Perlakuan Benih --- Sangat disayangkan ketika benih
tidak tumbuh ataupun lama berkecambah karena kurang tepat dalam menangani benih
sebelum menyemainya. Atau sudah mulai tumbuh, lalu diserang penyakit. Karena
itu, artikel ini akan memberi solusi bagi Sobat dalam mempercepat
berkecambahnya benih. Yuk, kita simak bagaimana cara perlakuan
benih sebelum semai?
Perlakuan benih
penting
Sering sekali
ketika membaca artikel tentang budidaya disarankan untuk perlakuan benih
sebelum semai. Sebab, dalam budidaya tanaman yang baik dan benar, perlakuan
benih menjadi tahapan sangat penting.
Maka dari itu,
kita mengenal ada perlakuan benih cabai, ada perlakuan benih kangkung, perlakuan benih padi, dan lainnya.
Bahkan, rimpang jahe yang akan disemai pun perlu perlakuan khusus agar dapat
tumbuh dengan baik dan sehat. Kalau demikian, untuk apa sebenarnya
perlakuan benih?
Tujuan perlakuan benih
Ini barangkali
beberapa tujuan dari perlakuan benih, yaitu :
- Menyeleksi benih yang bernas
- Mematahkan masa dormansi (kondisi hidup, tapi
tidak aktif)
- Mempercepat berkecambah
- Mencegah benih dari serangan hama
- Agar lebih tahan terhadap serangan penyakit
- Benih tumbuh maksimal sampai 100% atau sesuai
dengan daya tumbuhnya
Nah, itulah
tujuan dari perlakuan atau treatment benih. Alangkah kecewanya
jika sudah memilih benih unggul dan berkualitas, namun perkecambahannya
terganggu. Yang paling sakit adalah tidak tumbuh sama sekali benih yang
disemai. Rupanya, benih habis dilahap semut. Pantasan tidak satu pun tumbuh
he..he..😅
Tips memilih benih
Benih merupakan
biji/bagian tanaman yang sudah melewati proses seleksi yang ketat sehingga
harapannya memiliki daya tumbuh yang tinggi.
Sebelum kita
melihat cara perlakuan benih, sedikit saya ingin memberikan tips dalam memilih
benih yang baik.
- Pilihlah benih yang sehat/bebas dari penyakit
yang ditandai dari warna yang cerah
- Tidak ada kotoran yang melekat
- Benih harus murni (tidak tercampur dengan benih
atau benda lain)
- Berasal dari induk yang sehat dan cukup umurnya
- Benih bernas. Ini dapat ditandai jika dicelupkan
dalam air, maka benih tidak mengambang
- Ukurannya seragam
- Kalau benih berasal dari pembelian, bacalah label
kemasannya terutama ada izin produksi, expired date/masa
kadaluarsa, dan daya tumbuh.
Zat pengatur
tumbuh (ZPT)
Secuil lagi,
sebelum ke perlakuan benih, yang perlu dipahami, yaitu zat pengatur tumbuh
(ZPT) dan fungisida. Dalam dunia budidaya tanaman, kata ZPT sangat familiar
khususnya ZPT yang digunakan untuk perlakuan benih.
ZPT merupakan
hormon untuk mengatur pertumbuhan tanaman seperti hormon giberelin, sitokinin,
aksin, dan lainnya. Ilmuan bilang kalau tidak ada ZPT maka tidak ada
pertumbuhan. Benar juga, ya.
ZPT akan
mempengaruhi atau meng-optimalkan pertumbuhan tanaman, mempercepat
perkecambahan benih, dan kemampuan adaptif dan kompetitif tanaman
dengan gulma.
Ada 2 macam
ZPT, yaitu sintesis dan alami. Untuk ZPT sintesis sangat mudah diperoleh karena
sudah banyak diproduksi dan dipasarkan seperti Atonik, Hormonik, dan sejumlah
merek lainnya. Untuk ZPT alami seperti penggunaan air kelapa, bawang merah, dan
teman-temannya 😅
Oh, iya..dalam
perlakuan benih dikenal juga dengan fungisida (antijamur) atau bakterisida
(antibakteri). Bahkan, dalam ZPT merek tertentu mengandung fungisida
dan juga insektisida untuk anti serangga.
Kalau memang
mau beli fungisida, di toko pertanian cukup banyak, misalnya Previcur N,
Dithane, Acrobat, dan lainnya.
Namun, kita
tidak usah bingung dengan fungisida kalau sulit dijangkau. Sebab, di dapur ada
garam. Garam bisa juga digunakan sebagai antibakteri/jamur yang dikenal dengan
antiseptik.
Tidak hanya
fungisida kimia sintesis, fungisida organik pun dapat digunakan dalam perlakuan
benih. Intinya, dengan fungisida akan membuat benih tahan terhadap serangan
jamur atau bakteri.
Cara Perlakuan Benih
Dalam artikel
ini kita ambil contoh perlakuan benih Terung. Mari kita ikuti langkah-langkah
berikut ini.
Contoh perlakuan benih (1)
Alat-alat :
- Baskom/ember
- Saringan
Bahan-bahan :
- Atonik (ZPT)
- Benih terung
- Previcur N (Fungisida)
Langkah-langkah
perlakuan benih
1.
Isi baskom
dengan air sebanyak 1 liter
2.
Tuangkan 1 ml
Atonik ke dalam air (langkah No.1), dan aduk sampai merata
3.
Tuangkan 1 ml
Previcur N ke dalam campuran langkah No.2, dan aduk sampai merata
4.
Masukkan benih
ke dalam air yang sudah dilarutkan Atonik dan Previcur
5.
Biarkan benih
terendam selama 30 – 60 menit
6.
Pisahkan benih
yang mengambang dan mengapung (dibuang saja J)
7.
Ambil benih
yang tenggelam dengan menggunakan saring
8.
Tiriskan dan
angin-anginkan sebentar
9.
Benih siap
untuk disemai
Contoh
perlakuan benih (2)
Kalau males beli
zpt dan fungisida pabrikan atau mungkin hanya untuk perlakuan benih dalam
jumlah sedikit, contoh 2 ini bisa dicoba
Alat-alat :
- Baskom/ember
- Saringan
Bahan-bahan :
- Air kelapa muda (ZPT alami)
- Benih terung
- Garam dapur (Antiseptik/Antibakteri)
Langkah-langkah
perlakuan benih
1.
Isi baskom
dengan air kelapa muda sebanyak ½ liter
2.
Tambahkan air ½
liter ke dalam baskom (Langkah No.1) sehingga larutannya menjadi 1 liter.
3.
Larutkan 1
sendok makan garam ke dalam larutan pada langkah No.2, aduk hingga larut dan
tercampur merata
4.
Masukkan benih
ke dalam larutan air kelapa muda dan garam pada langkah No.3
5.
Biarkan benih
terendam selama 1 – 3 jam
6.
Pisahkan benih
yang mengambang dan mengapung (dibuang saja 😅)
7.
Ambil benih
yang tenggelam dengan menggunakan saring
8.
Tiriskan dan
angin-anginkan sebentar
9.
Benih siap
untuk disemai
Boleh juga merendam benih dengan air garam
dulu selama 15-20 menit. Kemudian, benih direndam lagi dalam air kelapa selama
1-3 jam.
Baca juga ini :
- Cepat Tumbuh Stek Jambu Dengan ZPT Alami Air Kelapa Muda
- Tips Merawat Cabai Rawi dan Peremajaan Cabai Rawit Tua
- Cara Menanam dan Merawat Selada yang Amat Praktis
Bagaimana, udah
dapatkan cara perlakuan benih sebelum menyemainya? Nah, kalau udah dapat, mulai
sekarang, usahakan setiap ingin menyemai benih dibuat perlakuan terlebih dahulu
agar pertumbuhan benih cepat, sehat dan maksimal.