Cara Mengendalikan Ulat
Bawang Merah --- Bawang merah yang
disebut dalam bahasa ilmiah Allium Ascalonicum. L merupakan
komoditas andalan petani. Sebab, umbi berwarna merah itu memiliki harga jual
yang relatif tinggi, stabil dan sangat prospektif. Tapi, harapan meraup rupiah
dari tanaman bumbu dapur itu akan pupus manakala serangan hama ulat tidak dapat
dikendalikan dengan baik.
Ulat penggerek daun bawang
merah (Spodoptera Exigua) sangat menyukai daun bawang, entah karena aromanya
atau kandungan kimiawinya yang bernutrisi. Yang pasti, petani dibuatnya pusing
tujuh keliling dengan kehadiran ulat pada bawang merah.
Sungguh mengerikan karena ledakan populasi hama ulat ini bisa terjadi dalam tempo singkat, 2-3 hari, dan “memporak-porandakan” bawang merah. Lihainya ia, dengan masuk dan bersembunyi dalam daun bawang, membuat ia hampir tak terdeteksi oleh mata petani dalam awal-awal perkembangannya.
Berbagai upaya sudah
dilakukan, namun belum membuahkan hasil. Walau menggunakan pestisida dengan
merek terbaru, serangga menyerupai daun bawang itu sepertinya sudah kebal
r4-cun sehingga tidak membuatnya mati.
Pengaplikasian r4-cun serangga (insektisida) sia-sia belaka, hanya biaya dan tenaga yang terkuras. Bahkan, kesehatan terganggu. Ini laksana pribahasa, “Arang Habis, Besi Binasa.”
Sedikit saja
lengah, serangga (ngengat) dewasa dengan ciri bersayap, aktif di malam hari dan
menyukai cahaya akan bertelur dengan cepat dan luar biasa banyak. Bayangkan,
seekor ngengat saja bisa menghasilkan ribuan butir telur,
bagaimana jika ada 1000 ekor ngengat dewasa? Ya, pasti akan netas jutaan ekor ulat penggerek daun bawang merah. Dan petani akan nyerah kalau tidak cepat dan tepat mengendalikannya.
Mengenal ulat daun bawang
Sebelum kita
mengendalikan ulat penggerek daun bawang merah, sekilas mengenal apa sih
tanda-tanda atau cirikhas dari ulat tersebut. Ini perlu agar kita menjadi
“sensitif” penglihatan ketika menemukan serangga yang melalap habis daun bawang
merah itu. Berikut ini tanda/ciri dari ulat daun bawang merah :
- Mirip sekali bentuk
dan warnanya dengan daun bawang ketika masih muda, yaitu panjang bulat dan
bewarna hijau.
- Panjangnya sekitar 2 –
2,5 cm
- Besarnya hampir
mendekati ukuran daun bawang
- Posisinya dalam rongga
daun dan aktif memakan daun bawang merah
- Ulat dewasa berwarna
coklat tua dan ada garis-garis putih di badannya
Amati gejala serangan ulat pada daunnya
Kalau sudah ada
serangan dari ulat pasti daun bawang merah menunjukkan gejalanya. Di
sinilah biasanya petani menjadi bingung, kurang berg4irah dan hampir-hampir
hilang semangatnya. Apa gejala yang ditunjukkan bawang merah ketika sudah
terserang ulat?
- Daun sudah tidak segar
lagi antara layu dan mati.
- Daun bergaris-garis
putih
- Ujung daun sudah tidak
runcing lagi alias terpotong-potong
- Bagian dalam daun
digerek atau digerusnya hingga tipis dan tembus cahaya
Cara Mengendalikan Ulat Daun Bawang Merah
“Ada Penyakit,
Ada Obatnya,” begitu adagium bijak. Yang penting kita berusaha, jangan diam dan
berpangku tangan. Ada beberapa metode/cara untuk mengusir dan mengurangi
serangan ulat. Ada yang menggunakan cara-cara kimiawi, biologis dan
juga mekanis. Tapi, yang lebih aman terhadap lingkungan dan tanpa mengurangi
produktifitas bawang merah adalah cara-cara mekanis dan natural.
I. Cara kimiawi
Cara kimiawi
adalah cara mengendalikan hama ulat bawang merah dengan menggunakan bahan kimia
ber4-cun atau insektisida. Cara ini sebenarnya bukan hanya mengendalikan, tapi
membasmi dan juga merusak lingkungan.
Karena itu, di zaman sekarang, pengendalian hama ulat bawang merah dengan bahan kimia aktif sudah kurang direkomendasikan. Penggunaan insektisida dilakukan dalam kondisi “darurat hama,” namun tetap dalam kontrol, seperti dosis dan luasan
Beberapa
insektisida untuk mengendalikan ulat daun bawang merah, yaitu :
- Biothion
- Decis
- Klorfluazuron
- Metindo
- Deltametrin
- Triazofos
- Dan lain-lain
II. Pemasangan
Perangkap dengan bahan Feromon S3-ks
Feromon s3-ks
atau Feromon Exi dapat “menggoda” ngengat jantan datang. Makanya, untuk
mengendalikan ulat bawang merah dapat dilakukan dengan memasang perangkap yang
berisikan feromon s3-ks.
Dengan adanya
isi Feromon Exi, maka serangga jantan dewasa, “si tukang
kawin,” akan “terpenjara” dalam alat perangkap lalat atau ngengat. Hasilnya, tidak ada telur
yang menetas menjadi ulat karena tidak adanya jantan yang mengawini ngengat
betina. Berarti, bawang merah aman dari serangan hama ulat daun.
Dengan
pemasangan alat perangkap, ledakan ulat akan jauh dan terkendalikan. Tapi, harus
dicatat bahwa perangkap ini harus dipastikan sudah terpasang sejak bawang merah
ditanam atau 1 minggu setelah tanam (1 MST).
Alat dan Bahan
Alat :
- Perangkap dari Botol air mineral bekas (untuk 1 hektar pasang 20 – 25 perangkap). Botol aqua dipotong bagian mulutnya dan kemudian dipasang terbalik (seperti bubu). Atau model lain, tak perlu dipotong mulut botol, tetapi dibuat lubang di sekeliling botol (+/- seukuran badan ngengat), agak ke bagian atas.
- Kawat (untuk
menggantung pelet feromon exi)
Kalau mau praktis, tapi tidak ekonomis...silakan order di toko online. Di sana banyak dijual alat perangkap lalat yang sudah didesain secara spesial.
Bahan :
- Feromon Exi atau
Feromon s-3-k (dapat dibeli di toko pertanian atau toko online)
- Insektisida
- Air
sabun/detergen/perekat
Cara
memasangnya :
- Pelet Feromon Exi
digantungkan dalam botol air mineral
- Isi botol dengan air
dan detergen (sebaiknya tambah sedikit saja insektisida). Ketinggian air
dalam botol (posisi memanjang) sedalam 2-3 cm
- Gantungkan botol
perangkap tersebut di tengah-tengah petak pertanaman bawang merah, dengan
ketinggian 30 cm – 100 cm. (20 - 25 perangkap per hektar)
- Kontrol setiap hari
perangkap (secara periodik). Bila sudah penuh botol dengan
ngengat/serangga, gantikan dengan cairan baru (air + detergen +
insektisida).
III. Perangkap
Lampu
Ketika kita
sudah mengerti kebiasaan hidup dari ngengat atau serangga penghasil telur ulat,
maka mudah sekali untuk menjebaknya. Ngengat sangat suka dengan cahaya,
khususnya malam hari. Nah, jika ingin menangkapnya, pasanglah perangkap yang
bercahaya pada petak petanaman bawang merah. Caranya begini :
Alat :
- Ember
- Lampu neon 10 wat +
penutup + sumber energi listrik (jika tidak ada energi listrik yang
tersedia, cara ini tidak bisa dijalankan)
Bahan :
- Air
sabun/detergen/perekat + insektisida
Cara memasangnya
:
- Isi ember dengan air
yang sudah ditambahkan detergen/perekat dan juga beberapa tetes
insektisida. Kedalaman air secukupnya (+/- 1/3 ember)
- Pasang lampu dengan
ketinggian 30 cm – 50 cm dari tanah
- Ember berisi cairan
ditempatkan di bawah lampu
- Hidupkan lampu
- Ganti cairan di dalam
ember jika ngengat yang terperangkap sudah penuh
- Untuk 1 hektar lahan
tanam bawang merah, pasang 20 – 25 perangkap.
Baca juga ini :
- Dari Limbah Got Hasilkan Pupuk Organik Cair (POC)
- Membuat POC dari Libah Biogas Kotoran Sapi
- Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Air Kelapa dan Cara Aplikasi
- Mengolah Bonggol Pisang Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)/MOL dan 4 Cara Aplikasinya
Kombinasi
ketiga cara pengendalian hama ulat penggerek daun bawang merah akan semakin
efektif. hasilnya. Pengendalian dengan r4-cun kimiawi hanya jika diperlukan
saja. Tapi, yakinlah bahwa dengan pemasangan perangkap ngengat dari awal tanam,
maka potensi serangan ulat dapat ditekan dan dikendalikan. Al-hasil, produksi
bawang merah lebih tinggi karena tanpa serangan hama yang merugikan
petani.