimia dan biologi tanah. Sebab, bahan-bahan organik jerami sudah
berubah wujud menjadi abu akibat pembakaran. Bahkan, abu jerami bisa mengganggu
tanaman jika diberikan dalam dosis tinggi.
Memang dari
sisi ketersediaan unsur hara K menguntungkan tanaman. Itupun tidak
boleh berlebihan dalam pemberian untuk tanaman. Di sisi lain, peningkatan
pH tanah menjadi basa akan terganggu penyerapan unsur-unsur hara lainnya.
Beberapa unsur hara mikro menjadi tidak tersedia pada kondisi pH tanah tinggi
(basa).
Secara overall ketika kita melihat dari banyak sisi dampak dari pembakaran jerami, kelihatannya lebih banyak sisi negatifnya khususnya terhadap pertumbuhan tanaman dan produktivitas lahan. Belum lagi dampak terhadap lingkungan, asap pembakaran jerami dapat meniimbulkan pencemaran udara.
Cara Benar Memanfaatkan Jerami Untuk Tanaman
Kalau demikian
ceritanya, bagaimana memanfaatkan jerami secara benar untuk tanaman? Kalau
dalam istilah pertanian organik lebih bagus memberikan makanan pada tanah yang
kemudian tanah akan memberi makan tanaman.
Artinya, adanya bahan organik dalam tanah akan menjadi sumber makanan mikroorganisme dalam tanah dan secara pelan-pelan akan dilepaskan hara untuk tanaman.
Kalau demikian
ceritanya, jerami sebaiknya dikembalikan ke lahan dalam bentuk segar ataupun didekomposisi
dulu menjadi pupuk organik dengan bantuan mikroba sehingga menjadi pembenah
tanah (soil conditioner) yang sangat bagus.
Sebab, dengan proses dekomposisi jerami, unsur-unsur hara relatif tidak ada yang hilang. Banyak unsur hara akan tersedia dan siap diserap oleh tanaman. Dengan cara demikian, sudah pasti pertumbuhan tanaman lebih subur, tahan terhadap penyakit, dan nutrisi di dalam tanah selalu tersedia.
Mengolah Jerami Menjadi Pupuk Kompos
Baik, bagaimana
cara membuat kompos dari jerami agar dapat menjadi pupuk tanaman? Inilah yang
harus dilakukan jika hendak memberikan nutrisi tanaman. Caranya sangat mudah.
Begini salah satu teknik pengomposan jerami.
Alat
- Cangkul
- Gembor
Bahan :
- Jerami secukupnya
sesuai dengan jumlah yang ingin dibuat
- Effective
Microorganisme (EM4) atau bisa MOL (mikroorganisme lokal)
Cara membuatnya
:
- Gali lubang dengan
menggunakan cangkul atau alat lainnya dengan kedalaman tiap satu lubang 1
atau 1,5 meter. Lebar dan panjang terserah Anda. Demikian juga dengan
jumlah lubang, sesuaikan dengan banyaknya kompos yang akan dibuat.
- Taruh tanah galian di
pinggir galian
- Masukkan jerami ke
dalam lubang galian setebal 20 cm dan padatkan
- Siram dengan larutan
EM4 sekadar basah saja (EM4 + gula sedikit + air). Catatan ;
1 ton bahan yang akan dikomposkan, butuh 1 liter EM4.
- Tutup dengan tanah di
atas jerami tipis saja (+/- 5 cm)
- Lakukan prosedur
seperti di atas sampai lubang galian penuh dengan jerami, jangan lupa
tutup dengan tanah di atasnya.
- Biarkan timbunan
daun-daunan itu sampai membusuk dan bercampur tanah. Pupuk kompos sudah
matang dalam tempo 1,5 – 3 bulan
- Gali kompos yang sudah
matang itu dan bisa diaplikasi langsung. Atau bisa juga dikemas dan simpan
pada tempat yang tidak terkena hujan. Namun, sebaiknya jika belum waktunya
untuk diaplikasikan ke tanaman, biarkan kompos dalam lubang tersebut.
Itulah cara
memanfaatkan jerami yang benar. Dengan pengolahan yang tepat akan menghasilkan
pupuk organik yang kaya unsur hara untuk tanaman. Demikian dan salam.