Limbah Tahu
Cair Untuk Pupuk Organik -- Limbah
tahu mengadung sejumlah nutrisi penting bagi tanaman. Sebab, limbah tersebut
berawal dari bahan baku pembuatan tahu yang tinggi nutrisi/gizinya, yaitu
kacang kedelai.
Kacang kedelai diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan produk makanan spesial, yaitu tahu. Dan produk sampingnya dibuang begitu saja dari insdustri tersebut, yaitu imbah tahu baik dalam bentuk padatan maupun cairan. Jika tidak mengalami pengolahan, maka limbah tahu akan menjadi persoalan terhadap lingkungan.
Kacang kedelai diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan produk makanan spesial, yaitu tahu. Dan produk sampingnya dibuang begitu saja dari insdustri tersebut, yaitu imbah tahu baik dalam bentuk padatan maupun cairan. Jika tidak mengalami pengolahan, maka limbah tahu akan menjadi persoalan terhadap lingkungan.
Kita tidak
sedang membahas kedelai dan bagaimana membuat tahu serta pengolahan limbahnya.
Terlepas dari ada tidaknya instalasi pengolahan limbah pada industri-industri
pengolahan tahu, yang jelas limbah cair tahu tersebut masih mengandung sejumlah
bahan-bahan organik dan perlu diolah untuk menjadi pupuk tanaman.
Limbah tahu bahan baku pupuk organik
Bahan-bahan
tersebut jika dilihat dari kacamata pertanian merupakan sesuatu yang
sangat bernilai. Mengapa? Cairan limbah tahu atau limbah tahu cair merupakan
bahan baku untuk pembuatan pupuk organik cair (POC).
Cairan yang dikatakan limbah ini keluar dari beberapa tahapan proses pembuatan tahu, mulai dari perendaman sampai dengan pengepresan. Wujudnya yang agak kental menandakan adanya kandungan protein tinggi dalam air limbah tersebut.
Limbah cair tahu akan menjadi pupuk organik yang kaya dengan unsur hara yang dapat menyuburkan lahan dan tanaman. Ini bukan cerita biasa, tapi nyata.
Banyak para peneliti sudah melirik ke dalam limbah tahu dan ternyata di dalam sana terdapat sejumlah hara tanaman seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, natrium dan sejumlah lainnya.
Bahkan, dalam
berbagai studi tentang dampak aplikasi pupuk organik cair limbah tahu
menunjukkan hasil yang signifikan bin nyata terhadap
pertumbuhan dan produktivitas tanaman, khususnya tanaman sayuran seperti bayam,
brokoli, seledri, cabai, tomat dan sejumlah tanaman lainnya.
Mengapa pupuk air limbah tahu bisa menyuburkan tanaman? Ini disebabkan karena limbah tahu tersebut mengandung nutrisi dan dapat cepat diserap oleh tanaman.
Mengapa pupuk air limbah tahu bisa menyuburkan tanaman? Ini disebabkan karena limbah tahu tersebut mengandung nutrisi dan dapat cepat diserap oleh tanaman.
Unsur hara
dalam limbah tahu cair
Unsur-unsur
hara esensial yang terdapat dalam limbah cair tahu, yaitu N, P, K, C-Organik dan
unsur-unsur mikro dalam persentase berbeda-beda.
Adanya unsur-unsur tersebut memberi sinyal bahwa limbah tahu perlu dimanfaatkan secara optimal sebagai salah satu alternatif penggunaan pupuk organik dalam meningkatkan hasil tanaman.
Adanya unsur-unsur tersebut memberi sinyal bahwa limbah tahu perlu dimanfaatkan secara optimal sebagai salah satu alternatif penggunaan pupuk organik dalam meningkatkan hasil tanaman.
Limbah cair
tahu jika dijadikan sebagai pupuk organik cair akan sangat menguntungkan dalam
budidaya tanaman hortikultura berupa tanaman sayuran. Sebab, dengan aplikasi
pupuk organik dari limbah tahu cair akan menambah bahan organik ke dalam tanah
dan juga ketersediaan unsur haranya.
Bahan-bahan organik akan menjadi nutrisi dan energi bagi mikroba tanah dalam melakukan aktivitasnya. Dengan demikian, tanah secara terus-menerus produktif dan unsur hara juga tersedia untuk pertumbuhan tanaman.
Perlu
dipertimbangkan dengan akal sehat bahwa penggunaan pupuk serba cepat, yaitu
pupuk kimia, sudah semakin dirasakan dampak buruknya.
Penurunan kualitas dan kuantitas produksi tanaman merupakan salah satu faktor semakin jenuhnya tanah karena pemupukan pupuk anorganik. Struktur tanah yang keras dan sifat fisik tanah lainnya merupakan bukti nyata telah “matinya” aktivitas organik di dalam tanah.
Penurunan kualitas dan kuantitas produksi tanaman merupakan salah satu faktor semakin jenuhnya tanah karena pemupukan pupuk anorganik. Struktur tanah yang keras dan sifat fisik tanah lainnya merupakan bukti nyata telah “matinya” aktivitas organik di dalam tanah.
Oleh karena
itu, pemanfaatan limbah-limbah organik seperti limbah tahu cair untuk memberi
makanan pada tanah merupakan cara bijak dan cerdas dalam memupuk tanaman.
Namun, limbah tahu cair tidak serta merta dapat diberikan langsung untuk tanaman. Sebab, ada batas-batas tertentu kandungan dalam cairan limbah yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman.
Namun, limbah tahu cair tidak serta merta dapat diberikan langsung untuk tanaman. Sebab, ada batas-batas tertentu kandungan dalam cairan limbah yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman.
Mengapa tidak
boleh langsung digunakan limbah cair tahu untuk menyiram tanaman? Dalam cairan
limbah tahu kemungkinan besar masih mengandung parameter kimia dan fisika yang
tidak toleran terhadap tanaman, seperti pH, kadar bahan organik, asam amino,
protein, temperatur, dan lainnya.
Limbah perlu diolah sebelum dimanfaatkan
Banyak hal yang
harus dipertimbangkan dalam pemanfaatan limbah khususnya limbah tahu cair.
Belum lagi dikaitkan dengan parameter limbah seperti BOD (biochemical oxygen
demand), COD (chemical oxygen demand), TSS (total bahan terlarut) dan lainnya.
Bahkan, aktivitas mikroorganisme, baik yang menguntungkan maupun merugikan, masih bercampur-baur dalam limbah tahu cair itu.
Bahkan, aktivitas mikroorganisme, baik yang menguntungkan maupun merugikan, masih bercampur-baur dalam limbah tahu cair itu.
Makanya, ketika limbah tahu dibuang begitu saja akan menimbulkan pencemaran lingkungan Hal ini karena bahan-nahan organik limbah tahu akan mengalami pembusukan oleh adanya aktivitas bakteri/mikroorganisme.
Dengan penguraian itu akan menghasilkan gas-gas yang berbau tidak sedap dan juga zat-zat beracun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Meskipun kita
lihat ada yang memanfaatkan langsung, namun itu bukan cara yang tepat dalam
memupuk tanaman dengan limbah. Cara yang baik adalah mengolah atau mendapatkan
perlakuan terlebih dahulu terhadap limbah cair tahu .
Dengan perlakuan yang tepat, maka limbah tahu cair akan mengandung kadar nutrisi yang adaptif dan dapat diserap oleh tanaman secara aman.
Dengan perlakuan yang tepat, maka limbah tahu cair akan mengandung kadar nutrisi yang adaptif dan dapat diserap oleh tanaman secara aman.
Kita mengerti bahwa tanaman akan menyerap nutrisi dalam bentuk anorganik. Oleh karena itu, limbah tersebut perlu dirombak. Yang merombaknya adalah jasad renik atau bioaktivator.
Dengan pengolahan, maka senyawa-senyawa organik seperti karbohidrat, protein, lemak, dan lainnya akan terdekomposisi sempurna menjadi bahan-bahan anorganik dan dalam bentuk stabil seperti nitrat, phosfat, dan lainnya yang dapat diserap oleh akar tanaman.
Sulit
amat sih memanfaatkan limbah tahu cair untuk tanaman? Tidak,
tidak sulit. Gambaran di atas hanya menunjukkan bahwa kita harus hati-hati
dalam memanfaatkan yang namanya limbah atau buangan dari suatu produk.
Jika ingin memanfaatkan limbah tahu cair, maka sangat mudah dan tidak harus mengikuti prosedur yang berbelit dan tidak juga menyusahkan. Kita ingin memanfaatkan yang mudah dan aman untuk produktivitas tanaman.
Jika ingin memanfaatkan limbah tahu cair, maka sangat mudah dan tidak harus mengikuti prosedur yang berbelit dan tidak juga menyusahkan. Kita ingin memanfaatkan yang mudah dan aman untuk produktivitas tanaman.
Cara Memanfaatkan Limbah Tahu Cair Untuk Tanaman
Cara
memanfaatkan limbah tahu cair untuk memupuk tanaman ada dua, yaitu pengenceran
tapi bersyarat dan pengolahan terlebih dahulu sehingga menjadi pupuk organik
cair (POC). Begini caranya.
A Penyiraman Langsung dengan pengenceran lebih dulu
Ya,
pengenceran. Ini bukan cara tepat alias non-recommended 😅. Jika ingin menyiram tanaman dengan air limbah tahu, maka jalan yang agak
aman dan mungkin berdampak baik pada tanaman adalah dengan cara mengencerkan
terlebih dahulu.
Paling tidak, dengan cara pengenceran ini, konsentrasi dari limbah tahu cair yang diaplikasikan pada tanaman menjadi rendah.
Paling tidak, dengan cara pengenceran ini, konsentrasi dari limbah tahu cair yang diaplikasikan pada tanaman menjadi rendah.
Konsentasi
untuk menyiraman tanaman kira-kira sekitar 25%. Artinya, encerkan 1 bagian
limbah tahu cair dengan 3 penambahan 3 bagian air.
Misalnya, 1 liter limbah tahu cair diencerkan dengan menambah 3 liter air biasa dan aduk secara merata. Ini berarti dalam 4 liter larutan mengandung 25% limbah tahu cair.
Misalnya, 1 liter limbah tahu cair diencerkan dengan menambah 3 liter air biasa dan aduk secara merata. Ini berarti dalam 4 liter larutan mengandung 25% limbah tahu cair.
Siram ke
tanaman secukupnya saja. Dosis yang umum dipakai adalah 250 ml dikocorkan untuk
satu tanaman sayuran.
Jika tanaman sayuran yang disemai rapat atau ditanam berdekatan, dosis pengocorannya disesuaikan kebutuhan untuk setiap persegi lahan.
Tapi, ingat, monitor perkembangan tanaman setelah memberikan air limbah ini. Dan stop pemberian jika terlihat ada gangguan.
Jika tanaman sayuran yang disemai rapat atau ditanam berdekatan, dosis pengocorannya disesuaikan kebutuhan untuk setiap persegi lahan.
Tapi, ingat, monitor perkembangan tanaman setelah memberikan air limbah ini. Dan stop pemberian jika terlihat ada gangguan.
B. Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) limbah tahu cair
Cara yang
tepat dalam memanfaatkan limbah tahu cair adalah dengan cara mengolahnya terlebih dahulu sehingga menjadi pupuk organik cair (POC) dengan kualitasnya terjamin. Anda mau tau cara membuat poc limbah cair tahu? Simak penjelasannya di bawah ini.
Alat-alat :
- Ember
- Pengaduk
Bahan-bahan :
- Limbah tahu cair (air
limbah tahu?)...10 liter
- Air kelapa (Bagusnya
MOL air kelapa atau air kelapa yang mengandung mikroorganisme
lokal)...1 liter
- Effective
Microorganism (EM4)..100 ml
Cara
membuatnya/mengolahnya:
- Masukkan limbah tahu
cair dalam ember
- Masukkan air kelapa
dan EM4 ke dalam ember tersebut yang telah berisi air limbah tahu dan aduk
hingga merata.
- Tutup ember dengan
rapat dan biarkan sampai 2 hari jangan dibuka-buka
- Pada hari ke-3 sampai
hari ke-9 dibuka sebentar setiap hari kira-kira 2-5 menit sambil
diaduk-aduk. Lalu ditutup kembali.
- Pada hari ke-10 pupuk
organik cair (POC) dari limbah tahu cair sudah jadi dan siap diaplikasikan
untuk tanaman.
Baca Juga :
- Cara Membuat MOL Bonggol Pisang Untuk Pupuk Organik Cair
- 4 Tahap Memupuk Mentimun Dalam Polibag Supaya Buahnya Lebat
- Dari Limbah Got Hasilkan Pupuk Organik Cair (POC)
- Membuat POC dari Libah Biogas Kotoran Sapi
Cara aplikasi
pupuk organik cair (POC) dari limbah tahu ini sama dengan cara aplikasi POC lainnya. Diencerkan
terlebih dahulu dengan perbandingan 1:10. Aplikasikan ke tanaman dengan cara
pengocoran dengan dosis 250 ml per tanaman.
Demikian cara
pemanfaatan limbah cair tahu sebagai pupuk organik dalam meningkatkan produksi
dan produktivitas tanaman. Dengan pemanfaatan limbah ini, maka secara
pelan-pelan menghemat biaya pembelian pupuk dan sekaligus mengurangi
ketergantungan pada pupuk kimia.