Jadwal Pemupukan -- Membuat jadwal pemupukan
tanaman secara tepat dan tertulis sering diabaikan oleh petani. Mereka
mengandalkan kekuatan mengingat-ngingat apa, berapa, dan kapan pupuk yang sudah
diberikan. Namanya manusia, ya sering lupa. Makanya tidak mengherankan jika banyak
petani sering menuai “kegagalan” alias tidak mendapatkan hasil yang sesuai
dengan harapan.
Bahkan, yang sangat fatal
adalah over dosis dalam memberikan pupuk. Over dosis bisa disebabkan oleh
terlalu sering memupuk dengan rentang waktu yang sangat dekat. Hal ini
disebabkan tidak tercatatnya waktu atau jadwal pemupukan pertama dengan waktu
pemupukan berikutnya. Al hasil adalah tanaman menderita hidupnya, seperti
ungkapan ini, “hidup enggan, mati pun tak mau.”
Baca juga ini :
Hal seperti di atas bisa jadi karena masih ada yang berasumsi bahwa dengan
lebih sering memberikan pupuk maka tanaman akan semakin subur dan produktif.
Padahal, tanaman juga seperti manusia. Tanaman perlu diatur jadwal pemupukan
dan porsi “makan.”
Jika jadwal dosis pemupukan
terlalu tinggi yang diikuti pula waktu pemupukan yang sangat sering dan
berdekatan waktunya, maka tanaman akan mengalami “kolestrol” (jika diumpamakan manusia)
rentan terkena serangan hama dan penyakit dan level berbahaya adalah
mati.
Demikian juga dengan tanah. Akibat terlalu banyak “menimbun” tanah dengan pupuk kimia, maka sifat-sifat fisik, kimia, dan biologi tanah akan terganggu. Tanah menjadi keras karena terus menerus dipupuk degan dosis tinggi.
Dosis pupuk rendah, tapi
sering dan tepat waktu
Bagaimana dengan dosis
rendah? Upss..jangan salah. Memupuk dengan dosis rendah dan jadwal
yang tidak jelas juga beresiko tinggi terhadap tanaman. Tanaman yang defisiensi
unsur hara, baik makro maupun mikro, akan mengalami gangguan pertumbuhan
vegetatif.
Bahkan, tanaman tidak tahan terhadap serangan hama dan penyakit karena kekurangan unsur-unsur penting di dalam tubuhnya. Tanaman lemah dalam mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan baginya.
Memupuk dengan dosis
rendah, namun sering lebih dianjurkan sebenarnya. Tetapi, kata “sering” ini
sebenarnya harus merujuk kepada jadwal yang tepat. Apakah yang namanya sering
itu seminggu sekali, 10 hari sekali, atau berapa lama sekali. Oleh karena itu,
bertani itu harus punya manajemen yang baik, terutama jadwal pemupukan, agar
menjadi petani yang profesional dan sukses dalam setiap usahataninya.
Jenis, dosis dan jadwal pemupukan
Dalam artikel ini, penulis tidak memfokuskan pada satu jenis tanaman tentang jadwal pemupukan. Penulis ingin menunjukkan bagaimana sebuah usahatani harus dikelola secara baik dengan mengatur dan mencatat semua kegiatan yang dilakukan. Jenis, dosis, dan jadwal pemberian pupuk harus menjadi perhatian besar dan janganlah disepelekan.
Pengaturan jadwal pemberian
pupuk merupakan langkah cerdas jika ingin menikmati hasil panen yang melimpah.
Semenjak awal pengolahan tanah, petani harus sudah memegang sebuah rencana yang
tertulis, khususnya jadwal pemupukan.
Baca juga ini :
Contoh membuat
jadwal pemupukan
Sebagai contoh, petani ingin menanam cabai. Ada rekomendasi, misalnya, dari pihak terkait seperti penyuluh atau lainnya dengan informasi sebagai berikut : Pengapuran tanah harus diberikan dua minggu sebelum tanam. Pemberian pupuk dasar berupa pupuk kandang dan pupuk anorganik (NPK) satu minggu sebelum tanam. Pemberian pupuk susulan I, II, dan III secara berturut-turut pada umur 15 HST, 35 HST dan 50 HST (hari setelah tanam). Penyemprotan pupuk daun pada 20 HST dan 40 HST.
Pengapuran diberikan
sebanyak 2 ton per hektar. Pupuk kandang 20 ton per hektar. Pupuk ZA 500 Kg/Ha,
TSP 175 Kg/Ha, dan KCl 160 Kg/Ha. Kemudian pupuk susulan I ; ZA 160 kg/Ha, TSP
50 Kg/Ha , dan KCL 60 Kg/Ha. Pupuk susulan II dan III dosisnya sama dengan yang
diberikan pada susulan I.
Maka
dengan contoh data-data seperti itu harus kita catat dan membentuk sebuah
jadwal yang tertulis. Jadwal pemupukan tanaman cabai yang tercatat seperti
gambar berikut ini :
Pengapuran : Dolomit 2 ton
Pupuk Dasar : Pupuk kandang 20 ton, ZA 500 Kg,
TSP 175 Kg, dan KCl 160 Kg
Pupuk Sususlan I : ZA 160 kg, TSP 50 Kg , dan KCL 60
Kg
Pupuk Susulan II : ZA 160 kg, TSP 50 Kg , dan KCL 60
Kg
Pupuk Susulan III : ZA 160 kg, TSP 50 Kg , dan KCL 60
Kg
Pupuk Daun : Tergantung Merek Pupuk yang
dipakai (Baca dosis)
Pada kolom
keterangan harus diisi/ditulis apakah “sudah” atau “belum” dan kendala yang
dihadapi.
Demikian ulasan jadwal pemupukan agar usahatani berhasil. Dengan jadwal yang jelas dan tercatat/tertulis, akan memudahkan kita dalam melakukan pemupukan secara tepat. Salam sukses, ya (updated by pupuklahan.blogspot.com, 25/01/2020)